Manfaat Metodologis Manfaat Aplikatif 1. Manfaat bagi praktisi

1.4.2. Tujuan Khusus : 1. Untuk mengetahui faktor-faktor karakteristik dari penderita PCOS yang

meliputi : umur, Body Mass Index BMI, usia saat menarche, pola gangguan siklus haid, jumlah folikel antral, volume ovarium, LH, FSH, Ratio LHFSH, Prolaktin, KGD puasa, dan Insulin. 2. Untuk mengetahui kadar serum AMH pada penderita PCOS. 3. Untuk menilai Area Under the Curve dari pemeriksaan kadar serum AMH pada wanita dengan PCOS.

4. Untuk mengetahui nilai titik potong cut off point kadar serum AMH pada

wanita dengan PCOS serta nilai sensitivitas dan spesifisitas dari pemeriksaan kadar serum anti-Mullerian hormon pada penderita PCOS. 1.5. MANFAAT PENELITIAN 1.5.1. Manfaat Teoritis Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diharapkan menambah teori bahwa kadar serum AMH berhubungan dengan PCOS

1.5.2. Manfaat Metodologis

Ditemukannya metode pemeriksaan kadar serum AMH yang akurat dalam mendiagnosis PCOS.

1.5.3. Manfaat Aplikatif 1. Manfaat bagi praktisi

• Pemeriksaan kadar serum AMH dapat menjadi standar operasional prosedur yang digunakan untuk mendiagnosis PCOS. • Dengan didapatkannya nilai titik potong dari kadar serum AMH tertentu, klinisi dapat melakukan pemeriksaan kadar serum AMH sebagai pemeriksaaan alternatif pengganti ultrasonografi dalam menilai jumlah folikel antral pada PCOS. 2. Manfaat bagi masyarakat Universitas Sumatera Utara • Pemeriksaan kadar serum AMH membantu pasien agar dapat didiagnosis dan mendapat terapi yang efektif, apabila ketidak-tersediaan alat ultrasonografi yang memadai di tempat domisili. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Melalui penelitian Jost pada tahun 1947 diketahui bahwa dalam masa perkembangan janin laki-laki ada suatu faktor testikular yang berbeda dari testosteron yang menyebabkan regresi duktus mullerian, yang membentuk anlage dari traktus genital wanita. Faktor ini disebut anti-Mullerian hormon AMH dan selanjutnya melalui penelitian Cate et al. pada tahun 1986 diidentifikasi sebagai struktur dimer glikoprotein yang berhubungan dengan transforming growth factor β TGF β. Pada laki-laki, ekspresi AMH yang kuat dijumpai pada sel sertoli pada masa diferensiasi testikular saat perkembangan janin sampai dengan pubertas, sementara pada wanita AMH diproduksi oleh sel granulosa ovarium mulai dari usia kehamilan 36 minggu sampai menopause. 16 Peningkatan kadar AMH yang dijumpai pada pasien PCOS menunjukkan bahwa dengan mengetahui kadar AMH dapat digunakan sebagai alat yang dapat diandalkan dalam mendiagnosa PCOS, khususnya pada keadaan dimana ultrasonografi tidak tersedia. Yang menjadi tantangan adalah menentukan nilai titik potong AMH yang dapat mengidentifikasi secara akurat kasus-kasus PCOS. 17 AMH juga terbukti sebagai prediktor yang dapat diandalkan terhadap luaran dari pengobatan yang digunakan untuk menginduksi ovulasi pada wanita PCOS. Dengan berasumsi bahwa AMH merupakan indikator untuk menilai tingkat keparahan gangguan fungsi ovarium, maka AMH mungkin dapat melengkapi atau bahkan menggantikan faktor-faktor prediktif PCOS yang selama ini telah diketahui, misalnya derajad gangguan siklus, berat badan dan derajad hiperandrogenisme. Moran LJ, et al 2007 menyatakan derajad peningkatan kadar AMH pada kasus PCOS obese belakangan ini diketahui dapat memprediksi kemungkinan pasien untuk memperoleh pola menstruasi normalnya kembali setelah menjalani terapi dengan penurunan berat badan. 10 2.1. AMH pada fisiologi ovarium 2.1.1. Peranan AMH dalam perkembangan folikel Perkembangan folikel ovarium dimulai dari rekrutmen awal, dimana folikel primordial mulai matang, dan rekrutmen siklik, yang memicu pertumbuhan sekelompok folikel antral kecil yang akan tumbuh yang selanjutnya akan terpilih Universitas Sumatera Utara