10.1.4 Biaya Variabel Variable Cost VC
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada jumlah produksi. Biaya variabel meliputi:
- Biaya bahan baku proses dan utilitas - Biaya variabel tambahan, meliputi biaya perawatan dan penanganan lingkungan,
pemasaran dan distribusi. - Biaya variabel lainnya
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh biaya variabel VC adalah sebesar Rp. 2.494.590.844.129,-
Total Biaya Produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 181.428.332.791,- + Rp. 2.494.590.844.129,-
= Rp. 2.676.019.176.921,-
10.2 Total Penjualan
Total Sales
Penjualan diperoleh dari hasil penjualan produk polibisfenol-a karbonat dan Campuran NaCl sebesar Rp. 2.940.287.815.966,-
10.3 Bonus Perusahaan
Sesuai fasilitas tenaga kerja dalam pabrik pembuatan polibisfenol-a karbonat, maka perusahaan memberikan bonus 0,5 dari keuntungan perusahaan yaitu
sebesar Rp. 1.335.003.578,-
10.4 Perkiraan RugiLaba Usaha
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh:
1. Laba sebelum pajak bruto = Rp. 262.947.295.850,-
2. Pajak penghasilan PPh = Rp 78.829.188.755,-
3. Laba setelah pajak netto = Rp 184.118.107.095,-
Universitas Sumatera Utara
10.5 Analisa Aspek Ekonomi
10.5.1 Profit Margin PM
Profit Margin adalah persentase perbandingan antara keuntungan sebelum
pajak penghasilan PPh terhadap total penjualan. PM =
penjualan total
pajak sebelum
Laba 100
PM =
100 x
815.966,- 2.940.287.
Rp ,-
5.850 262.947.29
Rp
= 8,94
Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 8,94 , maka pra rancangan pabrik ini memberikan keuntungan.
10.5.2 Break Even Point BEP
Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil
penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak
untung dan tidak rugi.
BEP =
Variabel Biaya
Penjualan Total
Tetap Biaya
100 BEP =
100 x
,- 90.844.129
Rp.2.494.5 -
815.966, 2.940.287.
Rp 2.791,-
181.428.33 Rp
BEP = 40,70
Kapasitas produksi pada titik BEP = 40,70 30.000 tontahun
= 12.211,9968 tontahun Nilai penjualan pada titik BEP
= 40,70 x Rp 2.940.287.815.966,- = Rp 1.196.892.844.436,-
Dari data feasibilities, Peters, 2004: - BEP 50 , pabrik layak feasible
- BEP 70 , pabrik kurang layak infeasible. Dari perhitungan diperoleh BEP = 40,70 , maka pra rancangan pabrik ini layak.
Universitas Sumatera Utara
10.5.3 Return on Investment ROI
Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal tiap
tahun dari penghasilan bersih. ROI
=
investasi modal
Total pajak
setelah Laba
100 ROI =
100 x
7.739,- 949.680.37
Rp 7.095,-
184.118.10 Rp
= 19,38
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah:
ROI 15 resiko pengembalian modal rendah. 15 ROI 45 resiko pengembalian modal rata-rata.
ROI 45 resiko pengembalian modal tinggi.
Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 19,38 , sehingga pabrik yang akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rata-rata.
10.5.4 Pay Out Time POT
Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu
pengembalian modal dengan membandingkan besar total modal investasi dengan penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap beroperasi pada
kapasitas penuh setiap tahun. POT =
tahun 1
x 0,1938
1 POT = 5,16 tahun
Dari hasil perhitungan, didapat bahwa seluruh modal investasi akan kembali setelah 5,16 tahun.
Universitas Sumatera Utara
10.5.5 Return on Network RON
Return on Network merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan
modal sendiri.
RON =
sendiri Modal
pajak setelah
Laba
100
RON =
100 x
,- 6.643
569.808.22 Rp
7.095,- 184.118.10
Rp
= 32,31
10.5.6 Internal Rate of Return IRR
Internal Rate of Return IRR merupakan persentase yang menggambarkan
keuntungan rata-rata bunga per tahunnya dari semua pengeluaran dan pemasukan besarnya sama.
Apabila IRR ternyata lebih besar dari bunga riil yang berlaku, maka pabrik akan menguntungkan tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga riil yang berlaku maka pabrik
dianggap rugi. Dari perhitungan Lampiran E diperoleh IRR = 24,18 , sehingga pabrik akan menguntungkan karena lebih besar dari bunga bank saat ini sebesar
12,5 Bank Mandiri, 2012.
Universitas Sumatera Utara
BAB XI KESIMPULAN DAN SARAN
11.1 Kesimpulan
Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Polibisfenol-a Karbonat dengan kapasitas 30.000 tontahun diperoleh beberapa
kesimpulan, yaitu : 1. Kapasitas produksi polibisfenol-a karbonat 30.000 tontahun atau setara dengan
3787,8788 kgjam 2. Bentuk hukum perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas PT
3. Bentuk organisasi yang direncanakan adalah garis dan staf dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 150 orang.
4. Luas tanah yang dibutuhkan adalah 12.603 m
2
5. Analisa ekonomi: Total Modal Investasi
: Rp 947.349.216.341,- Total Biaya Produksi
: Rp. 2.673.287.100.264,- Hasil Penjualan
: Rp. 2.940.287.815.966,- Laba Bersih
: Rp 186.020.998.486,- Profit Margin
PM : 9,04
Break Even Point BEP
: 40,70 Return on Investment
ROI : 19,63 Pay Out Time
POT : 5,16 tahun
Return on Network RON
: 32,73 Internal Rate of Return
IRR : 24,18 Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik
pembuatan polibisfenol-a karbonat ini layak untuk didirikan.
11.2 Saran
Pada tahapan proses yang telah dibuat, masih dimungkinkan adanya sejumlah optimasi yang dapat dilakukan seperti memaksimalkan penggunaan air pendingin,
steam, umpan, maupun hal-hal yang lainnya sehingga kinerja pabrik pembuatan polibisfenol-a karbonat ini dapat lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Andhyka Consulting. 2012. Informasi Acuan Pemilihan PT, CV, dan FIRMA. http:www.andcs.co.id
[diakses : 31 Mei 2012] Anizar. 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Departemen Teknik
Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Medan. APME. 1997. Bisphenol A. Safety and Handling Guide. Association of Plastics
Manufactures in Europe. Badan Pusat Statistik. 2007-2011. Data Impor-Ekspor 2007-2011. www.bps.go.id
[Diakses : 20 Februari 2012] Badger, Walter L. dan Julius T. Banchero. 1957. Introduction to Chemical
Engineering . Singapore : McGraw Hill Book Company.
Bank Mandiri. 2012. Harga Tukar Rupiah per 21 Mei 2012. Bapedal. 2004. Laporan Baku Mutu Air Provinsi Sumatera Utara. Sumut Indonesia.
Bernasconi, G. H. Gerster., H. Hauser., H. Stauble., E. Schneiter. 1995. Teknologi Kimia. Bagian 2.
Diterjemahkan oleh Lienda Handojo. Jakarta : PT Pradnya Paramita.
Boc Gases. 1996. Material Safety Data Sheet. Phosgene. Brownell, Lioyd E. dan Edwin H. Young. 1959. Process Equipment Design. New
York : John Wiley Sons. Brunner, Walter., Doris Staub, dan Thomas Leisinger. 1980. Bacterial Degradation
of Dichloromethane. Applied and Enviromental Microbiology. Vol 40. Hal
950-958.
Chemical Market Associates. Global Engineering Resins Market Report.
www.cmaiglobal.com. 2011. Diakses : 20 Februari 2012
City Plastics. 2009. Material Safety Data Sheet, Polycarbonate. Clearsynth. 2000. Material Safety Data Sheet. Salt Bisphenol A.
Crities, Ron. dan J. W. Kesterson. 1980. Small and Decentralized Wastemanagement Systems
. Singapore : McGraw Hill Book Company. CV. Rudang Jaya. 2012
Universitas Sumatera Utara
Damanhury, Enri. 2010. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. Catatan Kuliah. Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung.
Bandung : Penerbit ITB. Degremont. 1991. Water Treatment Handbook. Edisi ke-6. France : Lavoiser
Publishing. Enviromental Health Safety. 2010. Methylene Chloride. The University of Iowa.
Fu Sheng, Liu. 2009. Methanolisis and Hydrolisis of Polycarbonate Under Moderate Conditions. Journal of Polymer and Enviromental.
Geankoplis, Christie J. 1997. Transport Processes and Separation Process Principles.
Edisi ke-3. New Jersey : Prentice Hall. Geankoplis, Christie J. 2003. Transport Processes and Separation Process
Principles Includes Unit Operations . Edisi ke-4. New Jersey : Prentice Hall.
Glen Research. 2001. Material Safety Data Sheet. Halimahtuddahliana. 2008. Pengenalan Teknologi Polimer. Buku Ajar. Program
Magister Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Halocarbon Products Corporation. 2007. Material Safety Data Sheet.
ICIS Pricing. 2011 Integra Chemical. 2011. Fine Chemical Price List. Integra Chemical Company.
Kertajay . 2011. PT Magicleafs.
Kemmer, Frank, N. 1988. The Nalco Water Handbook. Edisi ke-2. New York : McGraw Hill Book Company.
Kern, Donald Q. 1965. Process Heat Transfer. Singapore : McGraw Hill Book Company.
Kitab Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008. Krausova, Valentina I., Frank T. Robb, Juan M. Gonzalez. 2003. Bacterial
Degradation of Dichloromethane in Cultures and Natural Enviroments .
Journal of Microbiological Methods 54. Hal 419-422. Elsevier. Kumar, Anil, dan Rakesh K. Gupta. 2003. Fundamentals of Polymer Engineering.
Edisi kedua. New York : Marcell Dekker. Larian, Maurice G. 1950. Fundamentals of Chemical Engineering Operations.
Engkwood : Prentice Hall.
Universitas Sumatera Utara
Legrand, Donald D. dan John T. Blender. 2000. Handbook of Polycarbonate Science and Technology
. New York. Marcell Dekker. Lorch, Walter. 1981. Handbook of Water Purification. Britain : McGraw Hill Book
Company. Madkour, Tarek M. 1999. Polymer Data Handbook. London : Oxford University
Press. McCabe, Warren L,. Julian C. Smith, dan Peter Harriot. 1999. Unit Operations of
Chemical Engineering . Edisi ke-5. Singapore : McGraw-Hill Book Co.
Metcalf Eddy. 1991. Wastewater Engineering Treatment, Disposal, Reuse. New Delhi : McGraw Hill Book Company.
Montgomery, Douglas C. 1992. Reka Bentuk dan Analisis Uji Kaji Terjemahan. Kuala Lumpur : Penerbit Universiti Sains Malaysia Pulau Pinang.
Moyer, Wendell W. Jr., New Brunswick, John Wynstra, Berkeley Heights, dan John S. Fry, Somerville, N.J. 1961. Polycarbonate Process. US Patent No
2,970,131 Moura, Sandra C., Ruben Ferreira Jorge, Anouk Duque, Rui AR Boaventura, dan
Paula ML Castro. 2004. Aerobic Biological Treatment of Wastewaters Containing Dichlorometthane
. Universidade Catolica Portuguesa. Porto. Neogi, P. 2000. Encyclopedia of Polymer Science and Technology. Vol 3. New York
: John Wiley and Sons. New Jersey Department of Health Senior Service. 2008. Hazardous Substance
Fact Sheet. Othmer, Kirk. 2004. Encyclopedia Of Chemical Technology. Volume 19. New York.
Wiley Interscience Publication. Padoley, K. V., A. S. Rajvaidya, T.V. Subbarao, R. A. Pandey. 2005. Biodegradation
of pyridine in a completely mixed activated sludge process. Bioresource
Technology. Vol 97. Hal 1225 – 1236. Elsevier
Perry, Robert H. dan Don W. Green. 1997. Perry’s Chemical Engineers’s Handbook.
7
th
Edition. New York : McGraw Hill Company. Perry, Robert H. dan Don W. Green. 2008.
Perry’s Chemical Engineers’s Handbook. 8
th
Edition New York : McGraw Hill Company.
Universitas Sumatera Utara
Peters, Max S. 1984. Elementary Chemical Engineering. Edisi ke-2. New York : McGraw Hill Book Company.
