Densitas, Porositas dan Permeabilitas

Dari Gambar 4.2 ditunjukkan bahwa penambahan CaCO 3 cenderung menurunkan nilai susut bakar, adanya penyusutan volum dengan penambahan aditif ini disebabkan telah terjadinya perubahan susunan atom pada sampel setelah terjadi proses pembakaran.

4.3 Densitas, Porositas dan Permeabilitas

Sampel yang berbentuk koin digunakan untuk untuk menentukan persentase densitas digunakan dengan persamaan 2.3 dan untuk menentukan persentase porositas digunakan persamaan 2.4 dan untuk nilai permeabilitas langsung dapat dilihat hasilnya pada alat Leter Detroit . Setelah dilakukan pengukuran sampel, maka diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.3 di bawah ini Tabel 4.3 Hasil Pengujian Densitas, Porositas dan Permeabilitas No CaCO 3 M M kering V basah Densitas kering Porositas Permeabilitas x10 -3 x10 Kg -3 x10 Kg -6 m 3 x10 3 Kgm 3 Pa 1 72,11 108,5 64,65 1,12 56,29 323,62 2 5 75,17 103,5 62,88 1,20 45,06 127,49 3 10 76,02 103 61,95 1,23 43,55 78,45 4 15 77,12 102 61,95 1,24 40,16 88,26 5 20 81,05 100 61,95 1,31 30,59 58,84 Dari tabel di atas dapat dilihat besar densitas sampel yang diukur berkisar antara 1,12 x10 3 Kgm 3 – 1,31 x10 3 Kgm 3 Grafik hubungan antara densitas dan penambahan persentase CaCO besar porositas antara 56,29 – 30,59 dan besar permeabilitas sampel yang diukur berkisar antara 58,84 – 323,62 Pa. 3 di tunjukkan pada Gambar 4.3 berikut Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Grafik Densitas – Persentase CaCO 3 Grafik hubungan antara porositas dan penambahan persentase CaCO 3 ditunjukkan pada Gambar 4.4 berikut ini Gambar 4.4 Grafik Porositas – Persentase CaCO 3 1,12 1,20 1,23 1,24 1,31 1,1 1,15 1,2 1,25 1,3 1,35 5 10 15 20 Densitas - CaCO 3 Calsium Carbonat D e n sitas g c m3 56,29 45,06 43,55 40,16 30,59 25 30 35 40 45 50 55 60 5 10 15 20 Porositas - CaCO 3 Calsium Carbonat P or os it as Universitas Sumatera Utara Grafik hubungan antara porositas dan penambahan persentase CaCO 3 di tunjukkan pada Gambar 4.5 berikut Gambar 4.5 Grafik Permeabilitas – Persentase CaCO 3 Dari ketiga Gambar di atas terlihat hubungan antara densitas, porositas dan permeabilitas sampel. Besarnya densitas berbanding lurus dengan penambahan CaCO 3 , hal ini terjadi karena pada kalsinasi 840 O CaCO C terjadi reaksi: 3 → CaO+ CO yang hasil reaksi ini di ikat oleh clay yang menghambat pembentukan pori pada sampel karena dari hasil XRD menunjukkan clay mangandung silikat. Hal ini mempengaruhi nilai porositasnya yang terlihat pada gambar 4.4 di atas, terdapat hubungan terbalik antar porositas dan densitas keramik pada pengukuran sebelumnya, artinya semakin besar pertambahan CaCO 2 3 menyebabkan semakin kecil pula nilai porositas sampel. nilai porositas sebanding dengan nilai permeabilitas artinya semakin besar porositas maka permeabilitas juga semakin meningkat, karena permeabilitas meningkat dengan meningkatnya porositas.

4.4 Kuat Tekan