j. Pelaksanaan legalisasi tanda masukkarcis hiburan, bonbill penjualan, reklame, rumah penginapan danatau rumah makan, serta dokumen
lainnya yang dipersamakan; k. Pelaksanaan korrdinasi pemungutan pendapatan daerah dengan
instansi terkait di lingkungan kotamadya; l. Pembinaan teknis pada Seksi Dinas Pendapatan Daerah Kecamatan.
5. Struktur Organisasi
Sesuai dengan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 29 Tahun 2002, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, maka dapat disusun Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang dapat dilihat pada Gambar 4.1,
yang terdiri dari: a. Kepala Suku Dinas, mempunyai tugas: Memimpin Suku Dinas
Pendapatan Daerah yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara teknis administratif bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
dan secara
taktis operasional
bertanggung jawab
kepada Walikotamadya yang bersangkutan.
b. SubBagian Tata Usaha, mempunyai tugas: 1 menyusun program kerja dan rencana kegiatan Suku Dinas
Pendapatan Daerah; 2 menatausahakan surat masuk dan surat keluar;
3 melaksanakan urusan kepegawaian; 4 melaksanakan urusan keuangan;
5 melaksanakan urusanperlengkapan; 6 melaksanakan urusan kerumahtanggaan;
7 melakukan kegiatan pelayanan administrasi; 8 menyiapkan surat tugas pemeriksaan dan peneriban pajak daerah;
9 menyusun dan mengkoordinasikan laporan kegiatan Suku Dinas Pendapatan Daerah.
c. Seksi Penatausahaan dan Pelaporan Pendapatan Daerah mempunyai tugas:
1 menyusun program kerja dan rencana kegiatan penatausahaan dan pelaporan pendapatan daerah;
2 menerima dan meneliti permohonan sebagai wajib pajak daerah; 3 memproses izin tertentu dibidang pajak daerah sesuai dengan
kewenangannya; 4 mempunyai buku induk daftar subjek dan objek pajak daerah;
5 menatausahakan dan mendistribusikan berkas wajib pajak untuk kepentingan pemeriksaan wajib pajak;
6 memproses dan mendistribusikan surat ketetapan pajak daerah SKPD;
7 memproses penerbitan, pencabutan, penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah NPWPD;
8 membuat perhitungan hasil bersih penetapan pajak daerah secara periodik lembar pengantar biru;
9 menatausahakan pesanan tanda masukkarcis hiburan dan meneruskanke unit kerja yang bersangkutan;
10 menghimpun dan membuat laporan tentang jumlah ketetapan, pembayaran, pebagihan serta tunggakan mengenai pajak daerah,
retribusi daerah, bagi hasil pajak dan pendapatan daerah lain-lain; 11 mengirim tindasan laporan hasil pemeriksaan LHP dan kertas
kerja pemeriksaan KKP dan program kerja pemeriksaan ke Kepala Dinas c.q. Kepala Subdinas Pemeriksaan Pendapatan
Daerah; 12 melaksanakan otomatisasi komputerisasi pendapatan daerah;
13 menyusun laporan
kegiatan penatausahaan
danpelaporan pendapatan daerah.
d. Seksi Penetapan mempunyai tugas: 1 menyusun program kerja dan rencana kegiatan penetapan pajak;
2 membuat risalah perhitungan pajak terutang; 3 membuat nota perhitungan pajak terutang untuk disahkan oleh
Kepala Suku Dinas; 4 mengirim berkas dan nota perhitungan pajak terhutang yang telah
disahkan keseksi penatausahaan dan pelaporan pendapatan daerah untuk penerbitan surat ketetapan pajak daerah SKPD;
5 melegalisasi tanda masikkarcis hiburan, bonbill penjualan, reklame, rumah penginapan danatau rumah makan serta dokumen
lainnya yang dipersamakan;
6 melaporkan adanya penyelenggaraan kegiatan hiburan insidentil; 7 menyusun laporan kegiatan penetapan pajak.
e. Seksi Penagihan dan Keberatan mempunyai tugas: 1 menyusun program kerja dan rencana kegiatan penagihan dan
keberatan; 2 melaksanakan penatausahaan piutang, pembayaran dan tunggakan
pajak daerah; 3 melakukan pencocokanverifikasi pembayaran pajak daerah, bagi
wajib pajak yang pajaknya dibayar sendiri; 4 memproses
usul permohonan
pencicilan dan
penundaan pembayaran piutang pajak daerah;
5 menerbitkan keterangan pembayran pajak daerah; 6 menerbitkan surat tagihan pajak daerah STPD;
7 melakukan penagihan pasif atas piutang pajak daerah; 8 membuat daftar himpunan pembayaran, dan tunggakan pajak
daerah; 9 memproses permohonan restitusi dan kompensasi;
10 memproses permohonan keberatan pajak daerah sesuai dengan kewenangannya;
11 membuat dan melaporkan daftar pemberian kompensasi, restitusi, pemindahbukuan secara berkala;
12 membuat dan melaporkan risalah dan keputusan keberatan; 13 melakukan kordinasi dalam rangka penagihan aktif;
14 membuat rekomendasi wajib pajak yang diusulkan untuk diperiksa; 15 menyusun laporan kegiatan penagihan dan keberatan.
f. Seksi Bagi Hasil Pajak, Retribusi Daerah, dan Pendapatan Lain-lain mempunyai tugas:
1 menyusun program kerja dan rencana kegiatan pemungutan bagi hasil pajak, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain;
2 melakukan koordinasi dengan instansi terkait pemungutan bagi hasil pajak, reribusi daerah dan pendapatan lain-lain;
3 menghimpun daftar objeksubjek dan jumlah penerimaan bagi hasil pajak, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain;
4 menatausahakan dan mendistribusikan sarana pemungutan
retribusidokumen lain yang dipersamakan sesuai dengan kewenangannya;
5 membuat laporan hasil koordinasi dengan instansi terkait berkaitan dengan pemungutan bagi hasil pajak dan melakukan penilaian
kepatuhan Pejabat Pembuat Akte Tanah PPAT, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain;
6 menyusun laporan kegiatan seksi begi hasil pajak, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain;
7 menyusun laporan kegiatan pemungutan bagi hasil pajak, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain.
g. Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas: 1 menyusun program kerja dan rancangan kegiatan pemeriksaan;
2 menyiapkan langkah-kangkah pemeriksaan terhadap wajib pajak yang direkomendasikan oleh seksi penagihan dan keberatan;
3 melakukan pemeriksaan berdasarkan langkah-langkah pemeriksaan yang dibuat menurut norma pemeriksaan dan audit manual yang
berlaku; 4 melakukan pendataan dan pemeriksaan subjek dan objek
pendapatan daerah; 5 melakukan pengawasan terhadap subjek dan objek pendapatan
daerah dan hiburan insidentil sesuai kewenangannya; 6 membuat laporan hasil pendataan, pemeriksaan, penertiban dan
atau penyegelan, pengawasan subjek dan objek pendapatan daerah; 7 melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
penertiban wajib pajak yang tidak mematuhi ketentuan peraturan daerah;
8 membuat kertas kerja pemeriksaan dan laporan hasil pemeriksaan; 9 menyimpan dan mengadministrasikan kertas kerja pemeriksaan;
10 mendistribusikan tindasan laporan hasil pemeriksaan; 11 melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
penertiban terhadap wajib pajak yang tida mematuhi ketentuan; 12 menyusun laporan kegiatan pemeriksaan.
Struktur
B. Penemuan dan Pengolahan Data