5. Mengekang hawa nafsu agar terhindar dari kesalahan yang dapat
menodai amal .
20
Imam Ghazali pernah menanyakan tentang “hal apa yang paling besar di dunia ini ?”
Para muridnya ada yang menjawab “bumi, bulan, dan matahari
”. Imam Ghazali pun membenarkan jawaban mereka, namun menurutnya ada hal yang lebih besar dari yang mereka sebutkan itu
yaitu hawa nafsu, karena dengan hawa nafsu manusia akan bertindak di luar batas norma sosial. Nafsu tentu saja tidak perlu dibunuh karena
nafsu hanya cukup dikendalikan agar tidak mendominasi perilaku. Dalam tarekat pun pengekangan hawa nafsu menjadi ciri khas karena
ilmu tasawuf mengajarkan zuhud asketisme, itsar mementingkan kepentingan umum, serta amaliah pengekang hawa nafsu lainnya
dengan harapan segala efektifitas dan efisienitas amaliah tarekat tetap terjaga.
2. Tujuan
Dari pengertian tarekat di atas, maka dapat kita tarik beberapa tujuan tarekat antara lain :
a Sebagai interpretasi Islam secara transformatif. Maksudnya adalah
memperkaya bentuk-bentuk pengembangan keIslaman dengan metode yang dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini penting dilakukan agar
Islam dapat lebih diterima walaupun melalui interpretasi yang berbeda
20
ibid
mengenai metode pelaksanaan ibadahnya, asalkan tidak keluar dari jalur-jalur yang telah ditetapkan agama.
b Sebagai penyerahan diri secara langsung kepada Allah melalui amalan
batin. Maksudnya adalah “mistisme tasawuf”
21
sebagai bagian yang integral dalam tarekat menjadikan sesuatu yang kasat mata mengenai
kemungkinan melakukan pendekatan yang lebih mendalam kepada Allah yang selama ini hanya dilakukan melalui ibadah-ibadah yang
secara jelas terlihat, sebenarnya dapat didukung dengan amalan- amalan batin yang salah satu caranya adalah dengan mengikuti ajaran-
ajaran tarekat.
3. Manfaat
Keinginan masyarakat mengikuti tarekat tentunya tidak akan dilakukan apabila tarekat tidak memberi manfaat bagi kehidupan mereka.
Dari paparan-paparan mengenai tarekat di atas, setidaknya terdapat beberapa manfaat tarekat bagi kehidupan pengikutnya antara lain yaitu :
a Pemenuhan jalan spiritual sebagai konsekuensi penderitaan psikis
masyarakat yang tertekan, baik karena beban kerja yang berat, krisis ekonomi atau masalah mental yang lain seperti trauma akan
pemberontakan Darul IslamTentara Islam Indonesia DITII dan Partai Komunis Indonesia PKI yang sempat terjadi pada awal
perkembangan TQN di Jawa Barat.
21
Mistisme Tasawuf adalah konsep Rabi’ah Adawiyah dalam mengkonversi konsep asketisme zuhud yang dianut oleh banyak sufi menjadi mistis. Maksudnya adalah, menurut
beliau tasawuf tidak hanya dapat dijalankan sebatas amaliah seperti zuhud dan itsar saja, tetapi juga harus melalui pendekatan alur mistis atau metafisik.
b Menentramkan hati. Hal ini dapat terjadi dengan mengikuti tarekat
yang medianya mayoritas didominasi oleh dzikir, dan Allah menjanjikan dalam Al-Quran bahwa dzikir dapat menentramkan hati.
c Membentuk persaudaraan sufi sufi brotherhood. Manfaatnya
beragam, karena tergabung dalam satu kelompok, bisa saja ide-ide besar tercetus untuk mengembangkan TQN atau Islam pada umumnya
secara sosial.
4. Sejarah Perkembangan Tarekat