14
b. Pengertian Matematika
Matematika merupakan pengetahuan yang eksak, benar dan menuju sasaran, oleh karenanya dapat menyebabkan timbulnya disiplin
dalam pemikiran. Konsep dalam matematika tidak cukup hanya dihafalkan tetapi harus dipahami melalui suatu proses berpikir dan
aktivitas pemecahan masalah. Matematika memiliki fungsi dan peran yang penting sebagai sarana untuk memecahkan masalah, baik pada
matematika itu sendiri maupun pada bidang lain dalam mengkomunikasikan gagasan secara praktis dan efisien.
Mengkaji matematika bukanlah hal baru yang kita temui sekarang. Telah banyak yang mengkaji sampai menjadi ahli dalam
matematika. Bertanya tentang “apakah matematika itu?” dapat dijawab secara berbeda-beda tergantung pada bilamana pertanyaan itu dijawab,
di mana dijawab, siapa yang menjawab, dan apa sajakah yang dipandang termasuk dalam matematika. Dengan demikian untuk
menjawab pertanyaan “apakah matematika itu?” tidak dapat dijawab dengan mudah dijawab dengan satu atau dua kalimat bagitu saja, oleh
karena itu kita harus berhati-hati. Istilah matematika diambil dari bahasa Yunani mathematike
yang berarti “relating to learning”. Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu. Berdasarkan kutipan
Erman Suherman, menurut Elea Tinggih, perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”.
Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran.
15
Menurut Johnson dan Myklebust yang dikutip dari Mulyono Abdurrahman, matematika adalah ”bahasa simbolis yang fungsi
praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan
15
Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung :
JICA, Universitas Pendidikan Indonesia, 2003,hlm. 18
15
berpikir.” Sedangkan Kline, matematika merupakan ”bahasa simbolis dan cirri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi
juga tidak melupakan cara bernalar induktif.”
16
Menurut Paling, ide manusia tentang matematika berbeda- beda, tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-masing.
Selanjutnya, Paling mengemukakan bahwa, matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban
terhadap masalah yang dihadapi manusia; suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan
tentang bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah
memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan.
17
Reys, dkk mengatakan bahwa matematika adalah tentang pola hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan
suatu alat.
18
Sejalan dengan pendapat tersebut, Johnson dan Rising dalam bukunya mengatakan matematika adalah pola berpikir, pola
mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat,
jelas dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.
19
Dari beberapa pengertian diatas dapat dinyatakan bahwa matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang didalamnya
terdapat pola-pola keteraturan yang terorganisasikan dengan baik, konsisten dan membentuk suatu sistem yang dapat digunakan pada
disiplin ilmu lainnya.
16
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003.Cet.II, hlm.252
17
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak.....hlm. 252
18
Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran,…h. 19
19
Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Bandung: Upi Press, 2006 hlm. 4
16
c. Alasan Belajar Matematika