Sumber dan Pola Kadar AMH Serum

AMH juga dapat memainkan peran dalam pengaturan ambang batas FSH dalam seleksi folikel dominan. Pada tikus folikel antral besar tampak lebih sensitif terhadap FSH pada keadaan tidak adanya AMH, dan pertubuhan folikel invitro yang tergantung FSH dihambat oleh AMH. 11 Belakangan ini, telah diketahui adanya hubungan terbalik antara kadar AMH cairan folikel dan kadar estradiol pada folikel antral kecil, yang mengindikasikan adanya suatu hubungan saling ketergantungan yang erat dalam pengaturan produksi AMH dan aktivitas FSH. Sebagai tambahan, ekspresi AMH pada manusia menghilang pada folikel antral ukuran besar yaitu pada folikel-folikel yang mengalami rekrutmen siklik tergantung FSH. 19

2.1.2. Sumber dan Pola Kadar AMH Serum

Meskipun AMH berpotensi memiliki aksi autokrin dan parakrin pada perkembangan folikel, kuantitas AMH yang dapat diukur tampak pada serum. Kadar AMH serum menurun dengan meningkatnya usia pada tikus percobaan sehat dan berhubungan secara langsung dengan penurunan jumlah folikel yang sedang berkembang dan folikel primordial. 20 Meskipun sumber yang pasti dari AMH serum belum diketahui, folikel antral adalah dianggap sebagai kandidat utama karena folikel antral memiliki suplai darah yang lebih baik, jumlah sel granulosa yang lebih banyak dibandingkan folikel preantral. Hiperstimulasi ovarium dengan menggunakan FSH eksogen telah memungkinkan dilakukannya pengkajian tentang kontribusi dari berbagai tingkat folikel yang berbeda terhadap kadar serum AMH karena FSH memicu banyak folikel antral kecil untuk berubah menjadi folikel dominan yang besar. Hiperstimulasi selanjutnya akan berakibat pada penurunan kadar AMH perifer secara bermakna, dengan penurunan secara progresif jumlah folikel antral kecil bersamaan dengan meningkatnya jumlah folikel dominan yang berukuran besar. 21 Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Hubungan antara kadar AMH serum dan kelompokan folikel antral di ovarium. Kadar AMH selama stimulasi FSH untuk IVF a Menunjukkan suatu penurunan yang signifikan dengan b suatu penurunan dari jumlah folikel antral 12mm secara bersamaan melalui pemeriksaan dengan USG transvaginal. Perubahan cepat dari folikel antral kecil 12mm menjadi folikel antral berukran lebih besar, ≥ 12 mm, dibawah pengaruh dari FSH eksogen, sebagai tambahan terhadap penurunan drastis kadar AMH secara bersamaan, merupakan dasar argumen yang kuat bahwa folikel antral kecil 2-8 mm merupakan sumber utama kadar AMH serum. Singkatan : d6, hari keenam dari hiperstimulasi FSH ; d8, hari kedelapan dari hiperstimulasi FSH ; dhCG,l hari dimana stimulasi telah selesai dan pemicuan ovulasi disempurnakan dengan pemberian hCG Dikutip dari : Anti-Mullerian hormone and ovarian dysfunction 17 Dalam keadaan hiperstimulasi seperti itu, kadar AMH serum berhubungan dengan jumlah folikel yang berukuran kecil diameter 12mm , tapi tidak berhubungan dengan folikel yang berukuran lebih besar ≥12mm. Data ini mengindikasikan bahwa AMH disekresikan ke dalam serum terutama oleh folikel antral kecil. 21 Bertolak belakang dengan hal itu, penekanan gonadotropin dengan kontrasepsi oral menurunkan jumlah folikel antral besar tanpa mempengaruhi kadar AMH, yang mengindikasikan bahwa produksi AMH oleh kelompok folikel yang berisi folikel antral kecil pada kondisi ini tetap tidak berubah. 15,22 AMH terdeteksi pada saat lahir, menunjukkan peningkatan pada beberapa minggu setelah kelahiran dan mencapai nilai tertinggi setelah pubertas. 23 Pada anak perempuan prepubertas, nilai AMH rendah dengan tendensi untuk mengalami peningkatan menuju onset pubertas. Keadaan ini konsisten dengan temuan bahwa Universitas Sumatera Utara saat seorang anak perempuan tumbuh dan berkembang dari lahir sampai pubertas, ukuran ovarium dan keberadaan folikel antral meningkat secara bertahap. Pada wanita dewasa, kadar AMH serum terlihat menurun secara bertahap seiring dengan pertambahan usia, dan menjadi tidak terdeteksi pada masa menopause. Kadar AMH serum terlihat tidak tergantung siklus menstruasi pada sebagian besar penelitian. Namun, tidak semua penelitian demikian. 24

2.2. Disfungsi ovarium