36
3. Fungsi Motivasi Beragama
Motivasi dalam proses belajar dapat memberikan siswa semangat dan dorongan untuk lebih giat belajar, dan dengan demikian dapat
mewujudkan hasil belajar yang berkualitas. Dan hal tersebut dapat dimungkinkan oleh sebab adanya ketiga
fungsi motivasi sebagai berikut: a.
Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan. b.
Penentu arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak di capai. c.
Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin
dicapai.
44
Sedangkan fungsi motivasi menurut Oemar Hamalik meliputi sebagai berikut:
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi
maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. b.
Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi
mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
45
Dan M. Ngalim Purwanto dalam Bukunya menegaskan bahwa gunafungsi motivasi itu adalah:
a. Motivasi itu mendorong manusia untuk berbuatbertindak. Motivasi itu
berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi kekuatan kepada seseorang untuk melakukan.
b. Motivasi itu menentukan arah perbuatan. Yakni kearah perwujudan
suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas
tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh.
44
H. M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, ………….., h. 86
45
H. Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, Ciputat: Gaung Persada
Press , 2006, h. 176
37
c. Motivasi itu penyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan-
perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat bagi
tujuan ittu. Seorang yang benar-benar ingin mencapai gelar sarjana, tidak akan menghambur-hamburkan waktunya dengan berfoya-
foyabermain kartu, sebab perbuatan itu tidak cocok dengan tujuan.
46
Dari uraian-uraian diatas, jelaslah kiranya bahwa setiap motivasi itu bertalian erat dengan suatu tujuan, suatu cita-cita. Makin berharga
tujuan itu bagi yang bersangkutan, makin kuat pula motivasinya. Jadi motivasi itu sangat berguna bagi tindakanperbuatan seseorang.
47
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi itu bukan hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya suatu perbuatan tetapi juga
merupakan penentu hasil perbuatan. Dalam agama Islam, ada sejenis motivasi yang arti dan fungsinya
sama yaitu “niat”, seperti yang dikemukakan oleh Rasulullah saw dalam sebuah hadist:
“sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu balasan perbuatan sesuai dengan niatnya.
”
48
Dari pernyataan diatas, kata motivasi yang telah dijabarkan dalam agama Islampun dapat disamakan dengan niat. Yang keduanya
mempunyai persamaan makna yaitu sesuatu yang dapat mendorong seseorang untuk berbuat atau melakukan suatu pekerjaan dengan sungguh-
sungguh agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
4. Indikator Motivasi Beragama Siswa