Tinjauan Umum Perbankan Islami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Perbankan Islami

Bank syari’ah merupakan lembaga intermediasi yang beroperasi dengan mengikuti prinsip-prinsip syari’ah prinsip-prinsip syariah syariah compliance . Kepatuhan akan prinsip-prinsip syari’ah tersebut menjadi sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan bank syari’ah dalam melakukan berbagai transaksi seperti penghimpunan dana funding dari para nasabah maupun pembiayaan financing baik secara individual maupun secara kerjasama dengan pihak ketiga. Selain itu menurut Zainul Arifin 2006:11, adanya aktivitas keuangan dan perbankan dapat dipandang sebagai wahana bagi masyarakat modern untuk membawa mereka pelaksanaan dua ajaran Al- Qur’an yaitu prinsip At-Ta’awun dan prinsip menghindari Al Iktinaz yaitu menahan uang atau dana dan membiarkannya menganggur idle dan tidak berputar dalam transaksi yang bermanfaat untuk umum. Dari berbagai prinsip-prinsip syari’ah yang dijalankan, larangan riba prohibition of usury merupakan prinsip yang paling dikenal masyarakat dan prinsip yang membedakan secara fundamental antara bank syari’ah dengan bank konvesional. Selain larangan riba, ada berbagai aturan yang harus dipatuhi oleh bank syari’ah. Menurut Mohamed Ibrahim dalam bukunya Zainul Arifin 2006:12 bahwa prinsip utama yang diikuti oleh bank syari’ah adalah sebagai berikut: a. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi b. Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan keuntungan yang sah c. Memberikan zakat. Pendapat lain diungkapkan oleh Jafril Khalil 2002:47, prinsip utama dalam syari’ah yang senantiasa mendasari jaringan perbankan dengan sistem syariah adalah: a. Perbankan yang menerapkan larangan riba b. Perniagaan halal c. Adanya keridhaan pihak-pihak dalam berkontrak d. Pengurusan dana yang amanah, jujur dan bertanggungjawab. Pramuraharjo 2005:29 mengungkapkan bahwa setidaknya bank Islam memiliki prinsip-prinsip yaitu larangan atas riba pada semua jenis transaksi, pelaksanaan aktifitas bisnis atas dasar kesetaraan equality, keadilan fairness, keterbukaan transparency, pembentukan kemitraan yang saling menguntungkan, dan keuntungan yang didapat harus dari usaha dengan cara yang halal. Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa larangan riba adalah prinsip yang paling dikenal oleh masyarakat dan faktor pembeda dengan bank konvesional. Imam Sarakhzi menyatakan dalam bukunya Adiwarman Karim 2004:34 bahwa riba adalah tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisinis tanpa adanya padanan iwad yang dibenarkan syari’ah atas penambahan tersebut. Menurut pakar perundangan Islam, riba artinya suatu kontrak atas harta tertentu yang tidak diketahui persamaan dan ukurannya ketika akad dilaksanakan atau melambatkan penyerahan barang yang dipertukarkan atau melambatkan salah satunya Jafril Khalil:2002:47. Ilmu fiqih membagi riba kedalam tiga bagian yaitu sebagai berikut Karim:2004:32-37: a. Riba Fadl Riba fadl disebut juga riba buyu’, yaitu riba yang timbul akibat pertukaran barang sejenis yang tidak memenuhi criteria sama kualitasnya mistlan bi mistlin, sama kuantitasnya sawa-an bi sawa- in dan sama waktu penyerahannya yadan bi yadin. Contohnya dapat ditemui pada transaksi jual beli valuta sing yang tidak dilakukan secara tunai. b. Riba Nasi’ah Riba nasi’ah disebut juga riba duyun, yaitu riba yang timbul akibat hutang piutang yang tidak memenuhi criteria untung bersama risiko al ghunmu bil ghurmi dan hasil usaha muncul bersama biaya al kharaj bi dhaman . Contohnya dalam transaksi pembayaran bunga kredit dan pembayaran bunga tabungan, deposito dan giro. c. Riba Jahiliyah Riba jahiliyah adalah hutang yang dibayar melebihi pokok pinjaman, karena si peminjam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu yang telah ditetapkan. Contohnya dapat ditemui dalam transaksi kartu kredit yang tidak dibayar penuh tagihannya.

B. Tinjauan Umum Pembiayaan 1. Pengertian Pembiayaan

Dokumen yang terkait

Aspek Hukum Terhadap Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing) Dalam Setiap Pemberian Pembiayaan Oleh Bank Syariah (Studi Pada PT. Bank Sumut Syariah Capem Kota Baru, Marelan)

0 31 78

ANALISIS HUBUNGAN SIMPANAN, MODAL SENDIRI, NPL, PROSENTASE BAGI HASIL DAN MARKUP KEUNTUNGAN TERHADAP PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH STUDI KASUS PADA BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI)

3 6 18

ANALISIS HUBUNGAN, SIMPANAN, MODAL SENDIRI, NPL, PROSENTASE BAGI HASIL DAN MARKUP KEUNTUNGAN TERHADAP PEMBIYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH STUDI KASUS PADA BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI)

0 4 2

ANALISIS HUBUNGAN SIMPANAN, MODAL SENDIRI, NPL, PROSENTASE BAGI HASIL DAN MARKUP KEUNTUNGAN TERHADAP PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH STUDI KASUS PADA BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI)

0 4 4

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN SIMPANAN, CAR, PROSENTASE ROA TERHADAP PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI

0 4 81

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, TINGKAT BAGI HASIL, NON PERFORMING FINANCING DAN MODAL SENDIRI Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil, Non Performing Financing Dan Modal Sendiri Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Pe

0 3 14

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, TINGKAT BAGI HASIL, NON PERFORMING FINANCING DAN MODAL SENDIRI Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil, Non Performing Financing Dan Modal Sendiri Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Pe

0 3 13

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil, Non Performing Financing Dan Modal Sendiri Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah Di Indonesia Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia.

0 3 7

Cara bagi hasil keuntungan usaha untuk i

0 0 11

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING FINANCING, CAPITAL ADEQUACY RATIO, MODAL SENDIRI DAN MARJIN KEUNTUNGAN TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH

1 4 15