Prinsip 4. Peraturan dan Hukum Pemanenan Kayu Perusahaan tersebut melakukan semua perencanaan hutan, panen dan kegiatan lain
di dalam Unit Manajemen Hutan, untuk memenuhi peraturan pemerintah yang relevan. Prinsip 5. Pajak Hutan
Perusahaan membayar semua biaya, royalti, pajak dan biaya-biaya legal lain yang terkait dengan penggunaan Unit Manajemen Hutan serta jumlah kayu yang ditebang.
Prinsip 6. Pengidentifikasian, Pengangkutan dan Pengiriman Kayu Perusahaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Unit Manajemen
Hutan diidentifikasikan dengan benar, memiliki dokumentasi yang benar, dan diangkut sesuai dengan peraturan pemerintah.
Prinsip 7. Pemrosesan Kayu dan fasilitas pemrosesan Fasilitas pengangkutan kayu serta perusahaan pengangkutan kayu memiliki izin
operasi yang sah sesuai dengan peraturan pemerintah
13
a. Penerapan Prosedur penebangan kayu di Provinsi Sumatera Utara adalah Suatu tata
cara yang sudah ditetapkan oleh undang-undang kehutanan yang terbagi atas beberapa bagian atau syarat-syarat yang ada di dalam Prosedur pemberian izin
.
I.6. Definisi Konsep
Konsep merupakan istilah atau definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.
Adapun konsep penelitian ini adalah :
13
www.illegal-logging.info
Universitas Sumatera Utara
penebangan kayu. Dalam pemberian izin harus sesuai dengan Prosedur yang sudah ditetapkan dan agar tercapainya tujuan yang inginkan bersama.
b. Prosedur izin penebangan kayu, harus sesuai dengan syarat-syarat, antara lain:
a. Usulan proyek Project Proposal yang berisi penjelasan tentang maksud dan
tujuan pengelolaan hutan rencana industri penyerapan tenaga kerja dan sebagainya.
b. Pertimbangan teknis dari Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan.
c. Saran dan pertimbangan rekomendasi dari Gubernur Kepala Daerah.
d. Akta perusahaan atau koperasi yang berbadan hukum.
e. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP.
f. Data Perusahaan Company Profile.
g. Peta dasar skala 1:250.000
14
I.7. Hipotesa
.
Hipotesa adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan
15
14
Singarimbun, Masri, Effendi. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta. 1995. hal 37
15
Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Alfabet. Bandung. 2003. hal 51
. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori relevan, belum didasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
Universitas Sumatera Utara
data. Berdasarkan uraian pada kerangka teori dan pengertian-pengertian yang telah dikemukakan maka hipotesa yang diajukan penulis adalah sebagai berikut :
1. Hipotesa Nol Ho :
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Hubungan Penerapan Prosedur dengan Pemberian Izin Penebangan Kayu IPK di Dinas Kehutanan Provinsi
Sumatera Utara. 2.
Hipotesa Alternatif Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara Hubungan Penerapan Prosedur dengan
Pemberian Izin Penebangan Kayu di Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.
I.8. Definisi Operasional