3 Bunga dibayar pada saat jatuh waktu
Bunga dibayar pada saat pembukaan 4
Nilai nominal ditentukan oleh deposan Nilai nominal ditentukan oleh bank
5 Penyimpanan dapat berbentuk rupiah
atau uang asing Penyimpanan hanya dalam bentuk rupiah
Sumber: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Kasmir, 2001:71. d.
Deposit On Call Deposit On Call
merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 tujuh hari dan paling lama kurang dari satu bulan. Diterbitkan atas nama
dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50lima puluh juta
rupiah tergantung bank yang bersangkutan. Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposit on call dan
sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu 3 tiga hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit. Besarnya bunga biasanya
dihitung perbulan dan biasanya melakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.
F. Penelitian Sebelumnya
Nurwulan Satiani 2008 dalam penelitiannya Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dana Pihak Ketiga pada PT. Bank Negera Indonesia persero Tbk,
yang telah menghasilkan kesimpulan bahwa berdasarkan hasil analisis tingkat suku bunga dan pihak ketiga terhadap dana pihak ketiga deposito terdapat dua
variabel tingkat suku bunga yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan atau penurunan deposito yaitu tingkat suku bunga giro rupiah sebesar
37
Rp.1.855.502,585 dan tingkat suku bunga deposito valuta asing sebesar Rp. 5.908.402,551.
Variabel tingkat suku bunga dana pihak ketiga yang berpengaruh terhadap giro adalah variabel tingkat suku bunga deposito rupiah dengan besar pengaruh
setiap peningkatan atau penurunan tingkat suku bunga sebesar satu persen adalah sebesar Rp.1.391.844,270.
Adapun variabel tingkat suku bunga dana pihak ketiga yang dianggap berpengaruh terhadap tabungan adalah variabel tingkat suku bunga deposito
valuta asing yaitu setiap ada peningkatan atau penurunan tingkat suku bunga deposito valuta asing akan menurunkan atau meningkatkan jumlah tabungan
sebesar Rp.2.628.614,152, sedangkan variabel tingkat suku bunga dana pihak ketiga yang berpengaruh terhadap jumlah dana pihak ketiga secara keseluruhan
adalah tingkat suku bunga deposito rupiah dengan besar pengaruh setiap ada peningkatan atau penuruan tingkat suku bunga deposito rupiah adalah sebesar
Rp.2.460.465,977. Rushadi 2007 dalam penelitiannya Analisis Strategi Penghimpunan
Dana Masyarakat Giro, Tabungan, Deposito pada Bank BNI telah menghasilan
kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan yang menyebutkan bahwa Strategi Fungsional yang dilakukan Bank BNI dalam menghimpun dana
masyarakat yaitu: Meningkatkan daya saing dengan Marketing Mix, Memperbaiki sarana penunjang yang meliputi, Sumber Daya Manusia, Penyempurnaan Struktur
Organisasi, Informasi Teknologi, Perubahan yang berorientasi pada produk menjadi orientasi kepada pasar.
38
Landasan konsep penelitian ini adalah konsep manajemen Strategik yang telah diaplikasikan dalam industri perbankan. Menurut teori bank akan dapat
menarik dana masyarakat dengan baik apabila menerapkan strategi tersebut di atas dan strategi pelayanan. Karena pada saat sekarang kunci keberhasilan suatu bank
sangat tergantung pada pelayanan. Strategi fungsional tidak akan berhasil kalau tidak ditunjang oleh strategi pelayanan. Teknik Analisis data menggunakan
konsep manajemen strategi yang dirumuskan oleh Thomas J. Kihcelen dan David Hunger dengan maksud untuk menjelaskan bagaimana proses perumusan strategi
yang dilakukan oleh Bank BNI. Hasil penelitian menunjukan bahwa ternyata dalam mengimplementasikan
konsep strategi tersebut di atas terdapat penyimpangan-penyimpangan. Dari hasil temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi bank-bank khususnya
Bank BNI dalam menentukan strategi penghimpunan dana masyarakat untuk waktu yang akan datang.
M. Y. Dedi Haryanto dan Riyatno 2007 telah melakukan penelitian tentang Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia dan Nilai Kurs Terhadap
Risiko Sistematik Saham Perusahaan di BEJ, penelitian tersebut menyebutkan
bahwa Risiko sistematis risiko pasar merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Jadi perubahan pasar akan
mempengaruhi variabilitas return suatu investasi kondisi makro. Tingkat suku bunga SBI dan kurs terbukti mempengaruhi risiko sistematis saham namun
hasilnya tidak konsisten pada dua karakteristik industri yang berbeda. Pada perusahaan manufaktur hanya kurs yang mempengaruhi risiko saham sedangkan
39
pada perusahaan non manufaktur suku bunga SBI yang mempengaruhi risiko sistematis saham.
Selain itu hasil menunjukkan bahwa hubungan antara suku bunga SBI dan risiko sistematis saham adalah negatif. Hasil ini berbeda dengan penjelasan yang
semestinya yaitu jika suku bunga naik maka return investasi yang terkait dengan suku
bunga misal deposito juga akan naik. Akibatnya minat investor akan berpindah darisaham ke deposito. Kemungkinan fenomena ini menunjukkan bahwa investor
di Indonesia tidak suka risiko atau risk averse. Emilianshah Banowo dan Budi Hermana 2005 dengan judul penelitian
Hubungan Equivalent Rate simpanan mudhorobah dengan Sertifikat Wadiah dan Sertifikat Bank Indonesia,
telah menghasilan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan yang menyebutkan bahwa pergerakan Equivalent Rate simpanan
mudhorobah untuk jangka panjang relatif stabil, tetapi dalam jangka pendek perubahannya relatif fluktuatif, selama kurun waktu 34 bulan pergerakan
Equivalent Rate simpanan mudhorobah cenderumg menurun. Perkembangan Equivalent Rate secara umu sama polanya dengan
pergerakan SWBI, tetapi relatif berbeda dengan pergerakan SBI yang relatif lancar dengan kisaran yang lebih luas. Hasil analisis ketujuh model regresi diatas
secara umum menunjukan bahwa nisbah simpanan mudhorobah berhubungan dengan instrumen moneter bank Indonesia, baik SBI maupun SWBI. Tetapi
simpanan mudhorobah untuk semua jangka waktu tidak menunjukan hubungan yang signifikan dengan inflasi pada periode yang sama.
40
Anita Febryani dan Rahadian Zulfadin
dengan judul penelitian Analisis Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Di Indonesia
2003, penelitian tersebut membahas tentang analisis mengenai perbandingan tingkat efisiensi pada
industri perbankan yang dilakukan dengan melakukan pengujian empiris terhadap tingkat efisiensi antara bank pemerintah, bank swasta nasional dan swasta asing
serta bank publik menunjukkan bahwa bank publik mempunyai tingkat efisiensi di atas rata-rata seluruh bank, sedangkan tingkat efisiensi bank pemerintah dan bank
swasta nasional secara keseluruhan berada di bawah rata-rata seluruh bank.
G. Hipotesis