PENYUSUTAN SHRINKAGE DENSITAS POROSITAS

2.10 KARAKTERISTIK BAHAN

2.10.1 SIFAT FISIS

2.10.1.1 PENYUSUTAN SHRINKAGE

Penyusutan terjadi akibat menurunnya porositas dimana keporian terisi oleh bahan-bahan yang mudah melebur. Penyusutan suatu produk sangat erat kaitannya dengan proses pembuatan fabrication bahan tersebut. Temperatur pembakaran sangat berpengaruh terhadap penyusutan. Semakin tinggi temperatur pembakaran yang diberikan terhadap bahan keporian akan semakin tertutupi oleh bahan yang mudah melebur sehingga terjadi penyusutan yang semakin besar. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyusutan antara lain: a. Pembentukan b. Lama pembakaran c. Ukuran butir d. Komposisi, dll Penyusutan massa adalah persentasi penyusutan massa sebelum dan sesudah dibakar. ...................................... 2.1 Keterangan : M sbl M = massa sebelum dibakar Kilogram sdh Pengukuran susut volum dilakukan pada benda uji dengan menggunakan persamaan: = massa sesudah dibakar Kilogram ............................................ 2.2 Keterangan : V sbl = massa sebelum dibakar m 3 V sdh = massa sesudah dibakar m 3

2.10.1.2 DENSITAS

Densitas material keramik didefinisikan sebagai: massa per satuan volum. Dinyatakan dalam persamaan sederhana: ........................................................... 2.3 Keterangan : ρ = Densitas Kilogramm 3 100 x V V V Bakar Susut sbl sdh sbl − = V m = ρ 100 x M M M massa Susut sbl sdh sbl − = Universitas Sumatera Utara m = Massa Kilogram V = Volum Dalam prakteknya kadang-kadang sampel yang akan diukur mempunyai ukuran dari bentuk yang tidak teratur, sehingga persatuan volum mengalami kesulitan serta kerapatannya diragukan. Pengukuran kerapatan massa memberikan hasil yang lebih akurat dapat dilakukan dengan metode Archimedes. Dalam pengukuran Archimedes bahannya dilapisi lilin agar pori-pori yang terbentuk tidak terisi oleh air.

2.10.1.3 POROSITAS

Porositas suatu medium adalah perbandingan volum rongga-rongga pori terhadap volume total seluruh batuan. Perbandingan ini biasanya dinyatakan dalam persen. Pengukuran Porositas dilakukan dengan cara yang sederhana, yakni dengan cara merendam sampel ke dalam air selama ± 6 jam pada suhu dan tekanan ruang, Setelah tercapai waktu tersebut, sampel di lap kemudian ditimbang massanya dengan menggunakan neraca analitis, nilai porositas setiap sampel diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan persamaan: ......................................................... 2.4 Keterangan : M sbl M = massa basah Kilogram sbl ρ = massa jenis air Kilogramm = massa kering Kilogram 3 V t = Volum total sampel m 3

2.10.1.4 PERMEABILITAS