Pengolahan Limbah .1 Pengolahan Limbah Cair

3.4.6 Pengeluaran Barang

Bahan-bahan akan dikeluarkan bagian gudang kebagian produksi untuk ditimbang setelah adanya surat perintah pengeluaran bahan baku dan bahan pengemasan dari PPPI. Tiap bahan yang dikeluarkan akan dicatat ke kartu stock oleh petugas gudang. Setelah obat jadi selesai diproduksi dan dikemas, bagian gudang akan menyimpan obat jadi di ruang penyimpanan obat jadi dan akan mengeluarkannya untuk dikirim setelah adanya intruksi dari PPPI. Bahan-bahan yang ada di gudang akan dilakukan pemeriksaan ulang sesuai dengan jenis bahan dan telah dicantumkan dalam HPL. 3.4.7 Pengolahan Limbah 3.4.7.1 Pengolahan Limbah Cair Sumber limbah cair berasal dari air cucian atau bilasan di ruang produksi dan air cucian atau bilasan alat-alat di laboratorium. Gambar 3.1 Denah bak pengolahan limbah cair P.T. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan. Keterangan gambar: A = Saluran masuk B = Bak penampung C = Mesin pompa D = Bak Netralisasi E = Bak Aerasi I UNIVERSITAS SUMATRA UTARA F = Bak Aerasi II G = Bak Sedimentasi H = Bak Biokontrol Proses pengolahan limbah cair yaitu: a. Limbah cair yang dikeluarkan dari ruangan melalui Saluran Masuk A ditampung dalam Bak Penampungan B b. Selanjutnya dipompakan dengan Mesin Pompa C ke Bak Netralisasi D. c. Pada Bak Netralisasi D bila perlu, ditambahkan air kapur untuk menetralkan limbah cair yang dikeluarkan. Selanjutnya limbah cair yang telah netral dialirkan ke Bak Aerasi I E d. Pada Bak Aerasi I E dilakukan aerasi dengan menggunakan aerator yang bertujuan untuk menginjeksikan udara ke dalam bak tersebut supaya bakteri aerob yang terdapat dalam bak tersebut dapat melakukan penguraian bahan-bahan organik yang terdapat dalam limbah cair tersebut. Selanjutnya juga dialirkan ke Bak Aerasi II F. e. Pada Bak Aerasi II F juga mendapat perlakuan yang sama dimana dilakukan aerasi dengan menggunakan aerator yang bertujuan untuk menginjeksikan udara ke dalam bak tersebut supaya bakteri aerob yang terdapat dalam bak tersebut dapat melakukan penguraian bahan- bahan organik yang terdapat dalam limbah cair tersebut. Lalu dialirkan ke Bak Sedimentasi G. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA f. Pada Bak Sedimentasi G, limbah cair tersebut didiamkan atau diendapkan beberapa hari selanjutnya dialirkan ke Bak Biokontrol H. Pada Bak Biokontrol H, dilakukan pengujian terhadap hasil pengolahan limbah cair tersebut berupa nilai BOD Biological Oxygen Demand dan COD Chemical Oxygen Demand bila telah memenuhi syarat nilai BOD Biological Oxygen Demand dan COD Chemical Oxygen Demand maka limbah cair yang telah diolah tersebut dapat dibuang ke lingkungan. 3.4.7.2 Pengolahan Limbah Padat Sumber limbah padat berasal dari: a. Debu yang pada dust collector di ruang produksi. b. Debu yang berasal dari vacum cleaner yang digunakan untuk membersihkan ruangan produksi, alat produksi. c. Wadah, etiket yang rusak dari bagian pengemasan. Untuk tube sebelum dimusnahkan digunting terlebih dahulu. d. Bahan-bahan yang tidak memenuhi spesifikasi ataupun yang telah rusak yang berasal dari bagian gudang. e. Limbah rumah tangga dari alat tulis kantor Limbah dari debu yang berasal dari dust collector, vacuum cleaner dan bahan yang tidak memenuhi spesifikasi atau yang telah rusak diolah dengan cara melarutkan sedikit demi sedikit. Kemudian diikutkan dengan pengolahan limbah cair. Sedangkan untuk limbah wadah, etiket atau bahan kemasan lain serta limbah alat tulis kantor dimusnahkan dengan cara dibakar dan sisanya dibuang ke tempat pembuangan akhir. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

3.4.8 Administrasi dan Keuangan Keuangan di PT. Kimia Farma PerseroTbk. Plant Medan dipusatkan ke