Sistem Pemerosesan Penjualan Tunai

tegoran dan tindakan koreksi terhadap basil kerja petugas yang menghandle transaksi tersebut. Pada saat itu, nite audit juga difungsikan sebagai filter atas data transaksi yang akan disampaikan kepada accounting. Filter dalam arti nite audit tidak akan menyampaikan atau menyerahkan data transaksi yang masih mengandung persoalan, misalnya transaksi tidak dilakukan seperti apa yang sudah ditentukan atau sekurang-kurangnya nite audit membuat catatan bila melihat indikasi bahwa transaksi ada dalam keadaan tidak semestinya agar bisa ditindaklanjuti oleh petugas income audit atau petugas berwenang lainnya petugas income audit sebagai yang secara langsung menerima hasil kerja nite audit. Aliran data dari cost center maupun treasury ke accounting yang dilakukan oleh masing-masing bagian diidentifikasi dengan terjadinya transaksi penerimaan atau pengeluaran kas melalui general cashier serta pembebanan pembiayaan atas pemakaian bahan di gudang melalui cost control. Aliran data dari setiap transaski yang terjadi setiap hari diakomodir oleh accounting dan ditindaklanjuti oleh section yang relevan untuk diolah menjadi informasi keuangan yang disajikan secara harian dalam bentuk daily financial report, disajikan secara bulanan dan tahunan dalam bentuk laporan keuangan.

4.3.2 Sistem Pemerosesan Penjualan Tunai

Secara umum Sistem Informasi Akuntansi yang terdapat pada Hotel Sahid Medan merupakan perpaduan antara metode komputerisasi dan manual,namun begitupun tidak mengurangi nilai informasi yang disajikan. Ini dapat dibuktikan Universitas Sumatera Utara dengan dijadikannya hasil dari pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi sebagai dasar bagi pengambilan kebijakan financial. Pembagian tugas dalam sistem informasi akuntansi penjualan tunai sudah jelas begitu juga dalam hal pelaksanaannya karena perusahaan dengan jelas membagi tugas untuk bagian Reception, bagian Front Office Cashier , Nite auditor dan Internal control dan bagian Accounting. Titik awal dari siklus penjualan adalah masuknya tamu pada hotel, pemerosesan pemesanan kamar pada umumnya ditangani oleh bagian reseption dilakukan pemostingan sewa kamar atau room rent dalam komputer yang dirancang connecting dengan computer di FO cashier. Namun, pemostingan sewa kamar harus tetap dilakukan pada komputer di front office cashier maupun oleh petugas nite auditor. front office cashier melakukan pemostingan dengan maksud agar pada stream line guest account tamu tertera nominal atau harga sewa kamarnya atau rate, sedangkan pemostingan yang dilakukan oleh nite auditor dimaksudkan untuk membuat transcript nite auditor. Informasi mengenai check in tamu di distribusikan kepada house keeping departemen, bahwa selama tamu menginap seluruh keperluannya atau kebutuhannya yang berhubungan dengan kamar akan dilayani, maka petugas house keeping membuat house keeping report. Untuk keperluan makan dan atau minuman akan dilayani oleh food beverage. Selanjutnya, bila sudah sampai waktunya tamu dimaksud check out maka petugas FO casheir membuat bill atau SGA atas nama tamu yang dimaksud berdasarkan harga sewa kamar, lama menginap dan fasilitas yang digunakan baik Universitas Sumatera Utara yang berasal dari house keeping departemen , Food Beverage Departemen serta Laundry departemen. Tamu akan melakukan pembayaran dengan menyerahkan uang tunai sebesar total akhir rekening yang tampak pada Stream Line Guest Account bill dan petugas Front Office Cashier akan menyerahkan seluruh bill cash yang berkaitan dengan transaksi yang dilakukan oleh tamu selama menginap di hotel. Sedangkan copy bill Stream Line Guest Account akan diserahkan kepada Accounting Office sebagai lampiran laporan Front Off-ice Cashier Report. Pembagian tugas antara berbagai fungsi sesuai dengan pokok pengendalian tersebut diatas dimaksud agar selalu terjadi internal check antara bagian-bagian yang menyelenggarakan transaksi.

4.3.3 Sistem Pemerosesan Penjualan Kredit