Sarana dan Prasarana 1. Pendidikan

47 di posisi Siantar Barat yaitu lokasi Museum Simalungun berada. Menurut data statistik yang penulis peroleh, selama tahun 2005 sd 2010 jumlah kunjungan wisatawan domestik yang datang hanya sekitar 2.618 orang dari keseluruhan wilayah, mencakup anak-anak, dewasa, SD, SMP, SMA, dan umum. Terlihat jelas bahwa minat masyarakat terhadap wisata budaya khususnya kepada museum Simalungun ternyata masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada tahun 1980- an yang mencapai 6.000 pengunjung domestik dan wisatawan mancanegara sebanyak 35.000 pengunjung. 3.5. Sarana dan Prasarana 3.5.1. Pendidikan Peningkatan partisipasi sekolah penduduk tentunya harus diimbangi dengan penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang memadai. Berikut ini adalah data statistik yang menunjukkan banyaknya jumlah keseluruhan sekolah, jumlah murid, dan guru di Kota Pematangsiantar. Jumlah Sekolah, Gedung, Ruang Belajar, Murid, dan Guru TK, SMP, SMA, dan SMK Pada Tahun 2009 No. Tingkat Sekolah Sekolah Gedung Ruang Belajar Murid Guru 1. Taman Kanak-Kanak 23 23 105 2.574 162 2. Sekolah Dasar 159 159 1.112 32.025 1.801 3. SMP 40 40 482 19.394 1.368 4. SMA 30 30 406 16.259 1.257 5. SMK 36 36 338 11.595 1.000 Sumber: Badan Pusat Statistik, Pematangsiantar dalam Angka 2010. Universitas Sumatera Utara 48 Pada tingkat pendidikan Taman Kanak-Kanak TK, jumlah sekolah pada tahun 2009 ada sebanyak 23 buah dengan jumlah guru sebanyak 162 orang dan murid 2.574 orang. Jumlah Sekolah Dasar ada sebanyak 159 sekolah dengan jumlah guru 1.801 orang dan jumlah murid sebanyak 32.025 orang. Sementara jumlah Sekolah Menengah Pertama SMP ada sebanyak 40 sekolah dengan jumlah guru 1.368 dan jumlah murid sebanyak 19.394 orang. Pada tahun yang sama jumlah Sekolah Menengah Atas SMA ada sebanyak 30 sekolah dengan jumlah guru 1.275 orang dan murid sebbanyak 16.259 orang, dan untuk Sekolah Menengah Kejuruan SMK ada sebanyak 36 sekolah dengan jumlah guru 1.000 orang dan murid sebanyak 11.595 orang. BPS, 2010: 79. Melalui data statistik di atas, bila dihubungkan dengan kepariwisataan khususnya wisata budaya, para siswa baik TK, SD, SMP, dan SMA seharusnya mendapat pengetahuan tentang kebudayaan daerah asalnya. Dilihat dari data di atas, siswa SD yang berjumlah lebih banyak belum tentu separuhnya dituntun untuk mengunjungi Museum Simalungun yang lebih memberikan banyak pelajaran budaya. Padahal, justru di usia sedini inilah para pengajar memberikan pengenalan tentang museum kepada murid-murid agar lebih mengerti dan kelak mereka dapat mempertahankan budayanya.

3.5.3. Transportasi

Pematangsiantar dapat diakses melalui dua sarana transportasi darat, yaitu bus dan kereta api. Pada tahun 2009 jumlah kendaraan angkutan penumpang dan barang Universitas Sumatera Utara 49 ada sebanyak 2.923 unit yang dimiliki oleh 59 perusahaan, dengan jenis angkutan Mopen Kota sebanyak 1.370, Bus Umum sebanyak 444 unit, Taxi sebanyak 66 buah, Gerobak Umum sebanyak 447 unit dan Bus Kota sebanyak 596 unit. Secara umum, transportasi dalam kota dilayani oleh sarana Angkutan Kota dan Becak Motor atau Becak Sepeda. Terminal Bus terbesar di Pematang Siantar terdapat di Terminal Parluasan, yang merupakan titik transit bagi hampir seluruh Angkutan dalam dan luar Kota. BPS 2010: 74. Jenis Sarana Angkutan di Pematangsiantar No. Jumlah Sarana Angkutan Perusahaan Kendaraan 1. Mopen Kota 24 1.370 2. Bus Kota 13 596 3. Bus Umum 10 444 4. Taksi 3 66 5. Gerobak Umum 9 447 6. Becak Bermesin - - 7. Becak Tidak Bermesin - - 8. Sado - - Jumlah Total 59 2.923 Sumber : BPS Pematangsiantar 2010 Salah satu faktor yang mempengaruhi berkembangnya objek wisata dalam satu daerah adalah lancarnya sarana transportasi. Wisatawan pada umumnya lebih senang menggunakan jenis angkutan tradisional yang menjadi ciri khas dari suatu daerah. Dari data statistik di atas, jumlah taksi masih sangat kurang di kota Pematangsiantar, padahal taksi merupakan alat angkutan yang lebih sering digunakan wisatawan untuk mempermudah perjalanannya. Wisatawan asing lebih senang Universitas Sumatera Utara 50 mengguanakan alat angkutan tradisional seperti becak, sado, dan lain-lain. Tetapi di kota ini alat angkutan tradisional seperti Becak BSA Siantar sudah semakin berkurang. Universitas Sumatera Utara 51 BAB IV POTENSI OBJEK WISATA MUSEUM SIMALUNGUN KOTA PEMATANGSIANTAR UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN

4.1. Sejarah Museum Simalungun