37
c. Motivasi itu penyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan-
perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat bagi
tujuan ittu. Seorang yang benar-benar ingin mencapai gelar sarjana, tidak akan menghambur-hamburkan waktunya dengan berfoya-
foyabermain kartu, sebab perbuatan itu tidak cocok dengan tujuan.
46
Dari uraian-uraian diatas, jelaslah kiranya bahwa setiap motivasi itu bertalian erat dengan suatu tujuan, suatu cita-cita. Makin berharga
tujuan itu bagi yang bersangkutan, makin kuat pula motivasinya. Jadi motivasi itu sangat berguna bagi tindakanperbuatan seseorang.
47
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi itu bukan hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya suatu perbuatan tetapi juga
merupakan penentu hasil perbuatan. Dalam agama Islam, ada sejenis motivasi yang arti dan fungsinya
sama yaitu “niat”, seperti yang dikemukakan oleh Rasulullah saw dalam sebuah hadist:
“sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu balasan perbuatan sesuai dengan niatnya.
”
48
Dari pernyataan diatas, kata motivasi yang telah dijabarkan dalam agama Islampun dapat disamakan dengan niat. Yang keduanya
mempunyai persamaan makna yaitu sesuatu yang dapat mendorong seseorang untuk berbuat atau melakukan suatu pekerjaan dengan sungguh-
sungguh agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
4. Indikator Motivasi Beragama Siswa
Peranan motivasi sangat besar artinya dalam membimbing dan mengarahkan peserta didik terhadap tingkah laku keagamaan. Namun, ada
motivasi tertentu yang sebenarnya timbul dalam diri manusia karena
46
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, ……………, h. 76-77
47
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, ……………, h. 76
48
H. M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, ………….., h. 86
38
terbukanya hati manusia terhadap hidayah Allah. Sehingga orang tersebut menjadi orang yang beriman dan kemudian dengan iman itulah ia lahirkan
tingkah laku keagamaan. Banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi motivasi seorang
anak dalam pelaksanaan ibadah. Dalam lingkungan sekolah, seorang anak sangat memerlukan dorongan atau motivasi dari seorang guru agar lebih
bersemangat dalam beribadah dan menjalankan ajaran agama. Karena dalam proses peningkatan pelaksanaan ibadah, motivasi adalah unsur
utama yang menentukan terselenggaranya proses pendidikan tersebut. Jadi indikator motivasi siswa dalam meningkatkan pelaksanaan
agamaibadah siswa adalah: 1.
Motivasi Intrinsik, yang meliputi: Kesadaran untuk beribadah
Meningkatkan keimanan Senang mengikuti kegiatan keagamaan
Berperilaku sesuai dengan norma agama
2. Motivasi Ekstrinsik, yang meliputi:
Ingin mendapat perhatian Ingin mendapat pujian
Menghindari hukuman atau teguran Memenuhi kewajiban
39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Untuk mendapatkan data yang penulis butuhkan dalam penelitian ini adalah Madrasah Ibtidaiyah MI Al-Fitroh yang berlokasi di Jl.
Panglima Polim Kelurahan Poris Plawad Utara Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang Banten.
2. Waktu Penelitian
Sesuai rencana yang penulis susun dari hasil konfirmasi kepada pihak Madrasah Ibtidaiyah MI Al-Fitroh yaitu pada bulan Oktober 2010.
Penelitian ini dilakukan di kelas VIII MTs Al-Fitroh Waktu pelaksanaan penelitian adalah pada semester I Tahun Pelajaran 2010 - 2011.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian penulis dalam sebuah ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Populasi berhubungan
dengan data, bukan manusianya.
1
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII yang berjumlah 103 siswa.
1
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, cet. Ke- 6, h. 118