Rancangan Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Etika Penelitian Cara kerja

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian uji diagnostik dengan disain penelitian potong lintang.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Halim Fertility Center HFC Klinik Bayi Tabung Divisi Fertilisasi, Endokrin dan Reproduksi Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian dimulai pada bulan Desember 2010 sampai April 2011. 3.3 Subjek dan besar sampel penelitian 3.3.1 Subjek penelitian Subjek penelitian adalah pasien wanita infertil dengan gangguan haid, baik amenore atau oligomenorea di Halim Fertility Centre

3.3.2 Perhitungan jumlah Sampel

Sampel diambil secara consecutive sampling, dengan memakai rumus: 2 2 1 2 1 1 2 ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − + + = θ θ β α V V Z V Z n dimana: n = Besar sampel Z α = Derivat baku alpha Z β = Derivat baku beta θ1 – θ2 = Selisih minimal AUC antara AUC1 dan AUC2 θ1 = AUC 1 = AUC dari indeks yang diteliti θ2 = AUC 2 = AUC dari indeks yang sudah diketahui 2 V 1 = Q 11 + Q 21 - 2 θ 1 2 V 2 = Q 12 + Q 22 - 2 θ 2 2 Dengan α = 0,05, β = 0,150, AUC 2 = 0,937, AUC 1 = 0,997, maka diperoleh n = 24,537 Æ 25 orang. Universitas Sumatera Utara Rumus besar sampel yang digunakan untuk uji hipotesis pada penelitian ini berdasarkan sample size determination in health studies, a practical manual versi 2.00. Lwaga SK dan Lemeshow, 1998 dengan uji hipotesis dua arah satu proporsi populasi, sebagai berikut : 2 Z α √ Po 1-Po + Z 1- β √ Pa 1-Pa n = Pa – Po 2 Dimana : n = Besar sampel Z 1- α2 = Derifat baku alfa, kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis dua arah. Z 1- β = Derifat baku beta, power penelitian sebesar 80 , hipotesis dua arah. Po = Proporsi populasi penelitian penderita PCOS 10 0,1 Pa = Proporsi populasi penelitian yang diharapkan dari penelitian ini 25 0,25 Besar sampel pada penelitian Î n = 41 orang. Dari kedua rumus besar sampel di atas, digunakan besar sampel yang lebih besar yaitu sebanyak 41 orang sampel penelitian.

3.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 1. Kriteria Inklusi

1. Wanita menikah usia reproduktif 15 - 45 tahun. 35 2. Mempunyai riwayat gangguan siklus haid dan atau mempunyai gejala hirsutismehiperandrogen. 3. Tidak menggunakan kontrasepsi oral dalam 2 bulan terakhir 4. Bersedia mengikuti penelitian dan menyetujui Informed consent tertulis

2. Kriteria Eksklusi

1. Hanya mempunyai 1 satu ovarium. 2. Dijumpai penyakit tumor ovariumkista ovarium 3. Dijumpai kista fungsional 4. Dijumpai kelainan bawaan uterus yg menyebabkan amenorrea Universitas Sumatera Utara

3.4. Etika Penelitian

Untuk izin penelitian, persetujuannya diperoleh dari subyek penelitian dan Komite Etik Fakultas Kedokteran USU yang akan melakukan penilaian kelayakan proposal penelitian.

3.5. Cara kerja

Semua sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di Halim Fertility Centre dan keluarga dijelaskan seluruh prosedur yang akan dilakukan. Subyek yang setuju menandatangani informed consent dimasukkan ke dalam penelitian. Pasien diminta untuk datang antara hari ke-2 sampai ke-7 dari haid terakhir, untuk menjalani pemeriksaan USG dan pengambilan darah vena mediana cubiti. Siklus haid terakhir terjadi secara spontan. Pemeriksaan USG untuk menilai jumlah folikel antral ovarium dengan menggunakan USG merek Accuvix XQ dengan tranduser vagina 7,5 MHz. Transduser diposisikan sedemikian rupa untuk mendapatkan gambaran longitudinal uterus dengan menggunakan USG 2D untuk menilai kedua ovarium dan mengukur volume ovarium dalam satuan mm 3 . Pada teknik USG 2D kedua ovarium diperlihatkan secara longitudinal dan jumlah antral folikel yang diukur adalah yang berukuran 2-9 mm pada masing-masing ovarium dengan menggeser transducer dari satu sisi ovarium ke sisi sebaliknya. Lamanya waktu untuk menghitung folikel antral pada kedua ovarium dicatat. Kemudian penghitungan diulang kembali sebanyak 2 kali oleh pemeriksa yang sama dan hasil dijumlahkan dan dibagi 3 sehingga didapatkan nilai rata-rata. Namun waktu yang dicatat untuk setiap kali dilakukannya penghitungan tetap ditampilkan dan tidak dirata-ratakan. Setiap pasien yang sekurang-kurangnya memiliki satu folikel dengan diameter lebih besar dari 9 mm dikeluarkan dari penelitian. Pasien diminta untuk datang ke laboratorium klinik swasta Prodia yang selanjutnya akan menjalani pengambilan darah vena sebanyak 15 cc. 10 cc dari darah tersebut dimasukkan ke dalam tabung yang didiamkan selama 45-60 menit hingga darah beku kemudian disentrifuge 3000 rpm selama 15 menit untuk selanjutnya serum dipisahkan dan dimasukkan ke dalam 4 sample cup 0,5 cc serum untuk pemeriksaan AMH. Sampel cup diberi identitas nama subyek dan tanggal pemeriksaan, kemudian dibekukan dan disimpan dalam dry ice dengan suhu Universitas Sumatera Utara -70’C. Dua dari empat sampel cup tersebut dikirim ke Prodia Jakarta untuk pemeriksaan AMH. Sisanya disimpan sebagai cadangan apabila terjadi kerusakan dalam pengiriman sampel. Kadar AMH serum diperiksa dengan menggunakan AMH- EIA immunoassay enzyme generasi kedua dengan nama Immunotech. 5 cc darah dimasukkan ke dalam tabung lain untuk selanjutnya dianalisa. LH dan FSH diukur menggunakan metode chemiluminescent pada alat dengan nama Immulite 1000. Prolaktin diukur kadarnya dengan menggunakan metode chemiluminescence menggunakan alat Immulite 1000. KGD Puasa ditentukan dengan metode Hexokinase menggunakan alat architect 8200. Insulin diukur kadarnya menggunakan metode Immunochemiluminescence menggunakan alat Immulite 2000. Kemudian data dikumpulkan untuk menilai karakteristik pasien, hasil pemeriksaan darah dan USG selanjutnya dilakukan uji statistik

3.6. Alur penelitian Alur penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :