Organisasi Sebagai suatu Sistem Proses Pengambilan Keputusan

banyak hal orang yang bertanggung jawab tadi juga harus mengkoordinasikan aneka ragam kegiatan sekumpulan orang yang lazimnya mempunyai kepentingan yang berbeda. Ketentuan-ketentuan yang seharusnya disetujui bersama, sering tidak diketahui oleh semuanya malah mungkin terpaksa disetujui. Hal yang terakhir ini jelas terlihat dalam organisasi yang besar, seperti pemerintahan, perusahaan Negara, dan sebagainya. Dengan perkataan lain, pengertian organisasi menjadi semakin kompleks, strukturnya menjadi rumit dan tingkat formalitas semakin menjadi besar. Semua ini pada akhirnya akan sangat mempengaruhi setiap orang yang bekerjasama dalam organisasi demikian yang sering disebut-sebut sebagai perilaku organisasi.

I.5.2 Organisasi Sebagai suatu Sistem

Hubungan antara individu dan kelompok dalam organisasi menciptakan harapan- harapan bagi perilaku organisasi. Harapan-harapan ini menghasilkan peranan-peranan tertentu yang harus dimainkan. Sebagaian orang harus memainkan peranan sebagai pemimpin, sementara yang lainnya memainkan peranan sebagai pengikut. Manajer tingkat menengah harus memainkan kedua peranan itu, karena ia mempunyai seorang atasan dan bawahan. Organisasi mempunyai sistem wewenang, status, dan kekuasaan dan orang-orang di dalam organisasi itu mempunyai kebutuhan yang beraneka dari setiap sistem. Kelompok di dalam organisasi pun mempunyai dampak yangs sangat kuat terhadap perilaku individu dan terhadap prestasi organisasi.

I.5.3 Proses Pengambilan Keputusan

Masalah pengambilan keputusan dalam suatu organisasi tergantung pada tujuan yang tepat dan pengidentifikasian sarana untuk mencapai tujuan itu. Dengan Universitas Sumatera Utara pengintegrasian faktor-faktor perilaku dan struktur secara baik, manajemen dapat meningkatkan kemungkinan membuat keputusan yang berkualitas tinggi. Peranan manajer disini adalah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen seperti : merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan melakukan tindakan pengawasan dari setiap kegiatan yang dilakukan organisasi. 1. Merencanakan : meliputi pendefinisian tujuan organisasi, menetapkan suatu strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan suatu hirarki rencana yang menyeluruh untuk memadukan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan organisasi. 2. Mengorganisasikakn : mencakup penetapan tugas-tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, bagaimana tugas-tugas itu dikelompokkan, siapa yang melapor dan kepada siapa siapa membawahi siapa, dan di mana keputusan harus diambil. 3. Memimpin : mereka memotivasi bawahan, mengarahkan kegiatan orang-orang memilih saluran komunikasi yang paling efektif, atau memecahkan konflik antara anggota-anggota. 4. Pengawasan : setelah tujuan-tujuan ditentukan, rencana-rencana dirumuskan, pengaturan structural digambarkan, dan orang-orang dipekerjakan, dilatih dan dimotivasi, masih ada kemungkinan bahwa sesuatu bisa keliru. Untuk memastikan bahwa semua urusan berjalan seperti seharusnya, manajemen harus memantau kinerja organisasi. Kinerja yang sebenarnya harus dibandingkan dengan tujuan- Universitas Sumatera Utara tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Jika terdapat penyimpangan yang bermakna, maka tugas manajemen untuk mengembalikan organisasi pada jalurnya.

I.5.4 Pendekatan Teori Sistem