Pengawasan Siklus Pendapatan Departemen Piutang. Petugas departemen piutang melakukan proses posting

yang hilang dan salah dikirimkan dari ruang penerimaan dokumen dan departemen penerimaam tunaikas seharusnya dapat diidentifikasi pada proses ini. Setelah proses mencocokan antara cek dengan bukti pembayaran, kasir mencatat penerimaan tunai pada jurnal penerimaan tunai.

c. Departemen Piutang. Petugas departemen piutang melakukan proses posting

bukti pembayaran pada rekening pelanggan dibuku besar pembantu piutang. Setelah proses posting, bukti pembayaran diarsipkan untuk jejak audit. Pada akhir hari, petugas departemen piutang meringkas rekening buku pembantu piutang dan menyerahkan ringkasan rekening buku pembantu piutang dan menyerahkan ringkasannya kedepartemen buku besar. d. Departemen Buku Besar. Secara berkala, departemen buku besar menerima dokumen jurnal dari departemen penerimaan tunai dan ringkasan rekening dari departemen piutang. Petugas melakukan proses posting dari dokumen jurnal ke rekening kontrol piutang dan rekening kontrol kas, mencocokkan rekening kontrol piutang dengan ringkasan buku besar pembantu piutang dan arsip dan dokumen jurnal. e. Departemen Pengawasaan. Secara berkala mingguan atau bulanan , petugas pengawasan dari departeman pengawasan mencocokkan penerimaan tunai dengan membandingkan dokumen-dokumen berikut ini : 1 salinan dari bukti pembayaran, 2 Slip setoran bank yang diterima dari bank, 3 dokumen jurnal dari departeman peneriman tunai dan departemen piutang.

