28
Jadi indikator peran guru Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:
Pendidik pengajar
Pengevaluasi
B. Motivasi Beragama
1. Pengertian Motivasi Beragama
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan,
dorongan atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Sebelum mengacu pada pengertian motivasi, terlebih dahulu kita
menelaah pengidentifikasian kata motif dan kata motivasi. Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu,
demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan
perubahan tingkah
laku yang
lebih baik
dalam memenuhi
kebutuhannnya.
27
Mengenai pengertian motivasi terdapat beberapa pengertian sebagai berikut:
Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong timbulnya suatu tingkah laku.
28
Motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan goal.
29
27
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan,
Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet. Ke- 3, h. 3
28
H. M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta, Pedoman Ilmu Jaya, 1996, h. 85
29
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remadja Karya, 1985, cet. Ke-
2, h. 65
29
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu
tujuan.
30
Motivasi adalah usaha dari pihak luar dalam hal ini adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan dan menggerakkan peserta didiknya
secara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Secara umum dapat dikatakan, bahwa tujuan memotivasi peserta didik
adalah untuk menggerakkan, menggugah, menimbulkan keinginan yang kuat serta menyadarkan mereka untuk belajar secara sungguh-sungguh
mengikuti proses belajar mengajar secara sadar dan bertujuan. Maka bagi guru peranan motivasi ini sangat penting dalam proses belajar mengajar,
karena dapat menimbulkan kemauan, memberi semangat, menimbulkan kesadaran untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Berbagai cara dapat
ditempuh guru untuk memotivasi peserta didiknya. Misalnya: dengan memberi contoh, pujian, nasihat, memberi pekerjaan rumah, mengerjakan
tugas bersama, diskusi, memberikan tugas baca dan sebagainya.
31
Sedangkan menurut Mc. Donald, yang dikutip oleh Wasty Soemanto, memberikan sebuah definisi tentang motivasi sebagai suatu
perubahan tenaga di dalam diripribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan.
32
Dan Hasan Langgulung berpendapat dalam buku “Psikologi
Agama” yang dikutip oleh H. Ramayulis, bahwa motivasi merupakan suatu keadaan psikologis yang merangsang dan memberi arah terhadap
aktivitas manusia. Motivasi itulah yang menggerakkan dan mendorong aktivitas seseorang. Motivasi itulah yang membimbing seseorang ke arah
tujuan-tujuannya termasuk tujuan seseorang dalam melaksanakan tingkah laku amal keagamaan.
33
30
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008,
h. 70
31
H. Aminuddin Rasyad, Teori Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta: Uhamka Press
Yayasan Pep-Ex 8, 2003, cet. Ke- 4, h. 93
32
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1990, cet. Ke-3, h. 91
33
H. Ramayulis, Psikologi Agama, ……………, h. 79
30
Berdasarkan teori-teori motivasi yang telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan, motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh
adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah lakuaktivitas tertentu
lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dengan sasaran sebagai berikut: a.
Mendorong manusia untuk melakukan suatu aktivitas yang didasarkan atas pemenuhan kebutuhan. Dalam hal ini, motivasi merupakan motor
penggerak dari setiap kebutuhan yang akan dipenuhi. b.
Menentukan arah tujuan yang hendak dicapai c.
Menentukan perbuatan yang harus dilakukan. Dengan demikian, seorang guru harus mempelajari bagaimana
melaksanakan motivasi secara efektif. Dan guru harus senantiasa mengingat bahwa setiap motif yang baru, harus tumbuh dari keadaan anak
sendiri, yaitu dari motif-motif yang telah dimiliki, dorongan-dorongan dasarnya, sikapnya, minatnya, tingkah lakunya, hasil belajarnya dan
sebagainya. Dengan demikian tugas guru dalam meningkatkan motivasi siswa
adalah untuk menimbulkan kesadaran diri anak didik agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapainya dengan tanpa adanya paksaan.
Dalam kaitannya dengan tingkah laku beragama, motivasi penting untuk dibicarakan untuk mengetahui apa sebenarnya latar belakang suatu
tingkah laku keagamaan yang dikerjakan seseorang. Karena agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada
Nabi sebagai petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang
nyata serta mengatur hubungan dengan tanggung jawab kepada Allah, kepada masyarakat serta alam sekitarnya.
Agama sebagai sumber sistem nilai, merupakan petunjuk, pedoman dan pendorong bagi manusia untuk memecahkan berbagai masalah
hidupnya seperti dalam ilmu agama, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan
31
militer, sehingga terbentuk pola motivasi, tujuan hidup dan perilaku manusia yang menuju kepada keridhaan Allah.
34
Karena agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang paling sempurna, dan juga perasaan takut dan ngeri. Meskipun perhatian
kita tertuju sepenuhnya kepada adanya suatu dunia yang tidak dapat dilihat akhirat, namun agama juga melibatkan dirinya dalam masalah-masalah
kehidupan sehari-hari di dunia ini.
35
Jadi agama dapat didefinisikan sebagai “relasi dengan Tuhan
sebagaimana dihayati oleh manusia.” Karena dengan beragama seseorang dapat mendorong atau memotivasi seseorang untuk selalu bertingkah laku
sesuai dengan ajaran agama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi beragama
adalah suatu kekuatan atau dorongan yang menggerakkan aktivitas
seseorang untuk mengarahkan dan membimbing orang tersebut ke arah tujuan-tujuan dalam melaksanakan tingkah laku yang sesuai dengan ajaran
agama.
2. Jenis Motivasi