Peters, M.S; Klaus D. Timmerhaus dan Ronald E.West. 2004. Plant Design and Economics for Chemical Engineer
. 5
th
Edition. International Edition. Singapore: Mc.Graw-Hill.
PPCI. 2010. Material Safety Data Sheet. Methylene Chloride. Purba, Michael. 2000. Kimia 2000. Jakarta : Penerbit Erlangga.
PT. Aneka Pompa Teknik Rekayasa. 2012 PT. Aquaria. 2012
PT. Bratachem. 2011 PT. Krakatau Steel. 2012
PT. Nextag, 2012 PT. Sugison Senada. 2009.
PT. Pertamina. 2012 Redwood Plastics Corporation. 2006. Polycarbonate. Material Safety Data Sheet.
Reid, Robert C. John M. Prausnitz, Thomas K. Sherwood. 1977. The Properties of Gases and Liquids
. Edisi ke-3. New York : McGraw Hill Book Company. Reklaitis, G.V. 1983. Introduction to Material and Energy Balances. Canada : John
Wiley Sons. Rimbualam. 2010. Perkembangan Polikarbonat Masa Kini.
http: www.rimbualam.wordpress.com [Diakses : 20 Februari 2012] Rogers, G.F.C. dan Y. R. Mayhew. 1995. Thermodynamic and Transport Properties
of Fluids. Edisi ke-5. Malden : Blackwell Publishing. Sandra. 2011. Siap-Siap Harga Aqua Cs Bakal Naik. www.okezone.com
Diakses : 4 Maret 2012 Sari, Safitri Dian. 2008. Potensi dan Aplikasi Polikarbonat. FT UI. Depok.
Schnell, Hermann, Krefeld-uerdingen, dan Ludwig Bottenburch, Hans-Helmut Schwarz, dan Hans-Georg Lotter, Krefeld-Bockum. 1970. Polycarbonates.
US Patent No 3,530,094. Sciencelab. 2010. Material Safety Data Sheet Sodium Hydroxide MSDS.
Sciencelab. 2010. Material Safety Data Sheet Sodium Chloride MSDS. Siagian, Sondang P. 1992. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta : Offset Radar Jaya.
Universitas Sumatera Utara
Smith, J.M. H.C. Van Ness, M.M. Abbott. 2005. Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics
. Edisi ke-7. Singapore : McGraw Hill Book Company.
Sutarto. 2002. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Walas, Stanley,. James R. Couper,. W. Roy Penney,. James R. Fair. 2005. Chemcal
Process Equipment. Selection and Design. Edisi ke-2. Amsterdam : Elsevier.
Walas, Stainley M. 1990. Chemical Process Equipment. Edisi pertama. New York : Butterworth
– Heinemann. Windholz, Martha. 1983. The Merck Index. Edisi ke-10. New Jersey : Merck Co.
Wirjosentono, Basuki. 1994. Kinetika dan Mekanisme Polimerisasi. Medan : USU PRESS.
Yaws, Carl L. 1996. Handbook of Thermodynamic Diagram. Volume 4. Inorganic Compounds and Elements. Texas : Gulf Publishing Company.
http: www.bryair.com
, [Diakses 24 Mei 2012] http:www.mesinbejegroup.com
, [Diakses 22 Mei 2012] http:www.alibaba.com, [Diakses 24 Mei 2012]
http:www.ilmusipil.com , [Diakses 24 Mei 2012]
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA
Waktu operasi : 330 hari tahun ; 24 jam hari
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Satuan operasi : kilogram kg
Bahan baku : - Bisfenol-a C
15
H
16
O
2
- Natrium hidroksida NaOH - Fosgen COCl
2
- Katalis piridin C
5
H
5
N - Metilen klorida CH
2
Cl
2
Produk akhir : Polibisfenol-a Karbonat polimer
C
16
H
14
O
3 43
Kapasitas Produksi : 3787,8788 kgjam
LA.1 Reaktor Deprotonasi R-101
Dalam reaktor ini terjadi reaksi deprotonasi untuk menghasilkan garam bisfenol dan air.
Reaktor Deprotonasi R-101
NaOH garam bisfenol
NaOH Air
Bisfenol-a Bisfenol-a
3 4
2
Konversi reaksi = 95 Fu Sheng, 2009 Basis = F
2 bisfenol
= 3513,4890 kgjam N
bisfenol
=
kmol kmol
kg kg
bisfenol Mr
bisfenol massa
4100 ,
15 228
4890 ,
3513
r
1
= konversi × N
bisfenol
= 0,95 × 15,4100 = 14,6395 kmoljam Reaksi yang terjadi di dalam reaktor :
2NaOH
l
+ C
15
H
16
O
2s
C
15
H
14
O
2
Na
2l
+ 2H
2
O
l
M 30,8201
15,4100 -
- B
29,2791 14,6395
14,6395 29,2791
S 1,5410
0,7705 14,6395
29,2791
Universitas Sumatera Utara
Dimana : M = jumlah mol senyawa mula-mula kmol
B = jumlah mol senyawa yang bereaksi kmol S = jumlah mol senyawa sisa setelah reaksi selesai kmol
Neraca Massa Komponen : Bisfenol-a :
F
2 bisfenol-a
= N
2 bisfenol-a
× Mr = 15,4100 × 228 = 3513,4890 kgjam F
4 bisfenol-a
= N
4 bisfenol-a
× Mr = 0,7705 × 228 = 175,6745 kgjam NaOH :
F
3 NaOH
= N
3 NaOH
× Mr = 30,8201 × 40 = 1232,8032 kgjam F
4 NaOH
= N
4 NaOH
× Mr = 1,5410 × 40 = 61,6402 kgjam Garam bisfenol :
F
4 garam bisfenol
= N
4 aram bisfenol
× Mr = 14,6395 × 272 F
4 garam bisfenol
= 3981,9543 kgjam Air :
F
4 air
= N
4 air
× Mr = 29,2791 × 18 = 527,0234 kgjam
Neraca Massa Total : F
4
= F
2
+ F
3
F
4
= F
2 bisfenol-a
+ F
3 NaOH
= 3513,4890 + 1232,8032 = 4746,2922 kgjam F
4
= F
4 bisfenol-a
+ F
4 NaOH
+ F
4 garam bisfenol
+ F
4 air
F
4
= 175,6745 + 61,6402 + 3981,9543 + 527,0234 = 4746,2922 kgjam
LA.2 Reaktor Polimerisasi R-102
Dalam reaktor ini terjadi reaksi polimerisasi untuk menghasilkan polimer polibisfenol-a karbonat dan NaCl.
Reaktor Polimerisasi R-102
Garam bisfenol NaOH
Air Bisfenol
polikarbonat metilen klorida
piridin air
NaCl Garam bisfenol
Bisfenol NaOH
fosgen 8
16 13
7
9 10
Metilen klorida
Piridin Metilen klorida
fosgen
Universitas Sumatera Utara
Konversi reaksi = 99,83 Moyer et al, 1961 r
2
= konversi × N
garam bisfenol
=
3399 ,
43 6395
, 14
9983 ,
kmoljam Reaksi yang terjadi di dalam reaktor polimerisasi :
43C
15
H
14
O
2
Na
2
+ 43COCl
2
C
16
H
14
O
3 43
+ 86NaCl
M 14,6395
14,6395 -
- B
14,6147 14,6147
0,3399 29,2293
S 0,0249
0,0249 0,3399
29,2293 Dimana :
M = jumlah mol senyawa mula-mula kmol B = jumlah mol senyawa yang bereaksi kmol
S = jumlah mol senyawa sisa setelah reaksi selesai kmol
Neraca Massa Komponen : Garam bisfenol :
F
16 garam bisfenol
= N
16 garam bisfenol
× Mr = 0,0249 × 272 F
16 garam bisfenol
= 6,7693 kgjam F
8 garam bisfenol
= F
4 garam bisfenol
= 3981,9543 kgjam Fosgen
: F
13 fosgen
= N
13 fosgen
× Mr = 0,0249 × 99 = 2,4623 kgjam F
10 fosgen
= N
10 fosgen
× Mr = 14,6395 × 99 = 1449,3105 kgjam Polikarbonat :
F
16 polikarbonat
= N
16 polikarbonat
× Mr = 0,3399 × 10922 F
16 polikarbonat
= 3712,1212 kgjam NaCl
: F
16 NaCl
= N
16 NaCl
× Mr = 29,2293 × 58,5 = 1709,9141 kgjam NaOH
: F
16 NaOH
= F
8 NaOH
= 61,6402 kgjam Bisfenol-a
: F
16 bisfenol-a
= F
8 bisfenol-a
= 175,6745 kgjam Air
: F
16 air
= F
8 air
= 527,0234 kgjam Metilen klorida:
F
16 metilen klorida
= F
9 metilen klorida
+ F
7 metilen klorida
F
16 metilen klorida
= 4778,3451 kgjam Piridin
: F
9 Piridin
= N
9 Piridin
× Mr N
9 Piridin
= 0,1 × N
4 garam bisfenol
= 0,1 × 14,6395 = 1,4640 kmol F
9 Piridin
= 1,4640 × 79 = 115,6523 kgjam F
16 Piridin
= F
9 Piridin
= 115,6523 kgjam
Universitas Sumatera Utara
Neraca Massa Total : F
8
= F
4
= 4746,2922 kgjam F
9
= F
9 metilen klorida
+ F
9 Piridin
= 716,7518 + 115,6523 = 832,4041 kgjam F
7
= F
7 metilen klorida
= 4061,5933 kgjam F
10
= F
10 fosgen
=1449,3127 kgjam F
13
+ F
16
= F
8
+ F
9
+ F
7
+ F
10
= 4746,2922 + 832,4041 + 4061,5933 + 1449,3127 F
13
+ F
16
= 11089,6024 kgjam
F
13
+ F
16
= F
13 fosgen
+ F
16 garam bisfenol
+ F
16 polikarbonat
+ F
16 NaCl
+ F
16 NaOH
+ F
16 bisfenol-a
+ F
16 air
+ F
16 metilen klorida
+ F
16 Piridin
F
13
+ F
16
= 2,4623 + 6,7693 + 3712,1212 + 1709,9141 + 61,6402
+ 175,6745 + 527,0234 + 4778,3451 + 115,6523
F
13
+ F
16
= 11089,6024 kgjam.
LA.3 Mixing Point I M-101
Mixing Point I M-101
fosgen fosgen
fosgen 5
10 14
Neraca Massa Komponen: F
14 fosgen
= F
13 fosgen
= 2,4623 kgjam. F
10 fosgen
= 1449,3127 kgjam. F
5 fosgen
= F
10 fosgen
- F
14 fosgen
= 1446,8504 kgjam.
Universitas Sumatera Utara
LA.4 Dekanter I FL-101
Dekanter I FL-101
polikarbonat metilen klorida
piridin air
NaCl Garam bisfenol
Bisfenol NaOH
Garam bisfenol NaOH
Air Bisfenol
NaCl 16
18
19 Metilen klorida
Polikarbonat Piridin
Neraca Massa Komponen: F
16
= F
16 garam bisfenol
+ F
16 polikarbonat
+ F
16 NaCl
+ F
16 NaOH
+ F
16 bisfenol-a
+ F
16 air
+ F
16 metilen klorida
+ F
16 Piridin
F
16
= 6,7693 + 3712,1212 + 1709,9141 + 61,6402 + 175,6745 +
527,0234 + 4778,3451 + 115,6523 F
16
= 11087,1401 kgjam F
19 metilen klorida
= F
16 metilen klorida
= 4778,3451 kgjam F
19 polikarbonat
= F
16 polikarbonat
= 3712,1212 kgjam F
19 piridin
= F
16 Piridin
= 115,6523 kgjam F
19
= F
19 metilen klorida
+ F
19 polikarbonat
+ F
19 piridin
F
19
= 4778,3451 + 3712,1212 + 115,6523 = 8606,1187 kgjam
F
18 NaOH
= F
16 NaOH
= 61,6402 kgjam
F
18 garam bisfenol
= F
16 garam bisfenol
= 6,7693 kgjam F
18 NaCl
= F
16 NaCl
= 1709,9141 kgjam F
18 bisfenol-a
= F
16 bisfenol-a
= 175,6745 kgjam F
18 air
= F
16 air
= 527,0234 kgjam F
18
= 61,6402 + 6,7693 + 1709,9141 + 175,6745 + 527,0234 = 2481,0214 kgjam
Neraca Massa Total : F
16
= F
19
+ F
18
F
16
= F
19
+ F
18
= 8606,1187 + 2481,0214 = 11087,1401 kgjam
.