2.4.4 Pengawasan Siklus Pendapatan

Dari pengertian sistem akuntansi dan tujuan penyusunan sistem akuntansi Universitas Sumatera Utara maka suatu sistem yang baik selain dapat mengolah data keuangan perusahaan juga harus dapat menjadi alat kontrol bagi pemilik perusahaan terhadap usahanya maka sistem akuntansi merupakan salah satu unsur dari sistem pengawasan intern. Menurut S.Hadibroto 1994:124, beberapa ciri-ciri sistem pengawasan yang memadai ialah adanya 4 unsur yaitu : a. Suatu bagan organisasi yang memungkinkan pemisahan fungsi secara tepat. b. Sistem pemberian wewenang serta prosedur pencatatan yang layak agar tercapai pengawasan akuntansi yang cukup atas aktiva, hutang-hutang, hasil dan biaya. c. Praktek yang sehat harus diikuti dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap bagian orgnisasi dan, d. Pegawai-pegawai yang kualitasnya seimbang dengan tanggungjawabnya. 1 Keempat unsur ini, yang masing-masing sama pentingnya, merupakan dasar sistem pengawasan intern yang baik. Kelemahan yang mencolok dalam salah satu diantaranya dapat menghambat terwujudnya tujuan sistem itu sendiri. Menurut Narotama dan Radianto 2004:5 ’’Sistem Pengendalian Internal adalah suatu sistem yang terdiri dari kebijakan dan prosedur yang ditempatkan untuk memastikan bahwa tujuan tertentu suatu satuan usaha dapat dicapai’’. AICPA American Institute of Certified Public Accountant memberikan pengertian pengawasan intern dalam arti yang luas sebagai berikut : Sistem pengendalian yang meliputi organisasi dan semua metode serta ketentuan yang terkoordinasi yang dianut oleh perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, serta memeriksa ketelitian dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, dapat meningkatkan efisiensi usaha dan dapat mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan. 1 S. Hadibroto, Masalah Akuntansi, Buku Lima, LPFE-UI, hal 124 Universitas Sumatera Utara Pengawasan intern perusahaan yang diterangkan dalam Standar Profesional Akuntan Publik lebih dititik beratkan pada struktur pengawasan intern yang merupakan sistem pengawasan dengan unsur-unsur yaitu: a. Lingkungan pengendalian: Menetapkan corak suatu organisasi, memengaruhi kesadaran pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. b. Penafsiran resiko: identifikasi entitas dan analisa terhadap resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelolah. c. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. d. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggungjawab mereka. e. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. 2 Definisi diatas menunjukkan sasaran utama pengawasan intern, adalah sebagai berikut : a. Melindungi aset perusahaan yaitu sumber daya termasuk data dan informasi. b. Memastikan ketepatan dan keandalan data dan informasi akuntasi artinya menjaga agar data dan informasi bebas dari kesalahan dan menyediakan hasil yang konsisten bila memproses data yang serupa. c. Mendorong efisiensi disemua operasi perusahaan. d. Mendorong kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang ditetapkan manajemen. 3 2 Ikatan Akuntan Indonesia, 2011. SA Seksi 319 Paragraf 7, Standar Profesional Akuntan Public , Salemba Empat, Jakarta. 3 Josep W. Wilkinson, 1995. Sistem Akuntansi dan Informasi, Edisi Ketiga, Jilid Dua Terjemahan Agus Maulana, MAM dan Herman Wibowo, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta. Universitas Sumatera Utara Aktivitas yang khusus digunakan dalam pengawasan siklus pendapatan. a. Pengesahan Transaksi 1. Pemeriksaan Kredit. Tujuan dari pengesahan transksi adalah untuk memastikan hanya transkasi yang valid yang akan diproses. Departemen kredit merupakan bagian yang bertujuan untuk melakukan pengesahan dari pemesanan penjualan, departemen ini memastikan bahwa kebijakan kredit perusahan dilakukan dengan benar. 2. Kebijakan Retur. Departemen kredit mengesahakan proses pengembalian barang dagangan. Penentuan ini didasarkan atas sifat transaksi penjualan dan situasi transaksi pengembalian barang. 3. Daftar Pembayaran Tunai. Daftar pembayaran tunai menyediakan sarana untuk melakukan verifikasi apakah cek dari pelanggan dan bukti pembayaran sudah benar. b. Pemisahan Tugas Pemisahan tugas memastikan bahwa tidak ada satu orang atau departemen pun yang melakukan semua proses keseluruhan. Banyaknya karyawan dan banyaknya transaksi yang diproses mempengaruhi bagaimana pemisahan tugas dilakukan. Ada tiga aturan main dalam merencanakan tugas tersebut: 1. Bagian yang melakukan pengesahan transaksi harus terpisah dengan bagian yang memproses transaksi. Dalam siklus pendapatan, departemen kredit terpisah dari seluruh proses, jadi secara formal transaksi pemberian persetujuan merupakan aktivitas yang independen. Universitas Sumatera Utara 2. Pengawasan aktiva harus terpisah dari tugas pembukuan aktiva. Pada proses sistem pemesanan penjualan, gudang persediaan mempunyai pengawasan yang menjadi aktiva, dan fungsi akuntansi buku besar umum dan departeman pengawasan persediaan yang memelihara pencatatan. 3. Organisasi seharusnya terstruktur sehingga tindakan penipuan memerlukan kolusi lebih dari dua atau lebih individu sehingga akan meningkatkan resiko terdeteksi dan kejadian ini dapat diminimalkan. c. Pengendalian Akses Pengendalian akses mencegah dan mendeteksi akses yang tidak disetujui dan terlarang ke aktiva perusahaan. Aktiva pada siklus pendapatan adalah persediaan dan kas. Pembatasan akses aktiva meliputi : 1. Keamanan pergudangan, seperti pagar, alarm , dan penjaga. 2. Menyetorkan kas secara harian ke bank 3. Menggunkan kotak deposit yang aman untuk kas. 4. Mengunci laci kas dan amankan pada departemen penerimaan tunai. Akses kontrol atas informasi berhubungan dengan pembatasan akses ke dokumen yang mengontrol aktiva, seperti dokumen sumber, dokumen jurnal dan buku besar. d. Verifikasi Independen Tujuan verifikasi yang dilakukan secara independen adalah untuk meningkatkan dan memverifikasi kebenaran dan kelengkapan dari prosedur yang dilaksanakan oleh sistem lainnya. Untuk menjadikanya lebih feketif, verifikasi ini harus dapat menunju ke tahapan di mana permasalahan dapat dideteksi dengan Universitas Sumatera Utara cepat dan benar. Kontrol verifikasi yang independen dibawah ini adalah tahapan siklus pendapatan: 1. Departemen pengiriman memverifikasi bahwa barang yang dikirim kepelanggan dari gudang sudah benar dalam jenis dan kuantitasnya. Sebelum barang tersebut dikirimkan ke pelanggan, dokumen pengeluaran barang dan dokuman pengiriman dicocokkan. 2. Departemen penagihan mencocokan surat jalan dengan tagihan penjualan untuk memastikan bahwa pelanggan ditagih untuk barang yang sudah dikirim. 3. Departemen buku besar umum juga memegang peranan penting dalam pengaturan verifikasi. Petugas buku besar umum mencocokkan dokumen jurnal yang dibuat oleh berbagai macam departemen.

2.5 Penelitian Terdahulu