18
Perbuatan-perbuatan yang termasuk kepada kelompok yang hukumannya dapat dijatuhkan apabila dikehendaki oleh kemaslahatan umum, tidak bisa ditentukan
jenisnya, karena perbuatan tersebut tidak diharamkan karena zatnya melainkan karena sifatnya. Apabila sifat tersebut ada, maka perbuatannya diharamkan, dan apabila sifat
tersebut ada, maka perbuatannya diharamkan, dan apabila sifat tersebut tidak ada maka perbuatannya mubah. Sifat yang menjadi alasan Illat dikenakannya hukuman
atas perbuatan tersebut adalah membahayakan atau merugikan kepentingan umum. Apabila dalam suatu perbuatan terdapat unsur merugikan kepentingan umum, maka
perbuatan tersebut dianggap jarimah dan pelaku dikenakan hukuman. Akan tetapi, apabila dalam perbuatan tersebut tidak terdapat unsur merugikan kepentingan umum,
maka perbuatan tersebut bukan jarimah dan pelaku tidak dikenakan hukuman. Melihat beberapa permasalahan mengenai pemalsuan surat tersebut itulah
yang menarik perhatian penulis serta menjadi alasan bagi penulis untuk menulis judul
skripsi: “TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAM KAJIAN ATAS PUTUSAN PN. DEPOK”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Hukuman yang merupakan cara pembebanan pertanggung jawab pidana dimaksudkan untuk memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat, atau dengan
kata lain adalah sebagai alat menegakkan kepentingan masyarakat. Oleh karena itu besarnya hukuman harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, yakni tidak
boleh melebihi apa yang diperlukan, atau kurang dari yang diperlukan untuk
19
melindungi kepentingan masyarakat serta untuk menjatuhkan akibat-akibat buruk dari perbuatan jahat.
Mengingat begitu kompleknya hal-hal yang berhubungan dengan masalah tindak pidana pemalsuan surat, dan guna menghindari kesalah fahaman serta untuk
mencapai kesamaan persepsi dalam masalah yang hendak penulis bahas, maka penulis merasa perlu untuk memberikan suatu batasan dan rumusan terhadap masalah
yang akan dikaji. Pembahasan skripsi ini akan dibatasi disekitar masalah-masalah tindak pidana pemalsuan surat.
Dalam masalah putusan hakim yang akan dianalisis oleh penulis, maka penulis akan menganalisis putusan hakim Pengadilan Negeri Depok yang terjadi
tahun 2007 dengan nomor putusan 309PtsPIDB2007PN DEPOK. Namun tidak menutup kemungkinan untuk lebih memperjelas pembahasan, penulis akan
menyinggung hal-hal lain yang ada kaitannya dengan permasalahan tersebut. Berdasarkan pokok-pokok bahasan tersebut di atas, maka penulis
merumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1.
Bagaimana pandangan hukum pidana Islam terhadap tindak pidana pemalsuan surat?
2. Bagaimana kajian hukum pidana Islam terhadap putusan Pengadilan Negeri
Depok dalam masalah tindak pidana pemalsuan surat?
20
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Supaya pembahasan tentang tindak pidana pemalsuan surat lebih terarah dan mendalam sesuai dengan permasalahan-permasalahan di atas, maka tujuan yang
hendak dicapai dari penulisan skripsi ini adalah: 1.
Untuk mengetahui dan menjelaskan pandangan hukum pidana Islam terhadap tindak pidana pemalsuan surat.
2. Untuk mengetahui kajian hukum pidana Islam terhadap putusan Pengadilan
Negeri Depok dalam masalah tindak pidana pemalsuan surat. Hasil dari pembahasan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu hukum baik hukum Islam maupun hukum positif terutama dalam bidang hukum pidana, hasil studi ini juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman kita mengenai tindak pidana pemalsuan surat, dan diharapkan juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi bagi Civitas Akademika terutama perihal
tindak pidana pemalsuan surat. Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk menyumbangkan pemikiran gagasan
buah pikiran sebagai hasil kegiatan penelitian berdasarkan prosedur ilmiah serta melatih kepekaan penulis sebagai mahasiswa terhadap masalah-masalah yang
berkembang di lingkungan sekitarnya. Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat menjadi refrensi bagi mahasiswa lain sebagai landasan pengembangan ilmu dan
semoga bermanfaat bagi masyarakat yang beriman dan sejahtera.
21
D. Metode Penelitian