Universitas Sumatera Utara
LA.5 Dekanter II FL-102
Dekanter II FL-102
polikarbonat metilen klorida
piridin Metilen klorida
piridin 19
20
21 Metilen klorida
Polikarbonat Piridin
Metilen klorida 17
Prinsip kerja: Penambahan pelarut inert metilen klorida sebanyak 50 dari total metilen klorida
yang ditambahkan di reaktor polimerisasi R-102. Dengan penambahan ini akan mengakibatkan semakin viscousnya polikarbonat dan akan membentuk dua fasa
antara larutan organik dan larutan aqueous. Efisiensi pemisahan sebesar 90 yang artinya 10 piridin akan berada di fasa organik dan 90nya berada di fasa aqueous
dan sebaliknya untuk metilen klorida. Sedangkan polikarbonat seluruhnya berada di fasa organik.
Pemisahan dilakukan secara gravitasi sehingga fasa aqueous akan keluar secara melalui aliran atas, dan fasa organik akan keluar melalui bagian bawah.
Neraca Massa Komponen: F
19 metilen klorida
= 4778,3451 kgjam F
19 polikarbonat
= 3712,1212 kgjam F
19 piridin
= 115,6523 kgjam F
17 metilen klorida
= 0,5 × F
7 metilen klorida
+ F
9 metilen klorida
F
17 metilen klorida
= 0,5 × 4778,3451 kgjam = 2389,1726 kgjam F
20 metilen klorida
= 0,1 × F
17 metilen klorida
+ F
19 metilen klorida
F
20 metilen klorida
= 0,1 × 2389,1726 + 4778,3451 = 716,7518 kgjam F
21 metilen klorida
= 0,9 × F
17 metilen klorida
+ F
19 metilen klorida
F
21 metilen klorida
= 0,9 × 2389,1726 + 4778,3451 = 6450,7659 kgjam F
21 polikarbonat
= F
19 polikarbonat
= 3712,1212 kgjam F
20 piridin
= 0,9 × F
19 piridin
Universitas Sumatera Utara
F
20 piridin
= 0,9 × 115,6523 = 104,0871 kgjam F
21 piridin
= 0,1 × F
19 piridin
F
21 piridin
= 0,1 × 115,6523 = 11,5652 kgjam
Neraca Massa Total: F
19
+ F
17
= F
19 metilen klorida
+ F
19 polikarbonat
+ F
19 piridin
+ F
17 metilen klorida
F
19
+ F
17
= 4778,3451 + 3712,1212 + 115,6523 + 2389,1726 = 10955,2912 kgjam. F
20
+ F
21
= F
20 metilen klorida
+ F
20 piridin
+ F
21 metilen klorida
+ F
21 piridin
+ F
21 polikarbonat
F
20
+ F
21
= 716,7518 + 104,0871 + 6450,7659 + 11,5652 + 3712,1212 F
20
+ F
21
= 10955,2912 kgjam.
LA.6 Mixing Point III M-103
Mixing Point III M-103
piridin 6
9 12
piridin metilen klorida
piridin metilen klorida
Neraca Massa Komponen: F
12 piridin
= 78,4191 kgjam. F
12 metilen klorida
= 540 kgjam. F
9 piridin
= 87,1324 kgjam. F
6 piridin
= F
9 piridin
- F
12 piridin
= 87,1324 - 78,4191 = 8,7132 kgjam. F
9 metilen klorida
= F
12 metilen klorida
= 540 kgjam.
Universitas Sumatera Utara
LA.7 Washer W-101
Pada washer ini ditambahkan sejumlah air panas bersuhu 80
o
C untuk menetralisir pH larutan.
Washer W-101
polikarbonat metilen klorida
piridin polikarbonat
metilen klorida piridin
air air
21 27
26
Neraca Massa Komponen: F
21 piridin
= 11,5652 kgjam. F
21 polikarbonat
= 3712,1212 kgjam. F
21 metilen klorida
= 6450,7659 kgjam. F
26 air
= F
21
= F
21 metilen klorida
+ F
21 piridin
+ F
21 polikarbonat
= 10174,4524 kgjam. F
27 piridin
= 11,5652 kgjam. F
27 polikarbonat
= 3712,1212 kgjam. F
27 metilen klorida
= 6450,7659 kgjam. F
27 air
= F
26 air
= 3712,1212 kgjam.
Neraca Massa Total: F
21
+ F
26
= F
21 metilen klorida
+ F
21 piridin
+ F
21 polikarbonat
+ F
26 air
F
21
+ F
26
= 6450,7659 + 11,5652 + 3712,1212 + 10174,4524 = 20348,9047 kgjam. F
27
= F
27 metilen klorida
+ F
27 piridin
+ F
27 polikarbonat
+ F
27 air
F
27
= 6450,7659 + 11,5652 + 3712,1212 + 3712,1212 = 20348,9047 kgjam.
Universitas Sumatera Utara
LA.8 Splitter SP-101
Fungsi splitter adalah untuk membagi aliran metilen klorida recycle ke mixing point II
dan ke dekanter II. Pembagian didasarkan pada penambahan 50 metilen klorida ke dekanter II berasal dari Splitter.
Splitter SP-101
metilen klorida 23
11 17
metilen klorida metilen klorida
Neraca Massa Komponen: F
23 metilen klorida
= 6403,5393 kgjam. F
17 metilen klorida
= 0,5 × F
7 metilen klorida
+ F
9 metilen klorida
= 2389,1726 kgjam F
11 metilen klorida
= F
23 metilen klorida
- F
17 metilen klorida
F
11 metilen klorida
= 6403,5393 - 2389,1726 = 4014,4227 kgjam.
Neraca Massa Total: F
23
= F
17
+ F
11
F
23
= 2389,1726 + 4014,4227 = 6403,5393 kgjam.
LA.9 Flash Drum S-101
Alat ini digunakan untuk memisahkan pelarut metilen klorida dari campurannya sehingga dapat direcycle ke reaktor polimerisasi R-102.
Prinsip peristiwa perpindahan: Perbedaan komposisi fasa cair dan fasa uap setiap zat dalam campuran pada saat
kesetimbangan atau perbedaan atau perpindahan titik didih boiling pointtekanan uap vapor pressure setiap zat dalam campuran pada kondisi operasi alat Walas,
1988. Prinsip kerja alat:
Flash drum digunakan karena zat yang diinginkan memiliki perbedaan titik didih yang sangat jauh dari zat yang lain. Perpindahan terjadi saat campuran mencapai
kesetimbangan, zat dengan komposisi fasa cair yang lebih banyak akan berada pada
Universitas Sumatera Utara
bagian bottom sedangkan zat dengan komposisi fasa uap yang lebih banyak akan berada pada bagian atas menguap Geankoplis, 2003 ; Walas, 1988.
Flash Drum S-101
polikarbonat metilen klorida
piridin air
polikarbonat metilen klorida
piridin air
27 33
31 metilen klorida
piridin air
Dimana: Titik didih senyawa pada tekanan 1 atm 101, 325 kPa
Air H
2
O 100
o
C Windhloz, 1983
Metilen klorida CH
2
Cl
2
39,6
o
C Perry, 2008
Piridin C
5
H
5
N 115,2
o
C Perry, 2008
Polikarbonat C
16
H
14
O
3 43
diasumsikan seluruhnya berada pada aliran bottom karena titik flash yang sangat jauh yaitu 630
o
C Cityplastic, 2009 sehingga untuk penghitungan komposisi keseimbangan hanya ada 3 komponen yaitu air, metilen
klorida, dan piridin. Laju alir massa
F
27
= 20348,9047 kgjam F
27 air
= 10174,4524 kgjam F
27 metilen klorida
= 6450,7659 kgjam F
27 piridin
= 11,5652 kgjam F
27 polibisfenol-a karbonat
= F
33 polibisfenol-a karbonat
= 3712,1212 kgjam
Universitas Sumatera Utara
Penentuan temperatur flash drum Fraksi masing
– masing komponen pada umpan alur 27 X
27 air
= 0,1219 X
27 metilen klorida
= 0,8768 X
27 piridin
= 0,0013
Pada kondisi operasi : P = 1 atm 101,325 kPa
T = 50
o
C 323,15 K
X
i
= Z
i
P
buble
= Σ X
i
. P
i sat
Smith, dkk, 2005
Y
i
= K
i
.Z
i
P
dew
=
sat i
i
P Y
1 Smith, dkk, 2005
Tabel LA. 1 Data Trial Temperatur dan Komposisi Flash Drum S-101 Komponen
X
i
P
i sat
K
i
P
i sat
P X
i.
P
i sat
K
i
.X
i
sat i
i
P Y
1
metilen klorida 0,8768 144,2637
1,4238 126,4904
1,2484 0,00865
air 0,1219
12,4052 0,1224
1,5122 0,0149
0,00120 piridin
0,0013 9,4677
0,0934 0,0123
0,0001 0,00001
total 1 166,1366
0,00986 App B Smith, dkk, 2005
Dari tabel di atas diperoleh : Pdew P Pbuble, sehingga terjadi keseimbangan uap cair Daubert, 1985.
Penentuan komposisi umpan dan bottom Flash Drum. Mol total umpan masuk, N = 641,3477 kmoljam
Universitas Sumatera Utara
Z
metilen klorida
= X
metilen klorida
= 0,8768 Z
air
= X
air
= 0,1219 Z
piridin
= X
piridin
= 0,0013
f V
j
=
1 1
1
i i
i
K V
K Z
f’ V
j
=
2
1 1
1
i i
i
K V
K Z
V
j+1
= V
j
Vj f
Vj f
j = 0, 1, 2, 3,….dst dilakukan iterasi hingga nilai V
j+1
= V
j
Smith, dkk, 2005
Iterasi 1. Vo = 0,1341
f V
o
= 0,0001 f’ V
o
= 0,1937 V
1
= V
o
o o
V f
V f
V
1
= 0,1341 1937
, 0001
, V
1
= 0,1341 – 0,0006
V
1
= 0,1334
Maka, V = 0,1334 dan L = 0,8666
Z
i.
F = X
i.
L + Y
i.
V ; Y
i
= K
i.
X
i
Z
i.
F = X
i.
L + K
i.
X
i.
V Z
i.
F = X
i
. L + K
i..
V X
i
=
V K
L F
Z
i i
. .
Basis F = 1 mol, maka X
metilen klorida
= 0,0010 X
air
= 0,9978 X
piridin
= 0,0212
Universitas Sumatera Utara
Maka komposisi senyawa di bottom adalah : F
33 polikarbonat
= F
27 polikarbonat
= 3712,1212 kgjam F
33 piridin
= X
33 piridin
× L × N
33
× Mr piridin F
33 piridin
= 0,0212 × 0,8666 × 555,3548 × 79 = 2,7388 kgjam.
F
33 metilen klorida
= 0,0010 × 0,8666 × 555,3548 × 84,93 = 47,1706 kgjam.
F
33 air
= 0,9978 × 0,8666 × 555,3548 × 18 = 9.985,7669 kgjam.
Neraca Massa Komponen: F
31 piridin
= F
27 piridin
– F
33 piridin
= 11,5652 – 2,7388 = 8,8351 kgjam.
F
31 metilen klorida
= F
27 metilen klorida
– F
33 metilen klorida
F
31 metilen klorida
= 6.450,7659 – 47,1706 = 6.403,5953 kgjam.
F
31 air
= F
27 air
– F
33 air
= 10.174,4524 – 9.985,7669
F
31 air
= 188,6855 kgjam.
Neraca Massa Total F
33
= F
33 polikarbonat
+ F
33 piridin
+ F
33 metilen klorida
+ F
33 air
F
33
= 3.712,1212 + 2,7388 + 47,1706 + 9.985,7669 = 13.747,7925 kgjam. F
31
= F
31 polikarbonat
+ F
31 piridin
+ F
31 metilen klorida
+ F
31 air
F
31
= 0 + 8,8351 + 6.403,5953 + 188,6855 = 6.601,1122 kgjam. F
31
+ F
33
= 6.601,1122 + 13.747,7925 = 20.348,9047 kgjam.
