Produk Industri Pariwisata Potensi Objek Wisata Museum Simalungun Kota Pematangsiantar Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

26 Menurut uraian-uraian di atas, maka dapat disimpulan bahwa motif wisatawan untuk mengadakan perjalanan wisata adalah: akibat dorongan kebutuhan untuk hiburan dan berekreasi; dorongan kebutuhan pendidikan dan penelitian; dorongan kebutuhan keagamaan; dorongan kebutuhan kesehatan; dorongan atas minat terhadap kebudayaan dan kesenian; dorongan atas minat olahraga; dorongan kepentingan hubungan keluarga; dorongan kepentingan politik; dorongan kebutuhan minat khusus seperti wisata bahari, wisata buru, dan lain-lain.

2.5. Produk Industri Pariwisata

Produk dalam ilmu ekonomi adalah sesuatu yang dihasilkan melalui proses produksi. Dalam pengertian ini ditekankan bahwa tujuan akhir dari suatu proses produksi adalah suatu barang produk yang dapat digunakan untuk beberapa tujuan guna memenuhi kebutuhan manusia. Usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, di dalam ilmu ekonomi, dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu Production, Marketing, dan Consumption. 1. Production produksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan penciptaan suatu barang dan jasa dalam bentuk yang diinginkan Form Utility. 2. Marketing pemasaran adalah kegiatan dalam rangka penciptaan yang tidak hanya berhubungan dengan kegunaan tempat Place Utility dan kegunaan waktu, tetapi juga penciptaan kegunaan kepemilikan. 3. Consumption, biasa disebut dengan pemakaian, yang tidak lain adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Utility adalah kapasitas suatu barang atau jasa untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia. Produk pariwisata bukanlah produk yang nyata, karena merupakan rangkaian jasa yang tidak hanya bersifat ekonomis, tetapi juga bersifat sosial, psikologis dan alamiah. Walaupun produk pariwisata itu sendiri sebagian besar dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Universitas Sumatera Utara 27 Jadi kesimpulannya, produk pariwisata merupakan rangkaian dari berbagai jasa yang saling terkait, yaitu jasa yang dihasilkan dari berbagai perusahaan segi ekonomis, jasa masyarakat segi sosial psikologis, dan jasa alam. a. Jasa yang disediakan perusahaan antara lain jasa transportasi, akomodasi, pelayanan makanan dan minuman, jasa tour, hiburan, dan sebagainya. b. Jasa yang disediakan masyarakat dan pemerintah antara lain berbagai prasarana fasilitas umum, kemudahan, keramahtamahan, adat istiadat, seni budaya, dan lain-lain. c. Jasa yang disediakan alam antara lain pemandangan alam, pegunungan, pantai, gua alam, taman laut, dan sebagainya. Produk pariwisata juga merupakan gabungan dari beberapa komponen, yaitu: a. Atraksi yang terdapat di suatu Daerah Tujuan Wisata. b. Fasilitas yang tersedia. c. Aksesibilitas dari dan ke Daerah Tujuan Wisata. Ciri-ciri produk wisata adalah: 1. Hasil atau produk pariwisata tidak dapat dipindahkan. Karena itu dalam penjualannya tidak mungkin produk itu dibawa kepada konsumen. Sebaliknya, konsumen wisatawan yang harus dibawa ke tempat dimana produk itu dihasilkan. Hal ini berlainan dengan industri barang dimana hasil dan produknya dapat dipindahkan kemana barang tersebut diperlukan oleh konsumen. 2. Produksi dan konsumsi terjadi pada saat yang sama. Tanpa adanya konsumen yang membeli produk jasa maka tidak akan terjadi produksi. 3. Produk wisata tidak menggunakan standar ukuran fisik tetapi menggunakan standar pelayanan yang didasarkan atas suatu kriteria tertentu. 4. Konsumen tidak dapat mencicipi atau mencoba contoh produk itu sebelumnya, bahkan tidak dapat mengetahui atau menguji produk itu sebelumnya. 5. Hasil atau produk wisata itu banyak tergantung pada tenaga manusia dan hanya sedikit yang mempergunakan mesin. 6. Produk wisata merupakan usaha yang mengandung resiko besar. Suwantoro. 1997: 48. Produk pariwisata memiliki hubungan yang erat dengan kunjungan wisatawan karena menentukan pembentukan citra image yang sangat jelas terlihat dari pola perjalanan wisatawan di suatu negara atau daerah. Kualitas produk jasa sangat menentukan kebutuhan dan kepuasan wisatawan selama perjalanannya. Universitas Sumatera Utara 28 Seperti yang dikemukakan oleh Medlik dan Middleton dalam Wahab, 1992: 41 bahwa produk pariwisata adalah semua jasa-jasa services yang dibutuhkan wisatawan sejak ia berangkat meninggalkan rumah sampai ia tiba di daerah tujuan wisata yang telah dipilihnya hingga ia kembali ke daerah asalnya. Adapun produk-produk atau jasa-jasa tersebut adalah : a. Biro Perjalanan Wisata Memberikan informasi tentang objek wisata yang ada di DTW, dan mengurus dokumen-dokumen perjalanan, serta mengatur rencana perjalanan dan kegiatan-kegiatan pariwisata lainnya. b. Transportasi darat, laut, dan udara Memberikan pelayanan kepada wisatawan berupa alat transportasi yang akan membawanya ke DTW yang ia pilih. c. Jasa akomodasi perhotelan, bar, restoran, dan fasilitas lainnya. d. Jasa transportasi lokal bus, taksi, coach dalam melakukan city sight seeing atau excursion pada objek wisata dan atraksi wisata lain. e. Objek wisata atau atraksi yang terdapat di daerah tujuan wisata sebagai daya tarik agar orang berkenan berkunjung ke daerah tujuan wisata tersebut. f. Jasa souvenir shop dan handicraft serta shoping center, tempat wisatawan belanja atau membeli buah tangan yang akan dibawa pulang oleh wisatawan. g. Perusahaan pendukung seperti post card, perangko, money changer, bank, dan lainnya. Produk industri pariwisata terdiri dari berbagai macam produk, dikemukakan oleh Suwantoro, antara lain: 1. Produk nyata Tangible Product yaitu: a. Prasarana pariwisata infrastruktur seperti jalan, bandara, pelabuhan, telekomunikasi, dan lainnya. b. Sarana pariwisata superstruktur seperti hotel, restoran, alat transportasi, dan sebagainya. c. Objek dan daya tarik wisata seperti sumber daya alam, budaya, sejarah, beserta atraksi-atraksinya. 2. Produk tidak nyata Intangible Product yaitu: a. Service pelayanan yaitu sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam teknik pelayanan. b. Sapta pesona. Perubahan situasi perekonomian, politik, sikap suatu masyarakat, akan mempengaruhi investasi di bidang pariwisata. Citra pariwisata dan kesan image Universitas Sumatera Utara 29 perjalanan seorang wisatawan di suatu daerah pada hakikatnya tergantung pada produk wisata yang tersedia. Untuk meningkatkan citra dan mutu produk serta layanan pariwisata diperlukan tenaga-tenaga pengelola dan pelaksana yang profesional baik dikalangan industri pariwisata, daerah-daerah pariwisata maupun instansi yang berkaitan dengan industri pariwisata. Suwantoro,1997.

2.6. Objek dan Daya Tarik Wisata