6. Interpretasi
Hasil pengujian model koreksi kasalahan Error Correction Model
jangka pendek pada table 4.9 menunjukan bahwa hanya variabel prosentase bagi hasil dan mark up keuntungan saja yang mempunyai
pengaruh signifikan terhadap variabel pembiayaan, sedangkan variabel simpanan,
modal sendiri,
dan Non
Performing Financing
tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel pembiayaan dalam
jangka pendek. Validnya pengujian ini dilihat dari signifikannya nilai error correction term
ECT dengan syarat jika nilai error correction term
ECT 0 error correction term ECT 1. Pengujian model koreksi kasalahan Error Correction Model
jangka panjang pada tabel 4.10 memberikan kesimpulan bahwa variabel simpanan dan variabel modal sendiri atau ekuitas mempunyai pengaruh
signifikan terhadap pembiayaan. Sedangkan variabel Non Performing
Financing dan variabel prosentase bagi hasil dan mark up keuntungan
tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel pembiayaan. Dari pengujian variabel prosentase bagi hasil dan mark up
keuntungan mempunyai pengaruh signifikan terhadap pembiayaan dalam jangka pendek disebabkan oleh kepercayaan nasabah terhadap Bank
Syariah Mandiri untuk melakukan pembiayaan dalam jangka pendek. Kepercayaan nasabah dalam melakukan pembiayaan jangka pendek karena
nasabah lebih bersikap averse to risk atau lebih memilih resiko yang
rendah. Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan atas penanggungan resiko yang akan muncul lebih besar.
Variabel simpanan mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel pembiayaan dalam pengujian model koreksi kasalahan Error
Correction Model jangka panjang. Signifikannya variabel ini sudah sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Rose dan Kolari bahwa salah satu sumber dana yang dapat digunakan untuk pembiayaan salah satunya
adalah simpanan. Variabel modal sendiri atau ekuitas mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel pembiayaan dalam pengujian model koreksi kasalahan Error Correction Model jangka panjang. Pengaruh yang
signifikan ini memiliki arti bahwa dalam jangka panjang tidak hanya variabel simpanan saja yang dapat dijadikan sebagai sumber dana untuk
pembiayaan tetapi ekuitas pun dapat dijadikan sebagai sumber dana untuk pembiayaan. Walaupun pada dasarnya ekuitas digunakan hanya sebatas
untuk penghitungan CAR Capital Adequacy Ratio sebagai indikator kemampuan penyerapan kerugian dan sebagai batas maksimum pemberian
pembiayaan, Bank Syariah Mandiri menjadikan ekuitas ini sebagai tambahan modal untuk pembiayaan.
Variabel Non Performing Financing mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel pembiayaan baik dalam jangka maupun
dalam jangka panjang dengan pengujian model koreksi kasalahan Error Correction Model
. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya
bahwa variabel
Non Performing
Financing merupakan
faktor pengendalian biaya dan posisi resiko dalam pembiayaan. Jika tingkat Non
Performing Financing ini ditekan semaksimal mungkin besar kemungkian
keuntungan yang diperoleh Bank Syariah Mandiri pun bertambah dengan sedikitnya resiko yang diterima serta secara tidak langsung kepercayaan
nasabah pun menjadi bertambah. Menurut Priatin dan Akhyar Adnan 2005:46, mengapa perubahan tingkat Non Performing Loan atau Non
Performing Financing tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
variabel pembiayaan dapat dijelaskan sebagai berikut: pertama permintaan pembiayaan di bank syariah yang cukup tinggi. Kedua penanganan
pembiayaan bermasalah pada bank syariah. Menurut Muhammad 2002:268 dalam Priatin dan Akhyar Adnan 2005:46 penanganan
pembiayaan bermasalah khususnya pembiayaan yang diragukan atau macet oleh bank syariah lebih banyak dilakukan dengan cara rescedulling,
yaitu menjadwal kembali jangka waktu angsuran serta memperkecil jumlah angsuran, reconditioning, yaitu memperkecil margin keuntungan
atau bagi hasil usaha, dan pengalihan atau pembiayaan ulang dalam
bentuk pembiayaan al-qardhul hasan, yaitu mengangsur pengembalian pokok saja daripada melakukan eksekusi jaminan. Ketiga kecilnya peluang
moral hazard pada bank syariah. Menurut Rose dan Kolari 1995 dalam
Priatin dan Akhyar Adnan 2005:47 menjelaskan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan penbiayaan yang buruk antara lain karakter buruk
peminjam, adanya praktek kolusi dalam pencairan pembiayaan, kelemahan
manajemen, pengetahuan dan keterampilan, dan perubahan kondisi lingkungan. Sesuai dengan pernyataan Rose dan Kolari, penulis
berpendapat kecilnya peluang moral hazard yang terjadi di Bank Syariah Mandiri khususnya umumnya pada bank syariah lainnya disebabkan oleh
analisis pembiayaan yang ketat sehingga peluang untuk melakukan moral hazard sangat kecil kemungkinannya.
Variabel prosentase bagi hasil dan mark up keuntungan tidak mempunyai pengaruh signifikan dalam pengujian model koreksi kasalahan
Error Correction Model jangka panjang. Pengaruh yang tidak signifikan
ini menurut Priatin dan Akhyar Adnan 2005:45 disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut: pertama sebagian besar nasabah syariah minded.
Artinya nasabah yang menjadi pelanggan bank syariah adalah pelanggan yang kritis dalam system syariah syariah minded. Kedua penetapan
margin yang mengacu tingkat margin rata-rata perbankan. Tingkat margin yang ditetapkan oleh Bank Syariah Mandiri diusahakan berada dibawah
atau minimal setingkat dengan tingkat bunga rata-rata perbankan. Karim 2004:253-254 berpendapat bahwa idealnya bank syariah menerapkan
margin keuntungan pembiayaan yang lebih rendah daripada suku bunga kredit bank konvesional, dan penetapan margin keuntungan pada suatu
bank syariah antara lain mempertimbangkan tingkat margin keuntungan rata-rata pada pasar perbankan syariah sebagai kompetitor langsung, dan
tingkat suku bunga rata-rata pada pasar perbankan konvesional sebagai kompetitor tidak langsung.
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. KESIMPULAN
Penelitian mengenai variable-variabel yang mempengaruhi jumlah pembiayaan yang disalurkan Bank Syariah Mandiri, maka didapat beberapa
kesimpulan sebagai berikut: a. Variabel simpanan atau Dana Pihak Ketiga mempunyai pengaruh terhadap
jumlah pembiayaan Bank Syariah Mandiri hanya dalam jangka panjang sedangkan dalam jangka pendek variabel DPK mempunyai tidak
signifikan terhadap variabel pembiayaan. b. Variabel modal sendiri atau ekuitas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap pembiayaan dalam jangka panjang sedangkan dalam jangka pendek variabel ekuitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel pembiayaan. Pengaruh signifikan variabel ekuitas pada jangka panjang disebabkab karena Bank Syariah Mandiri menjadikan
ekuitas ini sebagai tambahan sumber dana dalam pembiayaan. c. Variabel Non Performing Financing mempunyai pengaruh yang tidak
signifikan terhadap variabel pembiayaan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Variabel Non Performing Financing tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap pembiayaan disebabkan oleh: pertama tingginya permintaan akan pembiayaan, kedua penanganan
pembiayaan bermasalah. Untuk mengatasi hal ini, seyogyanya pihak bank