LA.10 Mixing Point II M-102
Mixing Point II M-102
metilen klorida 1
7 11
metilen klorida
metilen klorida
Neraca Massa Komponen:
Universitas Sumatera Utara
F
11 metilen klorida
= 4014,4227 kgjam. F
7 metilen klorida
= 4061,5933 kgjam F
1 metilen klorida
= F
7 metilen klorida
- F
11 metilen klorida
= 4014,4227 - 4061,5933 F
1 metilen klorida
= 47,1706 kgjam.
LA.11 Evaporator I FE-101
Alat ini digunakan untuk menguapkan piridin, metilen klorida, dan sebagian besar air yang terdapat dalam campuran polikarbonat.
Kadar polikarbonat masuk = 27 Kadar polikarbonat keluar = 50
Evaporator I FE-101
polikarbonat air
metilen klorida piridin
polikarbonat air
metilen klorida air
piridin 33
35 34
Neraca Massa Komponen: F
34 metilen klorida
= F
33 metilen klorida
= 47,1706 kgjam. F
34 piridin
= F
33 piridin
= 2,7388 kgjam. F
35 air
= F
33 air
- 0,5 × F
33 air
0,5 F
35 air
= 3712,1212 kgjam. F
34 air
= F
33 air
- F
35 air
= 9985,7669 - 3712,1212 = 6273,6457 kgjam. F
35 polikarbonat
= F
33 polikarbonat
= 3712,1212 kgjam.
Neraca Massa Total: F
34
= F
34 piridin
+ F
34 metilen klorida
+ F
34 air
= 2,7388 + 47,1706 + 6273,6457 F
34
= 6323.5500 kgjam. F
35
= F
35 polikarbonat
+ F
35 air
= 3712,1212 + 3712,1212 = 7424,2424 kgjam.
Universitas Sumatera Utara
LA.12 Evaporator II FE-102
Alat ini digunakan untuk menguapkan sebagian besar air yang terdapat dalam campuran polikarbonat dari evaporator I dengan memanfaatkan uap panas yang
dihasilkan dari evaporator I.. Kadar polikarbonat masuk = 50
Kadar polikarbonat keluar = 70
Evaporator II FE-102
polikarbonat air
polikarbonat air
air 37
36 35
Neraca Massa Komponen: F
37 air
= F
35 polikarbonat
- 0,7 × F
35 polikarbonat
0,7 F
37 air
= 3712,1212 - 0,7 × 3712,12120,7 = 1590,9091 kgjam. F
37 polikarbonat
= F
35 polikarbonat
= 3712,1212 kgjam. F
36 air
= F
35 air
- F
37 air
= 3712,1212 - 1590,9091 = 2121,2121 kgjam.
Neraca Massa Total: F
37
= F
37 polikarbonat
+ F
37 air
= 3712,1212 + 1590,9091 = 5303,0303 kgjam. F
36
= F
36 air
= 2121,2121 kgjam.
Universitas Sumatera Utara
LA.13 Evaporator III FE-103
Alat ini digunakan untuk menguapkan sebagian besar air yang terdapat dalam campuran polikarbonat dari evaporator II dengan memanfaatkan uap panas yang
dihasilkan dari evaporator II. Kadar polikarbonat masuk = 70
Kadar polikarbonat keluar = 90
Evaporator III FE-103
polikarbonat air
polikarbonat air
air 40
38 37
Neraca Massa Komponen: F
40 air
= F
40 polikarbonat
- 0,9 × F
40 polikarbonat
0,9 F
40 air
= 3712,1212 - 0,9 × 3712,12120,9 = 412,4579 kgjam. F
40 polikarbonat
= F
37 polikarbonat
= 3712,1212 kgjam. F
38 air
= F
37 air
– F
40 air
= 3712,1212 - 412,4579 = 1178,4512 kgjam.
Neraca Massa Total: F
40
= F
40 polikarbonat
+ F
40 air
= 3712,1212 + 412,4579 = 4124,5791 kgjam. F
38
= F
38 air
= 1178,4512 kgjam.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA PANAS
Kapasitas Produksi : 3787,8788 kgjam
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Waktu operasi : 330 hari tahun ; 24 jam hari
Satuan operasi : kgjam
Suhu referensi : 25
o
C 298,15 K
Neraca panas
in
i menggunakan rumus-rumus perhitungan sebagai berikut: Persamaan untuk menghitung kapasitas panas Reklaitis, 1983:
Cp = a + bT + cT
2
+ dT
3
Jika Cp adalah fungsi dari temperatur maka persamaan menjadi:
T T
T T
d T
T c
T T
b T
T a
CpdT
2 1
4 3
2
4 1
4 2
3 1
3 2
2 1
2 2
1 2
Untuk sistem yang melibatkan perubahan fasa persamaan yang digunakan adalah:
2 1
1
2 1
T T
T T
T Tb
v VI
b
dT Cp
H dT
Cp CpdT
Perhitungan energi untuk sistem yang melibatkan reaksi:
2 1
2 1
T T
T T
in out
r
CpdT N
CpdT N
T H
r dt
dQ
B.1 Data Perhitungan Cp Tabel LB.1 Nilai Konstanta a,b,c,d dan e untuk perhitungan Cp cairan
Komponen a
b c
d
C
5
H
5
N 1,078E+06 -3,478E+02
3,9565 -
HCl 1,772E+01
0,9043 -0,0056
1,133E-05 CH
2
Cl
2
7,996 0,7985
-0,0035 5,551E-06
H
2
O 1,829E+01
0,4721 -0,0013
1,314E-06 Sumber : Reklaitis, 1983
Cp = a + bT + cT
2
+ dT
3
[Jmol K]
T T
T T
d T
T c
T T
b T
T a
CpdT
2 1
4 3
2
4 1
4 2
3 1
3 2
2 1
2 2
1 2
Universitas Sumatera Utara
Tabel LB.2 Nilai konstanta a,b,c,d,dan e untuk perhitungan Cp gas Komponen
a b
c d
e Fosgen
2,212E+01 0,2111
-0,0003 2,861E-07
-9,134E-11
Air 3,40471E+01 -9,65604E-03
3,29883E-05 -2,04467E-08 4,30228E-12
Sumber : Reklaitis, 1983 C
pg
= a + bT + cT
2
+ dT
3
+ eT
4
[Jmol. K]
T T
T T
e T
T d
T T
c T
T b
T T
a dT
Cp
g
2 1
5 4
3 2
5 1
5 2
4 1
4 2
3 1
3 2
2 1
2 2
1 2
B.2 Estimasi Cp
B.2.1 Estimasi Cp Padatan dengan Metode Hurst dan Harrison Tabel LB. 3 Kontribusi unsur dan gugus untuk estimasi Cp
Unsur ΔE Jmol.K
C 10,89
H 7,56
O 13,42
Sumber : Perry, 1999 Perhitungan kapasitas panas dihitung dengan rumus:
Perry, 1999 Dimana:
Cp = Kapasitas panas kJkmol.K N
i
= Jumlah unsur i dalam senyawa ΔE
i
= Nilai kontribusi unsur i Kapasitas panas padatan bisfenol-a C
15
H
16
O
2
: Cp = 15 × 10,89 + 16 × 7,56 + 2 × 13,42
Cp = 311,1500 kJkmol.K
B.2.1 Estimasi Cp Cairan dengan Metode Chueh dan Swanson Tabel LB.4 Kontribusi Gugus Kapasitas Panas Cairan
Gugus Harga
CH
3
9,95
C
2
Universitas Sumatera Utara
C
3,80
H
3,5
O
8,4
OH
10,5
C O
14,5 Sumber : Reid, 1977
Tabel LB.5 Data Panas Laten Air ∆Hvl kJkg
T
o
C 2189
114,7 2232,0332
96,3424 2283,0897
64,2248 Sumber : Geankoplis, 2003
B.3 Panas Pembentukan Standar Tabel LB.6 Data Panas Pembentukan Standar
Komponen
∆H
o f
Fosgen -218,8
kJkgmol
Natrium Klorida -407,27
kJkgmol
Natrium Hidroksida -470,114
kJkgmol Pirid
in
140,03 kJkgmol
Asam Klorida -167,159
kJkgmol
Metilen Klorida -121,46
kJkgmol
Air -285,83
kJkgmol
Garam Bisfenol -874,372
kJkgmol
Polikarbonat -18027,922
kJkgmol
Bisfenol-a -646,8968
kJkgmol Sumber : Purba, 2000 ; Yaws, 1993
Universitas Sumatera Utara
LB.1 Reaktor Deprotonasi R-101
Saturated Steam 124,7
o
C
Kondensat 124,7
o
C Bisfenol-a
25
o
C; 1 atm NaOH
25
o
C; 1 atm Bisfenol-a
NaOH Garam Bisfenol
Air 40
o
C; 1 atm 2
3 4
Neraca Panas Masuk Panas masuk pada alur 2, Q
2
=
15 ,
298 15
, 298
2
CpdT N
s
= 0
Panas masuk pada alur 3, Q
3
=
15 ,
298 15
, 298
3
CpdT N
s
= 0 Neraca Panas keluar
Panas keluar pada alur 4, Q
4
=
15 ,
313 15
, 298
4
CpdT N
s
Q
4bisfenol-a
=
15 ,
313 15
, 298
4
CpdT N
bisfenolA
= 0,7705 kgmoljam x 4667,2500 kJkgmol = 3596,1254 kJjam
Q
4NaOH
=
15 ,
313 15
, 298
4
CpdT N
NaOH
= 1,5410 kgmoljam x 0,0497 kJkgmol = 0,0766 kJjam
Q
4garam bisfenol
=
15 ,
313 15
, 298
4
CpdT N
nol garambisfe
= 14,6395 kgmoljam x 1,8105 kJkgmol = 26,5049 kJjam
Universitas Sumatera Utara
Q
4air
=
15 ,
313 15
, 298
4
CpdT N
air
= 29,2791 kgmoljam x 1125,7906 kJkgmol = 32962,1081 kJjam
Q
out
= Q
4bisfenol A
+ Q
4NaOH
+ Q
4garam bisfenol
+ Q
4air
= 3596,1254 kJjam + 0,0766 kJjam + 26,5049 kJjam + 32962,1081 kJjam
= 36584,8150 kJjam Reaksi di dalam Reaktor Deprotonasi:
2NaOH
l
+ C
15
H
16
O
2s
C
15
H
14
O
2
Na
2l
+ 2H
2
O
l
r
1
= konversi x N
garam bisfenol
r
1
= 0,95 x 15,4100 = 14,6395 kmoljam Panas reaksi yang terjadi pada 25
o
C dan 1 atm: ∆Hr 25
o
C = [∆H
o f
produk- ∆H
o f
reaktan] = [∆H
o f
C
15
H
14
O
2
Na
2
+2 x ∆H
o f
H
2
O –2 x ∆H
o f
NaOH- ∆H
o f
C
15
H
16
O
2
] = [-874,3720+2x-285,83-2x-470,114--646,8968]
= 141,0928 kJjam ∆Hr 40
o
C = ∆Hr2η
o
C+
15 ,
313 15
, 298
dT Cp
nol garambisfe
+ 2x
15 ,
313 15
, 298
dT Cp
air
-
2 x
15 ,
313 15
, 298
dT Cp
NaOH
-
15 ,
313 15
, 298
dT Cp
bisfenolA
= 141,0928 + 1,8105 + 2 x 1125,7906 – 2 x 0,0497 – 4667,2500
= -2272,8152 kJjam Q
reaksi
= -2272,8152 kJjam x 14,6395 kmoljam = -33272,9635 kJjam
dQdt = Q
out
– Q
in
+ Q
reaksi
= 36584,8150 – 0 – 33272,9635
= 3311,8515 kJjam Tanda positif menunjukkan sistem membutuhkan panas sebesar 3311,8515 kJjam
sehingga untuk memenuhi kebutuhan panas ini dibuat koil pemanas yang di dalamnya mengalir saturated steam 124,7
o
C. Massa saturated steam 124,7
o
C yang diperlukan adalah:
Universitas Sumatera Utara
m =
7 ,
124 C
dt dQ
=
2189 8515
, 3311
= 1,5130 kgjam
LB.2 Cooler E-101
4 8
Air 15
o
C
Bisfenol Garam bisfenol
NaOH Air
40
o
C, 1 atm Bisfenol
Garam bisfenol NaOH
Air 25
o
C, 1 atm
Air 25
o
C
Neraca Panas Masuk: Q
in
=N
4 bisfenol-a
15 ,
313 15
, 298
CpdT
+N
4 NaOH
15 ,
313 15
, 298
CpdT
+N
4 garam bisfenol
15 ,
313 15
, 298
CpdT
+ N
4 air
15 ,
313 15
, 298
CpdT
= 0,7705 x 4,6673 + 1,5410 x 0,0497 + 14,6395 x 1,8105 + 29,2791 x 1125,7906
= 32992,2857 kJjam
Neraca Panas Keluar: Q
out
=N
8 bisfenol-a
15 ,
, 298
15 ,
298
CpdT
+N
8 NaOH
15 ,
298 15
, 298
CpdT
+N
8 garam bisfenol
15 ,
298 15
, 298
CpdT
+N
8 air
15 ,
298 15
, 298
CpdT
= 0 Panas yang dibutuhkan adalah:
dQdt = Q
out
– Q
in
= 0 - 32992,2857 = -32992,2857
Air Pendingin masuk 15
o
C ; H
1
= 62,9 kJkg Air Pendingin keluar 25
o
C ; H
2
= 104,8 kJkg Rogers dan Mayhew, 1995
Universitas Sumatera Utara
Maka, massa air pendingin yang diperlukan: m
=
1 2
H H
dt dQ
m =
9 ,
41 2857
, 32992
m = 787,4054 kgjam
LB.3 Reaktor Polimerisasi R-102
7 8
10 11
13 Metilen Klorida
25
o
C, 1 atm Bisfenol A
Garam bisfenol NaOH
Air 25
o
C, 1 atm Air Pendingin
15
o
C, 1 atm Fosgen
25
o
C; 1,6 atm Air pendingin keluar
25
o
C, 1 atm Fosgen
25
o
C; 1,6 atm Bisfenol A
Garam bisfenol NaOH
Air NaCl
Metilen Klorida Polikarbonat
Piridin 25
o
C, 1 atm
Panas Masuk = ∑
15 ,
298 15
, 298
7
CpdT N
senyawa
+ ∑
15 ,
298 15
, 298
8
CpdT N
senyawa
+ ∑
15 ,
298 15
, 298
10
CpdT N
senyawa
= 0
Panas Keluar = ∑
15 ,
298 15
, 298
11
CpdT N
senyawa
+ ∑
15 ,
298 15
, 298
13
CpdT N
senyawa
= 0 Reaksi dalam reaktor ini adalah:
43C
15
H
14
O
2
Na
2
+ 43COCl
2
C
16
H
14
O
3 43
+ 86NaCl
Konversi reaksi = 99,83 r
2
= konversi × N
garam bisfenol
=
3399 ,
43 6395
, 14
9983 .
