Produksi Gas Oksigen O Hasil Analisa Uji XRD

Gambar 4.12 Grafik Absorbsi NO x – Persentase CaCO Dari Gambar di atas terlihat bahwa penambahan CaCO 3 3 dari 0 – 10 mengakibatkan daya absorbsi gas NO X meningkat dari 25 – 50 ppm, selanjutnya pada penambahan CaCO 3 15 mengakibatkan daya absorbsi gas NO X turun menjadi 25 ppm, pada penambahan CaCO 3 20 mengakibatkan daya absorbsi gas NO X naik menjadi 50 ppm, Hal ini terjadi karena akumulasi gas yang tidak stabil steady flow pada 2200 rpm yang menghambat proses absorbsi gas oleh filter keramik.

4.7 Produksi Gas Oksigen O

2 Berdasarkan hasil uji emisi yang di lakukan ternyata filter mampu memproduksi gas oksigen O 2 yang dapat diperlihatkan pada Tabel 4.9 di bawah ini 25,00 25,00 50,00 25,00 50,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 5 10 15 20 Absorbsi NOx - CaCO 3 A bs or bs i N O x ppm Calsium Carbonat Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Hasil Pengujian Produksi Gas O 2 NO Dengan Filter CaCO Dengan Filter 3 Produksi O 2 O 2 1 1,44 56,10 2 5 1,44 56,10 3 10 1,59 51,52 4 15 2,30 29,88 5 20 2,79 14,94 Pada Tabel 4.9 di atas dapat dihitung persentase produksi gas buang O 2 dengan menggunakan persamaan 2.8 produksi gas O 2 mengalami penurunan dari 56,10 - 14,94 , sehingga dari Tabel 4.9 di atas dapat diperoleh Grafik hubungan antara produksi gas O 2 yang terlihat pada Gambar di bawah ini Gambar 4.13 Grafik Produksi O 2 – Persentase CaCO 3 Dari Gambar 4.14 di atas terlihat bahwa bahwa penambahan CaCO 3 dari 0 – 20 mengakibatkan produksi gas O 2 cenderung menurun, Hal ini terjadi karena terjadi proses oksidasi gas CO dan HC menjadi H 2 O dan CO 2 dengan persamaan reaksi sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 4. Oksidasi Carbon Monoksida menjadi Karbon Dioksida : 2CO + O 2 → 2CO 5. Oksidasi senyawa Hidrokarbon yang tak terbakar HC menjadi Karbon Dioksida dan air : 2C 2 x H y + 2x+y2O 2 → 2xCO 2 + yH 2 O. Reaksi oksidasi yang menyerap oksigen inilah yang menyebabkan penurunan produksi O 2 dari sampel satu sampai dengan sampel lima, sehingga dalam hal ini filter mampu merubah karakter emisi gas buang kendaraan yang bersifat polutan seperti gas CO, HC, NO X menjadi gas O 2 . Jadi sampel keramik berpori yang paling bagus terdapat pada sampel satu dan dua yaitu memproduksi gas O 2 Produksi gas O sebesar 56,10 . 2 diperoleh dari proses ionisasi H 2 O dalam bentuk fase uap, ketika melewati filter yang suhunya lebih tinggi, maka diperkirakan terbentuk produksi O 2 melalui proses ionisasi H 2 O 2H 2+ + O 2- .

4.8 Hasil Analisa Uji XRD

Spesifikasi X-Ray Tube yang di gunakan pada uji XRD pada penelitian ini adalah: Nama Alat : Shimadzu X-Ray Difractometer XRD 7000 kW3 Kw Tipe : Sealed Anode : Cu Focus Size : 1x10 mm 2,0 kW or 2x12 mm 2,7 kW Hasil uji XRD X-Ray Diffraction menunjukkan pola difraksi sinar X yang ditunjukkan pada Gambar 4.14 berikut ini Universitas Sumatera Utara Intensitas cps Sudut 2θ Grafik 4.14 Pola X-Ray Diffraction Sampel Dua Dari Gambar 4.14 di atas diperoleh tiga puncak tertinggi pada sudut 2θ = 29.4459 ο , 39.4860 ο , 48.5334 ο yang menunjukkan struktur yang terbentuk dari sampel dua yaitu CaCO 3 memiliki struktur kristal Calcite dan SiO 2 Di bawah ini match result senyawa yang terbentuk dari analisa XRD X-Ray Diffraction yang terbentuk pada sampel dua dengan keterangan result sebagai berikut : L linegaris, d spacing, I intensitas, R reliability, Dx densitas, wt persen massa, S.G sistem group. yang memiliki struktur kristal Quartz dan dengan menggunakan persamaan Debye Scherer diperoleh ukuran partikel kristal = 39,5 nm Lampiran F . Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN