Proses Penyusunan Kompilasi Hukum Islam KHI

34 pendapatnya menjurus ke arah penegakan hukum menurut selera dan persepsi hakim. 10 Sekilas beberapa pandangan yang dikemukakan berkenaan dengan latar belakang diadakannya Kompilasi Hukum Islam KHI yang permasalahannya bertumpu pada pelaksanaan hukum Islam di lingkungan Pengadilan Agama.

3. Proses Penyusunan Kompilasi Hukum Islam KHI

Dari beberapa literatur yang penulis baca, ada tiga tahapan dalam menyusun Kompilasi Hukum Islam KHI, akan dijelaskan sebagai berikut: a. Penelitian Metodologi yang dipergunakan dalam penyusunan Kompilasi Hukum Islam itu disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu penyusunan kaidah-kaidah atau garis-garis hukum sejenis ke dalam sebuah kitab yang disusun ssecara sistematis. Untuk mengoptimalkan itu semua, ditempuh berbagai jalan yang disebut jalur dan pendekatan perumusan. Jalur pertama adalah jalur pengkajian kitab-kitab fikih Islam, khususnya ketiga belas kitab fikih yang ditentukan oleh Biro Peradilan Agama. Jalur kedua yaitu jalur ulama di sepuluh Ibukota Propinsi di Indonesia. Para ulama ini diwawancarai dan ditanyai melalui kuesioner berbagai hal yang akan dituangkan ke dalam kompilasi kelak dan 10 Yahya Harahap, Tujuan Kompilasi Hukum Islam, dalam IAIN Syarif Hidayatullah, ed., Kajian Islam tentang Berbagai Masalah Kontemporer, Jakarta: Hikmat Syahid Indah, 1988, h.88-89. 35 menyatakan dukungan mereka atas usaha penghimpunan kaidah-kaidah atau garis-garis hukum Islam. 11 Jalur Ketiga yaitu jalur Yurisprudensi Peradilan Agama yaitu dengan menghimpun putusan-putusan Pengadilan Agama dari dulu hingga sekarang kemudian dibukukan. Jalur keempat yaitu jalur Studi Perbandingan. Yaitu dengan mengadakan studi perbandingan di negara-negara Islam lain, dan di negara-negara yang seluruh atau sebagian besar penduduknya beragama Islam. 12 b. Pengolahan Data Hasil penelitian bidang Kitab, yurisprudensi, wawancara, dan studi perbandingan diolah oleh tim besar proyek pembinaan hukum Islam melalui yusrisprudensi yang terdiri dari seluruh pelaksana proyek. Hasil dari rumusan tim besar dibahas dan diolah lagi dalam sebuah tim kecil yang merupakan tim inti berjumlah 10 orang. Setelah mengadakan sebanyak 20 kali rapat, akhirnya tim kecil dapat merumuskan dan menghasilkan 3 buku naskah rancangan kompilasi hukum Islam, yaitu : Hukum perkawinan, hukum kewarisan, dan hukum perwakafan. 13 11 Mohammad Daud Ali, Hukum Islam dan Peradilan Agama Kumpulan Tulisan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, cet. II., h. 112-116. 12 Bustanul Arifin, Pelembagaan Hukum Islam di Indonesia akar Sejarah, Hambatan dan Prospeknya, Jakarta: Gema Insani Press, 1996, cet. I., h. 59-60. 13 Basiq Djalil, Peradilan Agama di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006, cet. I., h. 116. 36 c. Lokakarya Lokakarya tersebut dilaksanakan pada tanggal 2 s.d 6 Februari 1988 dimaksud untuk mendengarkan komentar akhir para Ulama dan Cendikiawan Muslim. Pelaksanaan pembahasan naskah rancangan. Kompilasi Hukum Islam KHI pada lokakarya tersebut dibagi dalam dua Instansi yaitu sidang Pleno dan sidang Komisi. Sidang Pleno dihadiri oleh seluruh peserta melakukan perbaikan umum, dan mengesahkan hasil rumusan akhir lokakarya. Sidang komisi terdiri dari komisi hukum perkawinan, komisi hukum kewarisan, komisi hukum perwakafan. 14 Proses selanjutnya setelah naskah akhir Kompilasi Hukum Islam KHI yang terdiri dari buku I tentang perkawinan, buku II tentang kewarisan, dan buku III tentang wakaf mengalami penghalusan redaksi yang intensif di Ciawi-Bogor yang dilakukan oleh Tim besar proyek untuk selanjutnya disampaikan kepada presiden, oleh Menteri Agama dengan surat 14 Maret 1988 No: MA1231988 Hal: Kompilasi Hukum Islam KHI dengan maksud untuk memperoleh bentuk yuridis untuk digunakan dalam praktik di lingkungan Peradilan Agama.

B. Landasan dan Kedudukan Kompilasi Hukum Islam KHI