kmoljam ∆Hr 25
o
C = [∆H
o f
produk- ∆H
o f
reaktan] = [∆H
o f
C
16
H
14
O
3 43
+ 8θ x ∆H
o f
NaCl – 43 x ∆H
o f
C
15
H
14
O
2
Na
2
– 43 x ∆H
o f
COCl
2
]
Universitas Sumatera Utara
= [-18027,9220 + 86x-407,270 - 43x-847,372 - 43 x -218,8] = -6046,7460 kJjam
Q
reaksi
= -6046,7460 kJjam x 0,3399 kmoljam = -2055,2890 kJjam
Panas yang dibutuhkan adalah: dQdt = Q
out
– Q
in
+ Q
reaksi
= 0 – -2055,2890 = 2055,2890
Air Pendingin masuk 15
o
C ; H
1
= 62,9 kJkg Air Pendingin keluar 25
o
C ; H
2
= 104,8 kJkg Rogers dan Mayhew, 1995
Maka, massa air pendingin yang diperlukan: m
=
1 2
H H
dt dQ
m =
9 ,
41 2055,2890
m = 49,0522 kgjam
LB.4 Washer W-101
21 26
27 Polikarbonat
Piridin Metilen Klorida
25
o
C, 1 atm Air
80
o
C, 1 atm
Polikarbonat Piridin
Metilen Klorida Air
34,69
o
C, 1 atm
Neraca Panas Masuk: Q
21
= N
21 polikarbonat
15 ,
298 15
, 298
CpdT
+ N
21 piridin
15 ,
298 15
, 298
CpdT
+ N
21 metilen
15 ,
298 15
, 298
CpdT
= 0
Q
26
= N
26 air
15 ,
353 15
, 298
CpdT
= 565,2474 x 4149,1778 = 2.345.311,7440 kJjam Q
in
= Q
21
+ Q
26
= 0 + 2.345.311,7440 = 2.345.311,7440 kJjam
Universitas Sumatera Utara
Panas yang masuk pada washer sama dengan panas yang keluar. Dengan cara trial and eror
diperoleh suhu keluar sebesar 34,69
o
C.
LB.5 Heater E-104
Polikarbonat Piridin
Metilen Klorida Air
50
o
C, 1 atm Polikarbonat
Piridin Metilen Klorida
Air 34,69
o
C, 1 atm Saturated steam
124,7
o
C; 2,25 atm
27 28
Kondensat 124,7
o
C; 2,25 atm
Neraca Panas Masuk: Q
in
=N
27 polikarbonat
84 ,
307 15
, 298
CpdT
+N
27 piridin
84 ,
307 15
, 298
CpdT
+N
27 metilen
84 ,
307 15
, 298
CpdT
+ N
27 air
84 ,
307 15
, 298
CpdT
= 0,3399 x 223,9715 + 0,1464 x 12918449,1070 + 56,2622 x 786,3880 + 565,2474 x 724,9755
= 2.345.311,7441 kJjam Neraca Panas Keluar:
Q
out
=N
28 polikarbonat
15 ,
323 15
, 298
CpdT
+N
28 piridin
15 .
323 15
, 298
CpdT
+N
28 metilen
15 .
323 15
, 298
CpdT
+
N
28 air
84 ,
307 15
, 298
CpdT
N
28 metilen
x ∆H
vL
+N
28 piridin
x ∆H
vL
+ N
28 air
x ∆H
vL
=
0,3399 x 579,2122 + 0,1464 x 33811401,0832 + 56,2622 x 2074,5595 + 565,2474 x 1878,9098 +
56,2622
x 128.029.861,4117+
0,1464
x 8362,8329 +
565,2474
x 5671,8679
= 6.128.797,6409 kJjam
Panas yang dibutuhkan adalah: dQdt = Q
out
– Q
in
=
6.128.797,6409
kJjam – 2.345.311,7441 kJjam
= 3.783.485,8968 kJjam
Universitas Sumatera Utara
Massa saturated steam 124,7
o
C yang diperlukan adalah: m
=
7 ,
124 C
dt dQ
=
2189 8968
, 485
. 783
. 3
= 1728,4084 kgjam
LB.6 Heater E-103
Air 80
o
C, 1 atm Air
25
o
C, 1 atm
25 26
Saturated steam 124,7
o
C; 2,25 atm
Kondensat 124,7
o
C; 2,25 atm
Neraca Panas Masuk: Q
in
=N
25 air
15 ,
298 15
, 298
CpdT
= 0 Neraca Panas Keluar:
Q
out
=N
26 air
15 ,
353 15
, 298
CpdT = 565,2474 kgmoljam x 4149,1778 kJkgmol = 2.345.311,7440 kJjam
Panas yang dibutuhkan adalah: dQdt = Q
out
– Q
in
= 0 –
2.345.311,7440
kJjam = -
2.345.311,7440
kJjam Massa saturated steam 124,7
o
C yang diperlukan adalah: m
=
7 ,
124 C
dt dQ
m =
2189 7440
2.345.311,
= 1071,4078 kgjam
Universitas Sumatera Utara
LB.7 Dessicant DS-101
DS-101 Udara Panas
Masuk Udara Panas
Keluar T = 110
o
C H = 0,005 kg H
2
O kg udara kering T = 35
o
C H = 0,0357 kg H
2
O kg udara kering
Udara panas masuk: Temperatur = 110
o
C H
1
= 0,005 kg H
2
Okg udara kering Udara keluar meninggalkan dessicant dengan humiditi 100 sehingga diperoleh:
Temperatur = 35
o
C H
2
= 0,0357 kg H
2
Okg udara kering Fig. 21 Humidity Chart dalam Larian, 1950
Banyaknya jumlah uap air yang dijerap adalah 197,5169 kgjam. Maka massa udara panas yang dibutuhkan dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :
1 2
H H
m
Larian, 1950 massa udara panas yang dibutuhkan adalah:
005 ,
0357 ,
5169 ,
197 6433,7758 kgjam.
Udara panas masuk ke dessicant setiap empat jam sehingga jumlah udara panas yang
dibutuhkan adalah : 6433,7758 4 = 1608,4440 kgjam.
LB.8 Condenser E-102
Air 15
o
C
23 15
Metilen 50
o
C, 1 atm Metilen
25
o
C, 1 atm
Air 25
o
C
Universitas Sumatera Utara
Neraca Panas Masuk: Q
23
= N
23 metilen
15 ,
323 15
, 298
CpdT
= 75,3985 x 2074,5595 = 156418,6878 kJjam Panas yang dilepas pengembunan uap metilen klorida :
Q = m .
