saat seorang anak perempuan tumbuh dan berkembang dari lahir sampai pubertas, ukuran ovarium dan keberadaan folikel antral meningkat secara bertahap. Pada
wanita dewasa, kadar AMH serum terlihat menurun secara bertahap seiring dengan pertambahan usia, dan menjadi tidak terdeteksi pada masa menopause. Kadar AMH
serum terlihat tidak tergantung siklus menstruasi pada sebagian besar penelitian. Namun, tidak semua penelitian demikian.
24
2.2. Disfungsi ovarium
Karena AMH secara fungsional berhubungan dengan rekrutmen awal yang memicu perkembangan folikel primer dan kemungkinan berhubungan dengan
seleksi folikel dominan, kadar AMH serum memberikan informasi baru dan berguna pada pasien-pasien dengan fungsi ovarium yang abnormal, misalnya pada keadaan
anovulasi atau kegagalan ovarium prematur. Informasi sehubungan dengan perubahan perkembangan folikel awal menjadi daya tarik khusus pada wanita
dengan PCOS. Pada keadaan amenore, pasifnya ovarium mungkin disebabkan oleh stimulasi yang tidak adekuat oleh gonadotropin atau berkurangnya kelompok folikel
ovarium. Karena perubahan kadar AMH dapat mendahului perubahan penanda endokrin ovarium lainnya, misalnya inhibin B atau estradiol, sebagaimana dijumpai
pada transisi perimenopause, AMH bisa menjadi indikator yang dapat dipercaya tentang status fungsional ovarium. Dengan demikian, AMH bisa digunakan sebagai
parameter skrining awal untuk memprediksi respon ovarium terhadap berbagai pengobatan misalnya induksi ovulasi pada PCOS dan induksi untuk menaikkan
berat badan pada pasien anoreksia nervosa, atau untuk menjajaki kerusakan ovarium yang disebabkan oleh penggunaan obat kemoterapi pada pasien kanker.
25
2.3. Sindroma ovarium polikistik PCOS
Morfologi ovarium polikistik memiliki gambaran yang jelas, termasuk dijumpainya peningkatan jumlah folikel dengan ukuran menengah. Kemungkinan
terjadi pertambahan rekrutmen folikel awal yang disertai dengan terhentinya pematangan folikel pada tingkat rekrutmen folikel siklik meskipun konsentrasi FSH
normal.
16
Cook CL et al 2002, Pigny P et al 2003, Piltonen T,et al 2005, Laven JS, et al 2004 secara konsisten membuktikan bahwa terjadi peningkatan kadar AMH
2-3 kali lipat pada pasien-pasien PCOS. Dimana keadaan ini sejalan dengan
Universitas Sumatera Utara
meningkatnya jumlah folikel preantral dan folikel antral kecil yang memproduksi AMH.
2,26
Pigny P,et al 2003, Piltonen T, et al 2005, Laven JS,et al 2004, membuktikan bahwa kadar AMH berhubungan dengan jumlah folikel yang terlihat
pada pemeriksaan ultrasonografi ovarium, dan juga menunjukkan hubungan dengan kadar testosteron dan LH serum.
10,26
Moran LJ,et al 2007, menyatakan sebagai penanda dari jumlah folikel antral kecil, AMH juga dapat mencerminkan perluasan penyakit pada PCOS dan
memprediksi kemungkinan terjadinya normalisasi siklus menstruasi dengan intervensi penurunan berat badan.
27
Stubbs SA,et al 2005 menemukan pewarnaan histokimia AMH pada ovarium wanita PCOS menurun secara bermakna pada pematangan folikel primer,
yang mengindikasikan keterlibatan AMH secara langsung dalam proses rekrutmen folikel awal yang tidak normal pada pasien-pasien tersebut.
27
Lebih jauh lagi menurut Pellat L, et al 2007 perubahan produksi AMH oleh folikel antral ukuran menengah diduga merupakan elemen kunci dalam kegagalan
seleksi folikel dominan pada wanita PCOS
28
. Peningkatan kadar AMH juga telah diamati pada anak perempuan prepubertal
29
, dan peripubertal
30
dari wanita PCOS, dan begitu juga remaja PCOS dengan siklus menstruasi yang normal, yang
mengindikasikan bahwa perubahan perkembangan folikel sudah dijumpai pada masa anak-anak dan dewasa muda sebelum dijumpainya fenotip klinis dari disfungsi
ovarium.
31
2.4. Perkembangan definisi dan diagnosis PCOS