Rendahnya nilai prosentase bagi hasil Bank Syariah Mandiri pada akhir Desember 2003 disebabkab oleh rendahnya tingkat
keuntungan yang diperoleh oleh Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 71,5 milyar. Rendahnya keuntungan yang diperoleh ini berpengaruh
terhadap rendahnya tingkat prosentase bagi hasil terhadap nasabah.
Tabel 4.5 Nilai Bagi Hasil dan Mark up Keuntungan
Prosentase Bagi Hasil dan Mark up Keuntungan Dalam Jutaan Rupiah
Bank Syariah Mandiri Bulan
2003 2004
2005 2006
Januari 21.332
38.012 68.179
71.216 Pebruari
21.895 34.061
70.060 77.722
Maret 18.264
47.834 89.314
90.430 April
29.482 45.123
84.501 79.322
Mei 26.079
43.054 80.755
90.206 Juni
25.407 60.602
60.991 88.121
Juli 26.715
60.683 111.107
90.497 Agustus
29.354 69.479
79.846 88.012
September 32.488
68.528 80.663
103.707 Oktober
30.046 66.586
79.526 85.794
November 31.369
70.973 80.194
99.693 Desember
7.948 89.924
100.262 114.843
Mean Median
Maximum Minimum
63.754,15 69.769,50
114.843 7.948
Sumber: Laporan Keuangan Bank Indonesia, data diolah
2. Uji Stasioneritas
Uji stasioneritas ini menggunakan uji akar unit Unit Root Test untuk melihat apakah data yang digunakan bersifat stationer atau tidak.
Jika data
yang digunakan
tidak bersifat
stasioner maka
akan mempengaruhi validitas hasil hipotesis yang diambil. Parameter yang
digunakan apakah data bersifat stationer atau tidak dilihat dari output uji akar unit dengan menggunakan taraf nyata 1, 5 dan 10. Jika nilai
ADF statistik nilai critical values Mac Kinnon maka data dapat dikatakan stationer. Sedangkan jika nilai ADF statistik nilai critical
values Mac Kinnon maka data tidak stationer.
Tabel 4.6 Hasil Uji Unit Root pada tingkat level
Variabel Lag
Augmented Dickey-Fuller
Test Statistic MacKinnon 1996
Test Critical Values Keterangan
Pembiayaan -1.830898
1 level -3.577723 5 level -2.925169
10 level -2.600658 I 0
DPK 1
-2.881287 1 level -3.581152
5 level -2.926622 10 level -2.601424
I 0 Ekuitas
1 -6.058158
1 level -3.581152 5 level -2.926622
10 level -2.601424 I 0
NPF -1.168141
1 level -3.577723 5 level -2.925169
10 level -2.600658 I 0
Bagi Hasil dan Mark Up
1 -5.672868
1 level -3.577723 5 level -2.925169
10 level -2.600658 I 0
Sumber: Data diolah
Tabel 4.6 merupakan output uji akar unit terhadap kelima data variabel yang digunakan dalam penelitian, variabel ekuitas dan
prosentase bagi hasil dan mark up keuntungan telah bersifat stationer pada taraf nyata 1, 5, dan 10 dengan nilai ADF statistik lebih
kecil dari nilai critical values Mac Kinnon. Variabel DPK telah
stasioner hanya pada taraf nyata 10, sedangkan pada taraf nyata 1,
5 tidak stasioner. Untuk lebih meyakinkan variabel DPK agar stasioner pada semua taraf nyata, maka dilakukan pembedaan
differencing tahap pertama. Dua variabel lainnya yaitu pembiayaan dan Non Performing Financing masih belum stationer pada semua
taraf nyata sehingga perlu dilakukan pembedaan differencing tahap pertama terhadap kedua variabel tersebut.
Menurut Komariyah 2005:48 differencing tahap pertama yaitu pengujian derajat integrasi untuk mengetahui pada derajat
perbedaan ke berapa data yang diamati akan stationer. Lag yang digunakan maksimum 4 lag, jika lag yang digunakan melebihi 4 lag
maka akan mengurangi jumlah data observasi. Tabel 5.2 menunjukan bahwa kedua variabel yaitu pembiayaan dan Non Performing
Financing telah stationer pada taraf nyata 1, 5 maupun 10
dengan differencing tahap pertama.
Tabel 4.7 Hasil Uji Unit Root dengan Pembedaan Pertama
Variabel Lag
Augmented Dickey-Fuller
Test Statistic MacKinnon 1996
Test Critical Values Keterangan
Pembiayaan -8.222771
1 level -3.581152 5 level -2.926622
10 level -2.601424 I I
DPK 1
-4.814875 1 level -3.584743
5 level -2.928142 10 level -2.602225
I I NPF
1 -4.346091
1 level -3.584743 5 level -2.928142
10 level -2.602225 I I
Sumber:Data diolah
3. Uji Kointegrasi