= 75,3985 × 67.667,2157 = 5.102.007,1122 kJjam Q
in
= Q
23
+ m. = 156418,6878 + 5.102.007,1122 = 5.258.425,8000 kJjam
Neraca Panas Keluar: Q
out
=N
15 air
15 ,
298 15
, 298
CpdT = 0
Panas yang dibutuhkan adalah: dQdt = Q
out
– Q
in
= 0 – 5.258.425,8000 kJjam
= - 5.258.425,8000 kJjam Air Pendingin masuk 15
o
C ; H
1
= 62,9 kJkg Air Pendingin keluar 25
o
C ; H
2
= 104,8 kJkg Reklaitis, 1983
Maka, massa air pendingin yang diperlukan: m
=
1 2
H H
dt dQ
m =
9 ,
41 8000
5.258.425, m
= 125.499,4224 kgjam
Universitas Sumatera Utara
LB.9 Evaporator I FE-101
Saturated steam 124,7
o
C 33
35 34
Polikarbonat Piridin
Metilen Klorida Air
25
o
C Polikarbonat
Air 114,7
o
C Piridin
Metilen Klorida Air
114,7
o
C
Diasumsikan ∆t pada = 10
o
C. Neraca Panas Masuk Evaporator I:
Q
in
= N
33 polikarbonat
15 ,
323 15
, 298
CpdT
+N
33 metilen
15 ,
323 15
, 298
CpdT
+ N
33 piridin
15 ,
323 15
, 298
CpdT
+ N
33 air
15 ,
323 15
, 298
CpdT
= 0,3399 x 579,2122 + 0,5554 x 2074,5595 + 0,0346 x 33.811.401,0832 + 554,7648 x 892,3319
= 1.666,417,0292 kJjam
Neraca Panas Keluar Evaporator I: Q
out
=N
35 polikarbonat
85 ,
387 15
, 298
CpdT
+ N
35 air
85 ,
387 15
, 298
CpdT
+N
34 metilen
x ∆H
vL
+N
34 piridin
x ∆H
vL
+ N
34 air
x ∆H
vL
= 0,3399 x 2078,2132 + 206,2290 x 6796,5843 + 0,0346 x 128.029.861,4117 + 0,5554 x 8362,8329 + 348,5359 x 5671,8679
= 9.028.668,9228 kJjam
Panas yang dibutuhkan untuk menguapkan air sehingga konsentrasi polikarbonat yang keluar dari evaporator I sebesar 50 adalah:
dQdT = Q
out
– Q
in
= 9.028.668,9228 - 1.666,417,0292
Universitas Sumatera Utara
= 7.362.251,8936 kJjam Media pemanas yang digunakan adalah saturated steam pada temperatur 124,7
o
C. Data saturated steam pada 124,7
o
C yang diperoleh dari App A.2-9 Geankoplis, 2003 sebagai berikut:
υanas penguapan steam pada suhu 124,7
o
C = 2189 kJkg Maka steam yang dibutuhkan:
m =
dt dQ
=
2189 8936
7.362.251,
= 3.363,2946 kgjam
LB.10 Evaporator II FE-102
35
37 36
Polikarbonat Air
96,34
o
C Air
96,34
o
C Uap panas
114,7
o
C Polikarbonat
Air 114,7
o
C
Diasumsikan ∆t = 18,34
o
C. Neraca Panas Masuk Evaporator I:
Q
in
= N
35 polikarbonat
85 ,
387 15
, 298
CpdT
+N
35 air
85 ,
387 15
, 298
CpdT
= 0,3399 x 2078,2132 + 206,2290 x 6796,5843 = 1.853.794,0194 kJjam
Neraca Panas Keluar Evaporator II:
Universitas Sumatera Utara
Q
out
=N
37 polikarbonat
49 ,
369 15
, 298
CpdT
+ N
37 air
49 ,
369 15
, 298
CpdT
+ N
36 air
x ∆H
vL
= 0,3399 x 1652,8950 + 88,3838 x 5392,7933 + 117,8451 x 2232,0332 = 1.606.140,0080 kJjam
Panas yang dibutuhkan untuk menguapkan air sehingga konsentrasi polikarbonat yang keluar dari evaporator II sebesar 70 adalah:
dQdT = Q
out
– Q
in
= 1.606.140,0080 - 1.853.794,0194 = - 247654,0114 kJjam
Media pemanas yang digunakan adalah saturated steam pada temperatur 114,7
o
C yang berasal dari uap evaporator I FE-101. Data saturated steam pada 114,7
o
C yang diperoleh dari App A.2-9 Geankoplis, 2003 sebagai berikut: υanas penguapan steam pada suhu 114,7
o
C = 2213 kJkg Maka uap panas yang dibutuhkan:
m =
dt dQ
m =
2213 4
247654,011
m = 111,9087 kgjam
LB.11 Evaporator III FE-103
37
41 38
Polikarbonat Air
64,22
o
C Air
64,22
o
C Uap panas
96,34
o
C Polikarbonat
Air 96,34
o
C
Diasumsikan ∆t = 32,07
o
C. Neraca Panas Masuk Evaporator III:
Universitas Sumatera Utara
Q
in
= N
37 polikarbonat
49 ,
396 15
, 298
CpdT
+N
37 air
49 ,
396 15
, 298
CpdT
= 0,3399 x 1652,8950 + 88,3838 x 5392,7933 = 674473,2136 kJjam
Neraca Panas Keluar Evaporator III: Q
out
=N
41 polikarbonat
3887 ,
337 15
, 298
CpdT
+ N
41 air
3887 ,
337 15
, 298
CpdT
+ N
38 air
x ∆H
vL
= 0,3399 x 908,7786 + 22,9143 x 2953,3393 + 65,4695 x 2283,0897 = 463129,3960 kJjam
Panas yang dibutuhkan untuk menguapkan air sehingga konsentrasi konsentrasi polikarbonat yang keluar dari evaporator III sebesar 90 adalah:
dQdT = Q
out
– Q
in
= 463.129,3960 – 674.473,2136
= - 211343,8177 kJjam Media pemanas yang digunakan adalah saturated steam pada temperatur
96,34
o
C yang berasal dari uap dari evaporator II. Data saturated steam pada 96,34
o
C yang diperoleh dari App. A-2.9 Geankoplis, 2003 adalah sebagai berikut: υanas penguapan steam pada suhu λθ,34
o
C = 2265 kJkg Maka uap panas yang dibutuhkan:
m =
dt dQ
m =
2265 7
211343,817
m = 93,3085 kgjam
Universitas Sumatera Utara
LB.12 Condenser E-105
Air 36
o
C Air
25
o
C
39 40
Uap Air 64,22
o
C Air
25
o
C
Neraca Panas Masuk: Q
39
= N
39 uap air
37 ,
337 15
, 298
CpdT
= 65,4695 x 1317,9371 = 86284,6985 kJjam Panas yang dilepas pengembunan uap air :
Q = m .
= 65,4695 × 40.861,8 = 2.675.202,0288 kJjam Q
in
= Q
39
+ m. = 86284,6985 + 2.675.202,0288 = 2.761.486,7273 kJjam
Neraca Panas Keluar: Q
out
=N
4o air
15 ,
298 15
, 298
CpdT = 0
Panas yang dibutuhkan adalah: dQdt = Q
out
– Q
in
= 0 – 2.761.486,7273 kJjam
= - 2.761.486,7273 kJjam Air Pendingin masuk 25
o
C ; H
1
= 104,8 kJkg Air Pendingin masuk 36
o
C ; H
2
= 150,86 kJkg Geankoplis, 2003 Maka, massa air pendingin yang diperlukan:
m =
1 2
H H
dt dQ
m =
6 ,
46 7273
2.761.486, m
= 59954,1191 kgjam
Universitas Sumatera Utara
LB.13 Rotary Dryer DD-101
DD-101 42
43 41
30
Udara Panas, 110
o
C
F
padatan masuk
= 2796,7081 kgjam T = 39,2387
o
C X
air
= 10
T = 80
o
C X
air
= 2 T = 70
o
C
Temperatur basis, T
o
= 0
o
C Panas laten air 0
o
C, = 2η01,θ kJkg.K Kapasitas panas polimer, Cp padatan = 2,0998 kJkg.K
Panas humiditas air – udara, Cs = 1,005 + 1,88H
Humiditas udara T
udara masuk
110
o
C, H
in
= 0,006 kg H
2
Okg udara Walas, dkk., 2005
Kapasitas panas air, Cp
air
= 4,187 kJkg.K Kapasitas panas udara, Cp
udara
= 1,007 kJkg.K H’ udara = Cs T
i
-T
o
+ H
i
.
o
H’ padatan = Cp padatan T
i
-T
o
+ X
i
. Cp air T
i
-T
o
Dimana: H’
= entalpi kJkg Cs
= panas humiditas air udara kJkg.K Cp
= kapasitas panas kJkg.K H
= humiditas udara kg H
2
Okg udara ker
in
g X
= moisture content padatan kg airkg padatan = panas laten air kJkg
T = temperatur 0
o
C
110
o
C, H’
udara masuk
= 1,005 + 1,88 × 0,006 × 110-0 + 0,006 × 2501,6 110
o
C, H’
udara masuk
= 126,8004 70
o
C, H’
udara keluar
= H’
42
= 1,00η + 1,88 × H’
42
× 70- 0 + H’
42
× 2501,6 70
o
C, H’
udara keluar
= H’
42
= 70,35 + 2633,2 H
42
H’
padatan masuk
= 2,0998 × 64,2248-0 + 0,1 × 4,187 × 64,2248-0 = 166,7872
Universitas Sumatera Utara
H’
padatan keluar
= 2,0998 × 80-0 + 0,02 × 4,187 × 80-0 = 174,6832
Tabel LB.7 Entalpi Rotary Dryer kJkg
Alur
H’
masuk
H’
keluar
30 Udara
126,8004
42 -
70,35 + 2633,2 H
42
41 Padatan
166,7872
43 -
174,6832 F padatan = 2796,7081 kgjam
Neraca Panas Total Rotary Dryer Asumsi : kondisi adiabatis, udara panas penger
in
g kontak langsung dengan padatan.
dT dQ
Q
out
– Q
in
= 0 Q
out
= Q
in
F
udara
× H’
udara masuk
+ F
padatan
× H’
in
= ’
udara
× H’
udara keluar
+ F
padatan
× H’
43
F
udara
× H’
udara masuk
+ F
padatan
× H’
in
= ’
udara
× H’
42
+ F
padatan
× H’
43
F
udara
× 126,8004 + 2796,7081 × 166,7872 = F’
udara
× 70,35 + 2633,2 H
42
+ 2796,7081 × 174,6832 F
udara
× 126,8004 + 466.455,1113 = F
udara
× 70,35 + 2633,2 H
42
+ 488.537,9183 126,8004 F
udara
– 22.082,8071 = 70,35 F
udara
+ 2633,2 F
udara
H
42
56,4504 F
udara
– 22.082,8071 = 2633,2 F
udara
H
42
---
Neraca Massa Kandungan Air F
udara
× H
in
+ F
padatan
× X
in
= F
udara
× H
42
+ F
padatan
× X
out
F
udara
× 0,006 + 2796,7081 × 0,1 = F
udara
× H
42
+ 2796,7081 × 0,02 0,006 F
udara
+ 279,6708 = F
udara
× H
42
+ 55,9342 0,006 F
udara
+ 223,7366 = F
udara
H
42
--- Dengan mensubstitusi persaman ke persamaan , maka diperoleh:
56,4504 F
udara
– 22.082,8071 = 2633,2 × 0,006 F
udara
+ 223,7366 56,4504 F
udara
– 22.082,8071 = 15,7922 F
udara
+ 589.143,3158 56,4504 F
udara
– 15,7922 F
udara
= 589.143,3158 - 22.082,8071 40,6512 F
udara
= 567.060,5087 F
udara
= 13.949,4162 kgjam H
42
= 0,0220 kg air kg udara kering.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN C PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN
LC.1 Tangki Penyimpanan Metilen Klorida CH
2
Cl
2
V-101
Fungsi : Menyimpan larutan metilen klorida untuk kebutuhan
30 hari Bahan Konstruksi
: Carbon steel SA-212, Grade B Bentuk
: Silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal Jenis Sambungan
: Double welded butt joints Jumlah
: 1 unit
Data Perhitungan:
Temperatur, T = 25
o
C Tekanan,
P = 1 atm Kebutuhan perancangan,
t = 30 hari Laju alir massa,
F = 47,1706 kgjam ρ metilen klorida,
ρ = 1330 kgm
3
Perry, 2008
Perhitungan Ukuran Tangki: 1. Volume Tangki
V
metilen klorida
=
3
1330 24
30 1706
, 47
m kg
hari jam
hari jam
kg = 25,5359 m
3
Faktor kelonggaran = 20 Volume tangki, V
t
= 1,2 × 25,5359 = 30,6431 m
3
2. Diameter dan tinggi shell
Direncanakan: Tinggi shell tangki : diameter tangki
H
s
: D = 5 : 4 Tinggi tutup tangki : diameter tangki
H
h
: D = 1 : 4 Volume shell tangki V
s
Universitas Sumatera Utara
V
s
= ¼ π D
2
H
s
V
s
=
3
16 5
D
Volume tutup tangki V
h
ellipsoidal, V
h
=
3
24 D
Volume tangki V V = V
s
+ 2V
h
30,6431 =
3
16 5
D
+
3
12 D
30,6431 =
3
48 19
D
Maka diameter tangki, D = 2,9104 m = 114,5824 in Tinggi shell tangki,
H
s
=
6380 ,
3 D
D H
s
m
Tinggi tutup tangki, H
h
=
7276 ,
D D
H
h
m Tinggi tangki,
H
t
= H
s
+ 2H
h
= 5,0932 m
3. Tebal shell tangki dan tutup tangki
Untuk tutup atas tangki: Tekanan operasi dengan faktor keamanan 20:
P
operasi
= 101,325 kPa P
desain
= 1,2 × 101,325 kPa = 121,59 kPa
Untuk shell tangki dan tutup bawah tangki : Tinggi cairan dalam tangki, h =
m m
m m
2443 ,
4 0932
, 5
6431 ,
30 5359
, 25
3 3
Tekanan hidrostatik: υ = ρ × g × h = 1330 kgm
3
× 9,8 mdet
2
× 4,2443 m = 55,3206 kPa Tekanan operasi dengan faktor keamanan 20:
P
operasi
= 101,325 kPa + 55,3206 kPa = 156,6456 kPa P
desain
= 1,2 × 156,6456 = 187,9747 kPa
Universitas Sumatera Utara
Joint efficiency , E = 0,8
Brownell dan Young, 1959 Allowable stress
, S = 17500 psia = 120658,248 kPa Brownell dan Young, 1959 Faktor korosi, C = 180 in
Peters, 2004 Umur alat, n = 10 tahun
Tebal shell tangki :
t = nC
P SE
D P
2 ,
1 2
t = 80
1 10
9747 ,
187 2
, 1
8 ,
248 ,
120658 2
5824 ,
114 9747
, 187
t = 0,2367 in tebal shell standar yang digunakan = ¼ in.
