Modal Sendiri TINJAUAN PUSTAKA

adalah penyediaan liquiditas untuk kebutuhan penarukan dana ini hampir dapat diprediksi secara akurat.

D. Modal Sendiri

Secara tradisional, menurut Zainul Arifin 2005:135 modal didefinisikan sebagai sesuatu yang mewakili kepentingan pemilik dalam suatu perusahaan. Berdasarkan nilai buku, modal didefinisikan sebagai kekayaan bersih net worth yaitu selisih antara nilai buku dan aktiva dikurangi dengan nilai buku dari kewajiban liabilities. Menurut Johnson and Johnson seperti yang dikutip oleh Zainul Arifin 2006:136 modal bank mempunyai tiga fungsi yaitu pertama, sebagai penyangga untuk menyerap kerugian operasional dan kerugian lainnya. Kedua, sebagai dasar untuk menetapkan batas maksimum oemberian kredit. Ketiga, modal juga menjadi dasar perhitungan bagi para pertisipan pasar untuk mengevaluasi tingkat kemampuan bank secara relatif untuk menghasilkan keuntungan. Menurut Dahkan Siamat 2004:99 modal bank memiliki tiga fungsi yaitu fungsi operasional, fungsi perlindungan, dan fungsi pengamanan dan pengaturan. Keseluruhan fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Memberikan perlindungan kepada nasabah b. Modal bank dapat mencegah terjadinya kejatuhan bank c. Untuk memenuhi kebutuhan gedung kantor dan inventaris d. Untuk memenuhi ketentuan permodalan minimum e. Meningkatkan kepercayaan masyarakat f. Untuk menutupi kerugian aktiva produktif bank g. Sebagai indikator kekayaan bank h. Meningkatkan effisiensi operasional bank Modal terdiri atas dua bagian yaitu modal inti primary capital dan modal pelengkap secondary capital. Dalam penelitian ini hanya akan membahas tentang modal sendiri yang terdiri beberapa komponen yaitu Lukman Dendawijaya:2001:46-47: a. Modal disetor Modal disetor adalah modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya. Bagi bank yang berbadan hokum koperasi, modal disetor terdiri atas simpanan pokok dan simpanan wajib para anggotanya. b. Agio saham Agio saham adalah selisih lebih setoranmodal yang diterima oleh bank sebagai akibat dari harga saham yang melebihi nilai nominalnya. c. Cadangan umum Cadangan umum adalah cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba ditahan atau laba bersih setelah dikurangi pajak dan mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham atau rapat anggota sesuai anggaran dasar masing-massing. d. Cadangan tujuan Cadangan umum adalah bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham atau rapat anggota. e. Laba ditahan Laba ditahan adalah saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang oleh rapat umum pemegang saham atau rapat anggota diputuskan untuk tidak dibagikan. f. Laba tahun lalu Laba tahun lalu adalah laba bersih tahun-tahun lalu setelah dikurangi pajak dan belum ditentukan penggunaannya oleh rapat umum pemegang saham atau rapat anggota. Jumlah laba tahun lalu yang diperhitungkan sebagai modal inti hanya 50. Jika bank mempunyai saldo rugi pada tahun-tahun lalu, seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti. g. Laba tahun berjalan Laba tahun berjalan adalah laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran utang pajak. Jumlah laba tahun buku berjalan yang diperhitungkan sebagai modal inti hanya sebesar 50. Jika bank mengalami kerugian pada tahun berjalan, seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti. h. Bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan Bagian kekayaan bersih tersebut adalah modal inti anak perusahaan setelah dikompensasikan nilai penyertaan bank pada anak perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan anak perusahaan adalah bank dan lembaga keuangan bukan bank LKBB lain yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh bank. Menurut Siamat 1993, Rose dan Kolari 1995, Syafi’i Antonio 2001, Suyatno 2001, Muhammad 2002, Sudarsono 2003 dan Karim 2004 salah satu sumber dana yang bisa digunakan untuk pembiayaan loan adalah modal sendiri, sehingga semakin besar sumber dana simpanan yang ada maka bank akan dapat menyalurkan pembiayaan semakin besar pula Priatin dan Adnan:2005:38.

E. Non Performing Financing NPF

Dokumen yang terkait

Aspek Hukum Terhadap Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing) Dalam Setiap Pemberian Pembiayaan Oleh Bank Syariah (Studi Pada PT. Bank Sumut Syariah Capem Kota Baru, Marelan)

0 31 78

ANALISIS HUBUNGAN SIMPANAN, MODAL SENDIRI, NPL, PROSENTASE BAGI HASIL DAN MARKUP KEUNTUNGAN TERHADAP PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH STUDI KASUS PADA BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI)

3 6 18

ANALISIS HUBUNGAN, SIMPANAN, MODAL SENDIRI, NPL, PROSENTASE BAGI HASIL DAN MARKUP KEUNTUNGAN TERHADAP PEMBIYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH STUDI KASUS PADA BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI)

0 4 2

ANALISIS HUBUNGAN SIMPANAN, MODAL SENDIRI, NPL, PROSENTASE BAGI HASIL DAN MARKUP KEUNTUNGAN TERHADAP PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH STUDI KASUS PADA BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI)

0 4 4

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN SIMPANAN, CAR, PROSENTASE ROA TERHADAP PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI

0 4 81

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, TINGKAT BAGI HASIL, NON PERFORMING FINANCING DAN MODAL SENDIRI Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil, Non Performing Financing Dan Modal Sendiri Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Pe

0 3 14

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, TINGKAT BAGI HASIL, NON PERFORMING FINANCING DAN MODAL SENDIRI Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil, Non Performing Financing Dan Modal Sendiri Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Pe

0 3 13

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil, Non Performing Financing Dan Modal Sendiri Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah Di Indonesia Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia.

0 3 7

Cara bagi hasil keuntungan usaha untuk i

0 0 11

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING FINANCING, CAPITAL ADEQUACY RATIO, MODAL SENDIRI DAN MARJIN KEUNTUNGAN TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH

1 4 15