Pendekatan Konvensional Deskripsi Teoritik

35

f. Karakteristik Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Suydam yang dikutip oleh Klurik dan Reys merangkum karakteristik kemampuan seorang problem solver yang baik sebagai berikut: 53 1. Mampu memahami konsep dan istilah matematika. 2. Mampu mengetahui keserupaan, perbedaan, dan analogy. 3. Mampu mengidentifikasikan unsur yang kritis dan memilih prosedur dan data yang benar. 4. Mampu mengetahui data yang tidak relevan. 5. Mampu mengestimasi dan menganalisi. 6. Mampu menggambarkan dan menginterpretasikan fakta kuantitatif dan hubungan. 7. Mampu menggeneralisasikan berdasarkan beberapa contoh. 8. Mampu menukar, mengganti metodecara dengan tepat. 9. Memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang kuat disertai hubungan baik dengan sesama siswa. 10. Memiliki rasa cemas yang rendah

4. Pendekatan Konvensional

Konvensional adalah sebuah pendekatan secara klasikal yang biasa digunakan oleh setiap pendidik dalam mendidik siswanya. Pendekatan pembelajaran ini menempatkan guru sebagai inti dalam keberlangsungan proses belajar mengajar. Guru memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungna proses belajar mengajar karena guru harus menjelaskan materi secara panjang lebar untuk menjamin materi tersebut dapat dipahami oleh semua peserta didik. Dengan demikian proses pembelajaran lebih terpusat pada guru. Pembelajaran konvensional jarang melibatkan pengaktifan pengetahuan awal dan jarang memotivasi siswa untuk proses pengetahuannya. Pembelajaran konvensional masih didasarkan atas asumsi 53 Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran… hal. 128. 36 bahwa pengetahuan dapat dipindahkan secara utuh dari piiran guru ke pikiran siswa. Menurut Depdiknas, dalam pembelajaran konvensional, cenderung pada belajar hafalan yang mentolerir respon-respon yang bersifat konvergen, menekankan informasi konsep, latihan soal dalam teks, serta penilaian masih bersifat tradisional dengan paper da pensil test yang hanya menuntut pada satu jawaban benar. Beberapa ciri-ciri pada pembelajaran konvensional, yaitu: a. siswa dalah penerima informasi secara pasif b. belajar secara individual c. pembelajaran sangat abstrak dan teoritis d. perilaku dibangun atas kebiasaan e. kebenaran bersifat absolute dan pengetahuan bersifat final f. guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran g. perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik Dalam pembelajaran konvensional, peran siswa adalah sebagai penerima informasi yang pasif, yaitu siswa lebih banyak belajar sendiri secara individual. Siswa tidak diberi kesempatan banyak untuk mengemukakan pendapat dan berinteraksi dengan siswa lain. Siswa hanya dijadikan obyek didik dan pembelajarannya pun terfokus pada tiga kegiatan, yaitu dengar, catat dan hafal. Keadaan seperti ini membuat proses belajar menjadi tidak efektif, karena waktu para siswa hanya dihabiskan untuk mengisi buku tugas, mendengarkan pangajar dan menyelesaikan latihan-latihan.

5. Hasil Penelitian yang Relevan