Tebal tutup tangki bawah :
t = nC
P SE
D P
2 ,
2 t =
80 1
10 9747
, 187
2 ,
8 ,
248 ,
120658 2
5824 ,
114 9747
, 187
t = 0,2366 in tebal shell standar yang digunakan = ¼ in.
Tebal tutup tangki atas :
t = nC
P SE
D P
2 ,
2 t =
80 1
10 5900
, 121
2 ,
8 ,
248 ,
120658 2
5824 ,
114 5900
, 121
t = 0,1972 in tebal shell standar yang digunakan = ¼ in.
Universitas Sumatera Utara
LC.2 Tangki Penyimpanan Natrium Hidroksida NaOH V-102
Fungsi : Menyimpan larutan NaOH untuk kebutuhan
30 hari Bahan Konstruksi
: Carbon steel SA-212, Grade B Bentuk
: Silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal Jenis Sambungan
: Double welded butt joints Jumlah
: 1 unit
Data Perhitungan:
Temperatur, T = 25
o
C Tekanan,
P = 1 atm Kebutuhan perancangan,
t = 30 hari Laju alir massa,
F = 1232,8032 kgjam ρ larutan σaτH,
ρ = 1η20,3 kgm
3
Perry, 1997
Perhitungan Ukuran Tangki: 1. Volume Tangki
V
NaOH
=
3
3 ,
1520 24
30 8032
, 1232
m kg
hari jam
hari jam
kg = 583,8441 m
3
V
NaOH
= 154.234,0959 gal Untuk tangki dengan volume lebih besar daripada 10.000 gal, maka digunakan
tangki vertikal Walas, dkk, 2005.
Faktor kelonggaran = 20 Volume tangki, V
t
= 1,2 × 583,8441 = 700,6130 m
3
2. Diameter dan tinggi shell
Direncanakan: Tinggi shell tangki : diameter tangki
H
s
: D = 5 : 4 Tinggi tutup tangki : diameter tangki
H
h
: D = 1 : 4 Volume shell tangki V
s
V
s
= ¼ π D
2
H
s
Universitas Sumatera Utara
V
s
=
3
16 5
D
Volume tutup tangki V
h
ellipsoidal, V
h
=
3
24 D
Volume tangki V V = V
s
+ 2V
h
700,6130 =
3
16 5
D
+
3
12 D
700,6130=
3
48 19
D
Maka diameter tangki, D = 8,2606 m = 325,2198 in Tinggi shell tangki,
H
s
=
3257 ,
10 D
D H
s
m
Tinggi tutup tangki, H
h
=
0651 ,
2 D
D H
h
m Tinggi tangki,
H
t
= H
s
+ 2H
h
= 14,456 m
3. Tebal shell tangki dan tutup tangki
Untuk tutup atas tangki: Tekanan operasi dengan faktor keamanan 20:
P
operasi
= 101,325 kPa P
desain
= 1,2 × 101,325 kPa = 121,59 kPa Untuk shell tangki dan tutup bawah tangki :
Tinggi cairan dalam tangki, h = m
m m
m 0466
, 12
456 ,
14 6130
, 700
8441 ,
583
3 3
Tekanan hidrostatik: υ = ρ × g × h = 1η20,3 kgm
3
× 9,8 mdet
2
× 12,0466 m = 179,4825 kPa Tekanan operasi dengan faktor keamanan 20:
P
operasi
= 101,325 kPa + 179,4825 kPa = 280, 8075 kPa P
desain
= 1,2 × 280,8075 = 336,9690 kPa Joint efficiency
, E = 0,8 Brownell dan Young, 1959
Allowable stress , S = 17500 psia = 120658,248 kPa Brownell dan Young, 1959
Universitas Sumatera Utara
Faktor korosi, C = 180 in Peters, 2004
Umur alat, n = 10 tahun
Tebal shell tangki :
t = nC
P SE
D P
2 ,
1 2
t = 80
1 10
9690 ,
336 2
, 1
8 ,
248 ,
120658 2
2198 ,
325 9690
, 336
t = 0,6939 in tebal shell standar yang digunakan = ¾ in
Tebal tutup tangki bawah :
t = nC
P SE
D P
2 ,
2 t =
80 1
10 9690
, 336
2 ,
8 ,
248 ,
120658 2
2198 ,
325 9690
, 336
t = 0,6929 in tebal shell standar yang digunakan = ¾ in
Tebal tutup tangki atas :
t = nC
P SE
D P
2 ,
2 t =
80 1
10 5900
, 121
2 ,
8 ,
248 ,
120658 2
2198 ,
325 5900
, 121
t = 0,3299 in tebal shell standar yang digunakan = ½ in
Universitas Sumatera Utara
LC.3 Tangki Penyimpanan Fosgen COCl
2
V-103
Fungsi : Menyimpan fosgen untuk kebutuhan 30 hari
Bahan Konstruksi : Low alloy steel SA-353
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal
Jenis Sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : 1 unit
Data Perhitungan:
Temperatur, T = 25
o
C Tekanan,
P = 46 atm Kebutuhan perancangan,
t = 30 hari Laju alir massa,
F = 1446,8504 kgjam ρ fosgen dalam fasa cair,
ρ = 1387 kgm
3
Neogi, 2000
Perhitungan Ukuran Tangki: 1. Volume Tangki
V
fosgen
=
3
1387 24
30 8504
, 1446
m kg
hari jam
hari jam
kg = 751,0687 m
3
V
fosgen
= 198409,8185 gal Untuk tangki dengan volume lebih besar daripada 10.000 gal, maka digunakan
tangki vertikal Walas, dkk, 2005. Faktor kelonggaran mengikuti
Faktor kelonggaran = 20 Volume tangki, V
t
= 1,2 × 198409,8185 = 901,2824 m
3
2. Diameter dan tinggi shell
Direncanakan: Tinggi shell tangki : diameter tangki
H
s
: D = 5 : 4 Tinggi tutup tangki : diameter tangki
H
h
: D = 1 : 4 Volume shell tangki V
s
V
s
= ¼ π D
2
Hs
Universitas Sumatera Utara
V
s
=
3
16 5
D
Volume tutup tangki V
h
ellipsoidal, V
h
=
3
24 D
Volume tangki V V = V
s
+ 2V
h
901,2824 =
3
16 5
D
+
3
12 D
901,2824 =
3
48 19
D
Maka diameter tangki, D = 8,9841 m = 353,7027 in Tinggi shell tangki,
H
s
=
2301 ,
11 D
D Hs
m Tinggi tutup tangki,
H
h
=
2460 ,
2 D
D Hh
m Tinggi tangki,
H
t
= H
s
+ 2H
h
= 15,7221 m
3. Tebal shell tangki dan tutup tangki
Untuk tutup atas tangki: Tekanan operasi dengan faktor keamanan 20:
P
operasi
= 4660,9500 kPa P
desain
= 1,2 × 4660,9500 kPa = 5593,1400 kPa Untuk shell tangki dan tutup bawah tangki :
Tinggi cairan dalam tangki, h = m
m m
m 1018
, 13
7221 ,
15 901,2824
0687 ,
751
3 3
Tekanan hidrostatik: υ = ρ × g × h = 1387 kgm
3
× 9,8 mdet
2
× 13,1018 m = 178,0870 kPa Tekanan operasi dengan faktor keamanan 20:
P operasi = 4660,9500 kPa + 178,0870 kPa = 4839,0370 kPa P desain = 1,2 × 4839,0370 = 5806,8444 kPa
Joint efficiency , E = 0,8
Brownell dan Young, 1959 Allowable stress,
S = 22500 psia= 155.131,4984 kPa Brownell dan Young, 1959
Universitas Sumatera Utara
Faktor korosi, C = 180 in Peters, 2004
Umur alat, n = 10 tahun Tebal shell tangki :
t =
nC P
SE D
P 2
. 1
2
t = 80
1 10
8444 ,
5806 2
. 1
8 ,
4984 ,
131 .
155 2
7027 ,
353 8444
, 5806
t = 8,6388 in tebal shell standar yang digunakan = 9 in.
Tebal tutup tangki bawah :
t = nC
P SE
D P
2 ,
2 t =
80 1
10 8444
, 5806
2 ,
8 ,
248 ,
120658 2
7027 ,
353 8444
, 5806
t = 10,8284 in tebal shell standar yang digunakan = 11 in.
Tebal tutup tangki atas :
t = nC
P SE
D P
2 ,
2 t =
80 1
10 1400
, 5593
2 ,
8 ,
248 ,
120658 2
7027 ,
353 1400
, 5593
t = 10,4322 in tebal shell standar yang digunakan = 11 in.
Universitas Sumatera Utara
LC.4 Tangki Penyimpanan Piridin C
5
H
5
N V-104
Fungsi : Menyimpan piridin katalis untuk kebutuhan
30 hari Bahan Konstruksi
: Carbon steel SA-212, Grade B Bentuk
: Silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal Jenis Sambungan
: Double welded butt joints Jumlah
: 1 unit
Data Perhitungan:
Temperatur, T = 25
o
C Tekanan,
P = 1 atm Kebutuhan perancangan,
t = 30 hari Laju alir massa,
F = 11,5652 kgjam ρ piridin,
ρ = λ81,λ kgm
3
Perry, 2008
Perhitungan Ukuran Tangki: 1. Volume Tangki
V
piridin
=
3
9 ,
981 24
30 5652
, 11
m kg
hari jam
hari jam
kg = 8,4804 m
3
Faktor kelonggaran = 20 Volume tangki, V
t
= 1,2 × 8,4804 = 10,1764 m
3
2. Diameter dan tinggi shell
Direncanakan: Tinggi shell tangki : diameter tangki
H
s
: D = 5 : 4 Tinggi tutup tangki : diameter tangki
H
h
: D = 1 : 4 Volume shell tangki Vs
V
s
= ¼ π D
2
Hs V
s
=
3
16 5
D
Volume tutup tangki V
h
ellipsoidal, V
h
=
3
24 D
Volume tangki V
Universitas Sumatera Utara
V = V
s
+ 2V
h
10,1764 =
3
16 5
D
+
3
12 D
10,1764 =
3
48 19
D
Maka diameter tangki, D = 2,0155 m = 79,3502 in Tinggi shell tangki,
H
s
=
5193 ,
2 D
D Hs
m Tinggi tutup tangki,
H
h
=
5038 ,
D D
Hh
m Tinggi tangki,
H
t
= H
s
+ 2H
h
= 3,5269 m
3. Tebal shell tangki dan tutup tangki
Untuk tutup atas tangki: Tekanan operasi dengan faktor keamanan 20:
P
operasi
= 101,325 kPa P
desain
= 1,2 × 101,325 kPa = 121,59 kPa
Untuk shell tangki dan tutup bawah tangki : Tinggi cairan dalam tangki, h =
m m
m m
9391 ,
2 5269
, 3
1764 ,
10 4804
, 8
3 3
Tekanan hidrostatik: υ = ρ × g × h = λ81,λ kgm
3
× 9,8 mdet
2
× 2,9391 m = 28,2819 kPa Tekanan operasi dengan faktor keamanan 20:
P operasi = 101,325 kPa + 28,2819 kPa = 129,6069 kPa P desain = 1,2 × 129,6069 = 155,5282 kPa
Joint efficiency , E = 0,8
Brownell dan Young, 1959 Allowable stress
, S = 17500 psia = 120658,248 kPa Brownell dan Young, 1959 Faktor korosi, C = 180 in
Peters, 2004 Umur alat, n = 10 tahun
Tebal shell tangki : t =
nC P
SE D
P 2
. 1
2
Universitas Sumatera Utara
t = 80
1 10
5282 ,
155 2
. 1
8 ,
248 ,
120658 2
3502 ,
79 5282
, 155
t = 0,1890 in tebal shell standar yang digunakan = 316 in
Tebal tutup tangki bawah :
t = nC
P SE
D P
2 ,
2 t =
80 1
10 5282
, 155
2 ,
8 ,
248 ,
120658 2
3502 ,
79 5282
, 155
t = 0,1889 in tebal shell standar yang digunakan = 316 in
Tebal tutup tangki atas :
t = nC
P SE
D P
2 ,
2 t =
80 1
10 5900
, 121
2 ,
8 ,
248 ,
120658 2
3502 ,
79 5900
, 121
t = 0,1750 in tebal shell standar yang digunakan = 316 in
LC. 5 Gudang Penyimpanan Bisfenol-a C
15
H
16
O
2
F-101
Fungsi : Menyimpan Bisfenol-a dalam kemasan plastik
selama 7 hari Bahan Konstruksi
: Dinding dari beton dan atap dari seng Bentuk
: Prisma segi empat beraturan Jumlah
: 1 unit
Data Perhitungan:
Temperatur, T = 25
o
C Tekanan,
P = 1 atm
Universitas Sumatera Utara
Kebutuhan perancangan, t = 7 hari
Laju alir massa, F = 3.513,4890 kgjam
ρ bisfenol-a, ρ = 1,1λη kgm
3
Perry, 1997 Kapasitas gudang = 3.513,4890 kgjam × 24 jamhari × 7 hari = 590.266,152 kg.
