Polimerisasi Radikal Bebas Polimerisasi Ion

Perbedaan mekanisme rekasi polimerisasi kondensasi dan polimerisasi adisi menurut F.W Billmeyer pada tahun 1984 dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Perbedaan Antara Mekanisme Polimerisasi Kondensasi dengan Polimerisasi Adisi Polimerisasi Kondensasi Polimerisasi Adisi  Reaksi terjadi dengan adanya dua jenis molekul  Monomer dapat dihilangkan lebih awal di dalam reaksi: pada saat DP=10, Kurang dari 1 monomer sisa  Berat molekul polimer terjadi dengan adanya reaksi Steady Tetap secara perlahan  Lama waktu reaksi sangat penting untuk mencapai berat molekul yang tinggi  Beberapa tahap molekul akan didistribusikan  Reaksi memanjang dengan adanya pengulangan unit monomer setiap saat  Konsentrasi monomer menurun perlahan sesuai dengan reaksi steady  Polimer tinggi terbentuk sekali, yaitu pada saat polimer terjadi perubahan BM sudah tinggi. Lama waktu reaksi menyebabkan yield tinggi, namun BM menjadi kecil.  Reaksi pencampuran hanya berisi monomer tinggi, kira-kira seperseribu bagian dari rantai yang menunjang Sumber : Purba, 2000 Oleh karena pembawa rantai dapat berupa radikal bebas ataupun ion, maka polimerisasi adisi selanjutnya dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu Polimerisasi Radikal Bebas dan Polimerisasi Ion.

A. Polimerisasi Radikal Bebas

Menurut F.W Billmeyer pada tahun 1984, tahap-tahap yang terjadi pada polimerisasi radikal bebas yaitu: 1. Inisiasi tahap pemicuan Pemicuan dapat dipandang sebagai penguraian pemicu dan adisi molekul monomer pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Jika merupakan pemicu , R sebagai Radikal Bebas dan molekul monomer dinyatakan dengan CH 2 =CHx. 2. Propagasi tahap perambatan Pada tahap ini terbentuk rantai radikal, dan dapat berturut-turut bereaksi dengan monomer sehingga memperbanyak rantai. 3. Terminasi tahap pengakhiran Universitas Sumatera Utara

B. Polimerisasi Ion

Menurut M.A.Cowd pada tahun 1991, polimerisasi ion dapat berlangsung dengan mekanisme yang tidak melibatkan radikal bebas. Misalnya, pembawa rantai dapat berupa ion carbonium polimerisasi kation atau carbonium polimerisasi anion. a. Polimerisasi Kation Pada polimerisasi ini, monomernya CH 2 =CHX dan pembawa rantainya adalah ion karbonium. Katalis yang digunakan pada reaksi polimerisasi adalah asam Lewis penerima pasangan elektron dan katalis Friedel-Crafts AlCl 3 , AlBr 3 , BF 3 , TiCl 4 , SnCl 4 , H 2 SO 4 dan asam kuat lainnya. Berbeda dengan polimerisasi radikal bebas yang umumnya berlangsung pada suhu tinggi, polimerisasi kation paling baik berlangsung pada suhu rendah. Misalnya, polimerisasi 2-methyl propena isobutilena berlangsung sangat cepat pada suhu -100 o C dengan adanya katalis AlCl 3 atau BF 3 . Pelarut sangat berpengaruh, sebab mekanisme ion melibatkan partikel-partikel bermuatan. Sedangkan radikal bebas umumnya netral. Polimerisasi kation sering terjadi pada monomer yang mengandung gugus pelepasan elektron. b. Polimerisasi Anion Pada polimerisasi anion, monomer H2C=CX, dan karbonium bertindak sebagai pembawa rantai. Monomer yang dapat mengalami polimerisasi seperti ini adalah propenitril akrilonitril, metil 2-metil propeonat metil metakrilat , dan fenilethena styrena. Polimerisasi anion bersuhu rendah -73 o C. Katalis yang dipakai meliputi logam alkali, alki, aril dan amida logam alkali. Salah satu penerapan paling awal polimerisasi ini dalam dunia industri adalah pada pembuatan karet sintetis, di Jerman dan Rusia, dari buta-1,3- diena butadiena dengan katalis logam alkali.

2.2.3 Penggolongan Polimer