hanya yang membayar retribusi yang menikmati balas jasa dari negara Mardiasmo:2006. Salah satu contoh dari retribusi adalah retribusi
pelayanan kesehatan pada rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah. c. Hasil perusahaan mlik daerah
Adalah merupakan penerimaan yang berasal dari hasil perusahaan milik daerah dan pengelolaan keuangan daerah, penyertaan
modal daerah ke pihak ke tiga Marihot P. Siahaan, 2005. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah
lainnya yang dipisahkan antara lain: bagian laba, deviden, dan penjualan saham milik daerah.
d. Lain-lain usaha yang sah Adalah hasil daerah yang diperoleh dari hasil usaha diluar
kegiatan pelaksanaan tugas daerah, misalnya penerimaan dan sumbangan piak ketiga, hasil penjualan milik daerah penjualan drum
bekas aspal, penerimaan jasa giro Marihot P. Siahaan:2005.
E. Penelitian Sebelumnya
Terdapat berbagai penelitian tentang pajak hotel dan restoran yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu:
Sapto Nur Edie 2005, secara khusus meneliti tentang pengaruh penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah dalam
skripsinya untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang Akuntansi Pajak Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian tersebut menggunakan metode regresi sederhana dan menjelaskan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen yang
kemudian dianalisis dengan metode deskriptif. Objek penelitian adalah Suku Dinas Pendapatan Daerah Jakara Pusat dengan periode 1995 sampai 2004 dan
mendapat kesimpulan bahwa besarnya pengaruh hubungan antara penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah cukup tinggi yaitu
sebesar 93,4 Heri Purnama 2006 dengan judul “Analisa Penerimaan Pajak Hotel dan
Restoran: Studi Berdasarkan Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Garut Periode 1999-2005” mendapat kesimpulan bahwa yaitu Jumlah
wisatawan lokal dan asing berpengaruh secara bersama-sama terhadap penerimaan pajak hotel dan restoran di Kabupaten Garut periode 1999-2005.
Secara parsial hanya wisatawan lokal yang berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak hotel dan restoran di Kabupaten Garut.
F. Kerangka Pemikiran
Untuk membantu dan mempermudah dalam pembacaan dan pembahasan skripsi hingga proses pengujian dilakukan dengan metode uji statistik linier
berganda maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran
G. Hipotesis
Dalam usaha untuk memperoleh kesimpulan, biasanya didahului oleh pengandaian atau asumsi mengenai populasi yang bersangkutan. Pengandaian
ini, yang mungkin betul ataupun mungkin tidak betul, disebut hipotesis. Hipotesis inilah yang akan diteliti menggunakan karakteristik sampel yang
diambil dari populasi yang sedang ditinjau. Suku Dinas Pendapatan Daerah
Jakarta Pusat I Laporan Penerimaan Pajak Tahun
2007
Tingkat Kepatuhan WP Hotel X1 Tingkat Kepatuhan WP Restoran X2
Penerimaan Pajak Y
Uji Hipotesis: • Uji Regresi Berganda
• Uji R
2
• Uji F-statistik • Uji t-statistik
Kesimpulan Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Hotel dan
Restoran terhadap Penerimaan Pajak
Berkaitan dengan permasalahan yang ada, maka hipotesa yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
Terdapat pengaruh yang signifikan antara Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Hotel dan Restoran terhadap Penerimaan Daerah. Atau secara statistik
dirumuskan sebagai berikut: Ha
1
: tingkat kepatuhan wajib pajak hotel berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan pajak daerah.
Ha
2
: tingkat kepatuhan wajib pajak restoran terhadap berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan pajak daerah.
Ha
3
: tingkat kepatuhan wajib pajak hotel dan wajib pajak restoran secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap
Penerimaan Pajak Daerah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini ruang lingkup penelitiannya yaitu, mengenai pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Hotel dan Restoran terhadap
penerimaan daerah. Penelitian ini dilakukan pada kantor Suku Dinas Pendapatan Daerah Jakarta Pusat I