Bisphenol-a dikemas dalam goni plastik dengan kapasitas 50 kggoni. Maka goni yang dibutuhkan =
goni kg
kg 50
152 ,
590266 11.805,3230 goni
Tinggi gudang:
Asumsi tebal 1 goni plastik = 15 cm Maksimal tumpukan goni = 30 buah
Faktor kelonggaran = 50 Tinggi gudang yang dibutuhkan = 1,5 × 15 cm × 30 = 6,75 m = 7 m.
Panjang gudang:
Direncanakan susunan goni = 40 goni × 20 goni Dimana panjang 1 goni = 60 cm
Faktor kelonggaran = 30 Untuk jalan dalam gudang = 30
Panjang gudang yang dibutuhkan = 1,3 × 60 cm × 40 = 31,2 m = 32 m.
Lebar gudang :
Faktor kelonggaran = 30 Dimana lebar 1 goni 45 cm
Lebar gudang yang dibutuhkan = 1,3 × 45 cm × 20 = 1170 cm = 11,70 m
≈ 12 m.
LC.6 Blower I B-101
Fungsi : Mengumpankan fosgen ke mixing point I M-101
Tipe : Turbo blower
Bahan konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 unit
Cadangan : 1 unit
Universitas Sumatera Utara
Data perhitungan:
Temperatur, T = 25
o
C Tekanan operasi,
P = 1,6 atm = 162,12 kPa = 650,8866 in H
2
O Laju alir massa,
F = 1446,8504 kgjam ρ fosgen,
ρ = 4,248 kgm
3
Laju alir volum, Q =
3
248 ,
4 8504
, 1446
m kg
jam kg
F =340,5957 m
3
jam Q = 200,4576 ft
3
menit Daya turbo blower dapat dihitung dengan persamaan :
P = 0,000157 × Q ft
3
menit × P in H
2
O Perry, 2008
P = 0,000157 × 200,4576 × 650,8866 = 20,4846 hp Efisiensi blower = 80
P = 20,4846 0,8 = 25,6057 hp Digunakan daya motor standar 30 hp.
LC.7 Pompa Metilen Klorida P-101
Fungsi : Memompa larutan metilen klorida dari tangki
penyimpanan metilen klorida ke Mixing Point II M-102
Tipe : Centrifugal Pump
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Cadangan : 1 unit
Data perhitungan:
Temperatur, T = 25
o
C Laju alir metilen klorida,
F = 47,1706 kgjam Densitas metilen klorida,
ρ = 1330 kgm
3
= 83,0322 lbmft
3
Viskositas metilen klorida, = 0,17 cυ = 0,000114 lbmft.s
Laju alir volumetrik:
Universitas Sumatera Utara
m
v
=
3
1330 1706
, 47
m kg
jam kg
= 9,851. 10
-6
m
3
s = 0,00034 ft
3
s Desain pompa:
Untuk aliran turbulen, N
Re
2100 Di,
opt
= 0,363 m
v 0,45
ρ
0,13
Peters, 2004 = 0,363 × 9,851. 10
-6
m
3
s
0,45
× 1330
0,13
= 0,0051 m = 0,2033 in
Dari Tabel A.5-1 Geankoplis, 2003, dipilih pipa dengan spesifikasi : Ukuran nominal
: ½ in Schedule number
: 40 Diameter dalam ID
: 0,622 in = 0,0158 m = 0,0518 ft Diameter luar OD
: 0,84 in = 0,0700 ft Inside sectional area
, A : 0,00211 ft
2
Kecepatan linier, V = 1648
, 00211
, 00034
,
2 3
ft s
ft A
m
v
fts Bilangan Reynold:
N
Re
= 7271
, 6220
000114 ,
0518 ,
16481 ,
0322 ,
83 D
V aliran turbulen
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga ε = 0,0001η ft υeters, 1λ84
pada N
Re
= θ220,7271 dan εD = 0028
, 0518
, 00015
, ft
ft diperoleh harga factor fanning
Gambar 5.1 , f = 0,01 Peters,1984.
Friction loss : 1 sharp edge entrance
h
c
= 0,5
gc V
A A
2 1
2
1 2
0,51-0 174
, 32
1 2
1648 ,
2
h
c
= 0,8738 ft lbflbm 3 elbow 90
o
h
f
= nKf gc
V 2
2
30,75 174
, 32
2 1648
,
2
0,00094 ft.lbflbm
1 check valve h
f
= nKf gc
V 2
2
12 174
, 32
2 1648
,
2
0,00084 ft.lbflbm
Universitas Sumatera Utara
Pipa lurus 100 ft F
f
= gc
D Lv
f 2
4
2
= 4 0,01 174
, 32
2 0518
, 1648
, 100
2
F
f
= 0,0325 ft.lbflbm 1sharp edge exict
h
ex
= n gc
v A
A 2
1
2 2
2 1
11-0
2
174 ,
32 1
2 1648
,
2
h
ex
= 0,0004 ft.lbflbm Total friction loss
Σ F = 0,λ08θ ft.lbflbm
Dari persamaan Bernoulli : 2
1
1 2
1 2
2 1
2 2
s
W F
P P
z z
gc g
v v
gc Geankoplis, 2003
Dimana : V
1
=V
2
∆v
2
= 0 P
1
=P
2
∆P = 0 Tinggi pemompaan, ∆z = 2,1771 m = 7,142θ ft
9086 ,
1426 ,
7 174
, 32
174 ,
32
s
W -W
s
= 8,0512 ft.lbflbm Efisiensi pompa, = 80
Peters, 1984 W
p
= -W
s
= 10,0θ40 ft.lbflbm Daya pompa, P =
550
v p
m W
550 0322
, 83
00034 ,
0640 ,
10
0,005 hp Digunakan daya motor standar ¼ hp.
LC.8 Pompa NaOH P-102
Fungsi : Memompa larutan NaOH dari tangki
penyimpanan NaOH ke Reaktor Deprotonasi R-101
Tipe : Centrifugal Pump
Bahan konstruksi : Commercial steel
Universitas Sumatera Utara
Jumlah : 1 unit
Cadangan : 1 unit
Data perhitungan:
Temperatur, T = 25
o
C Laju alir NaOH,
F = 1.232,8032 kgjam Densitas NaOH,
ρ = 1.η20,3 kgm
3
= 94,9126 lbmft
3
Viskositas NaOH, = 0,λθ14 cυ = 0,000θ lbmft.s
Laju alir volumetrik: m
v
=
3
3 ,
1520 8032
, 1232
m kg
jam kg
= 0,0003 m
3
s = 0,008058 ft
3
s
Desain pompa: Untuk aliran turbulen, N
Re
2100 Di,
opt
= 0,363 m
v 0,45
ρ
0,13
Peters, 2004 = 0,363 × 0,0003 m
3
s
0,45
× 1.520,3
0,13
= 0,0227 m = 0,8951 in
Dari Tabel A.5-1 Geankoplis, 2003, dipilih pipa dengan spesifikasi : Ukuran nominal
: 18 in Schedule number
: 40 Diameter dalam ID
: 0,269 in = 0,0224 m = 0,0068 ft Diameter luar OD
: 0,405 in = 0,0338 ft Inside sectional area
, A : 0,0004 ft
2
Kecepatan linier, V = 8191
, 3
0004 ,
008058 ,
2 3
ft s
ft A
m
v
fts Bilangan Reynold:
N
Re
= 6028
, 29064
0006 ,
0068 ,
8191 ,
3 9127
, 94
D V
turbulen Untuk pipa commercial steel
diperoleh harga ε = 0,0001η ft υeters, 1λ84
Universitas Sumatera Utara
pada N
Re
= 2λ0θ4,θ028 dan εD = 0022
, 068
, 00015
, ft
ft diperoleh harga factor
fanning Gambar 2.10-3 , f = 0,00014 Geankoplis, 2003.
Friction loss : 1 sharp edge entrance
h
c
= 0,5
gc V
A A
2 1
2
1 2
0,51-0 174
, 32
1 2
8191 ,
3
2
h
c
= 0,1133 ft lbflbm 3 elbow 90
o
h
f
= nKf gc
V 2
2
30,75 174
, 32
2 8191
, 3
2
0,5100 ft.lbflbm
1 check valve h
f
= nKf gc
V 2
2
12 174
, 32
2 8191
, 3
2
0,4533 ft.lbflbm
Pipa lurus 40 ft F
f
= gc
D Lv
f 2
4
2
= 4 0,00014 174
, 32
2 0068
, 8191
, 3
40
2
F
f
= 0.7467 ft.lbflbm 1sharp edge exict
h
ex
= n gc
v A
A 2
1
2 2
2 1
11-0
2
174 ,
32 1
2 8191
, 3
2
h
ex
= 0,2267 ft.lbflbm Total friction loss
Σ F = 2,0η00 ft.lbflbm
Dari persamaan Bernoulli : 2
1
1 2
1 2
2 1
2 2
s
W F
P P
z z
gc g
v v
gc Geankoplis, 2003
Dimana : V
1
=V
2
∆v
2
= 0 P
1
=P
2
∆P = 0 Tinggi pemompaan, ∆z = 1,2140 m = 3,λ82λ ft.
0500 ,
2 9829
, 3
174 ,
32 174
, 32
s
W -W
s
= 6,0329 lbflbm Efisiensi pompa, = 80
Peters, 1984
Universitas Sumatera Utara
W
p
= -W
s
= 7,η411 ft.lbflbm Daya pompa, P =
550
v p
m W
550 9127
, 94
008058 ,
5411 ,
7
0,0105 hp Digunakan daya motor standar ¼ hp.
LC.9 Conveyor I C-101
Fungsi : mengangkut bisfenol-a ke reaktor deprotonasi R-101
Bentuk : horizontal screw conveyor
Bahan konstruksi : Carbon steel Jumlah
: 1 unit Jarak angkut
: 5 m Kondisi operasi
: Temperatur = 25 °C Tekanan = 1 atm
Laju alir bisfenol-a : F = 3513,4890 kgjam =0,00967 kgdetik
Densitas bisfenol-a : ρ = 11λη kgm
3
= 164,80944 lb
m
ft
3
Laju alir volumetrik: Q = 2,9401 m
3
jam.
Perhitungan daya motor screw conveyor
Direncanakan screw conveyor berdiameter = 20 in Dari Tabel 6.39 , 6.40 dan 6.41 Chopey, 2004 diperoleh nilai A, N dan F
P = 10
-6
A.L.σ + Q.ρ.L.F dimana : A = faktor ukuran size factor
L = jarak angkut ft
N = maksimal rmenit
untuk ukuran
diameter yang
direncanakan Q = Laju alir volumetrik ft
3
jam ρ = densitas material lb
m
ft
3
F = faktor material material factor Maka : P = 10
-6
510 . 5 . 25 + 0,468 . 164,80944 . 5 . 5 = 0,06568 hp Untuk efisiensi daya motor screw conveyor 80 , maka :
Daya motor yang dibutuhkan = 0,06568 0,8 = 0,0821 hp Dipilih daya motor
¼ hp
Universitas Sumatera Utara
LC.10 Reaktor Deprotonasi R-101
Fungsi : Tempat terjadinya reaksi pembentukan garam
bisfenol Tipe
: Reaktor Tangki Berpengaduk Bentuk
: Silinder vertikal dengan tutup datar dan alas ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade B
Jenis Sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : 1 unit
a. Volume reaktor