nama atau sebutan dan tetap dengan sebutan Dinas Pendapatan Daerah, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dalam peraturan tersebut hanya
menjelaskan pengembangan organisasi yang disesuaikan dengan kondisi.
• Dengan adanya otonomi daerah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 serta berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta Nomor
3 Tahun 2001 Tentang Bentuk Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Dan Sekretariat Dalam Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi
DKI Jakarta tidak terjadi adanya perubahan nama atau sebutan dan tetap dengan sebutan Dinas Pendapatan Daerah Propinsi DKI Jakarta.
3. Visi dan Misi
a. Visi Suku Dinas Pendapatan Daerah Jakarta Pusat I Menjadikan Dipenda sebagai organisasi yang efisien dan efektif
dalam pengelolaan pendapatan daerah dengan dukungan aktif masyarakat.
b. Misi Suku Dinas Pendapatan Daerah Jakarta Pusat I: 1 Pengelolaan yang transparan
2 Pemberdayaan dukungan masyarakat 3 Kerjasama internal yang efektif
4 Pelayanan prima 5 Pengembangan profesionalisme
6 Pemanfaatan teknologi informasi 7 Mengembangkan pola jaringan kerja
8 Penggalian sumber-sumber pendapatan 9 Regulasi yang selalu kini up to date
4. Tugas Pokok dan Fungsi Suku Dinas Pendapatan Daerah
Suku Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas menyusun program kerja dan rencana kegiatan; melaksanakan pemungutan pajak
daerah; menerbitkan izin tertentu, melaksanakan penegakkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah serta melaksanakan
korrdinasi pemungutan pendapatan daerah dengan instansi terkait. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2002 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dipenda Propinsi DKI Jakarta Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Suku
Dinas Pendapatan Daerah mempunyai fungsi: a. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan;
b. Pendataan dan pemeriksaan subjek dan objek pajak daerah; c. Penatausahaan penetapan, pembayaran dan unggakan pajak daerah;
d. Penatausahaan objek dan subjek pajak daerah; e. Penetapan besarnya pajak daerah;
f. Penerbitan izin tertentu dalam bidang perpajakan; g. Penagihan pasif atas piutang pajak daerah;
h. Penyelesaian permohonan keberatan sesuai dengan kewenangannya; i. Penertiban danatau penyegelan atas pelanggaran peraturan perundang-
undangan pajak daerah;
j. Pelaksanaan legalisasi tanda masukkarcis hiburan, bonbill penjualan, reklame, rumah penginapan danatau rumah makan, serta dokumen
lainnya yang dipersamakan; k. Pelaksanaan korrdinasi pemungutan pendapatan daerah dengan
instansi terkait di lingkungan kotamadya; l. Pembinaan teknis pada Seksi Dinas Pendapatan Daerah Kecamatan.
5. Struktur Organisasi