Sistem Pemerosesan Penjualan Kredit Sistem Pemerosesan penerimaan Kas

yang berasal dari house keeping departemen , Food Beverage Departemen serta Laundry departemen. Tamu akan melakukan pembayaran dengan menyerahkan uang tunai sebesar total akhir rekening yang tampak pada Stream Line Guest Account bill dan petugas Front Office Cashier akan menyerahkan seluruh bill cash yang berkaitan dengan transaksi yang dilakukan oleh tamu selama menginap di hotel. Sedangkan copy bill Stream Line Guest Account akan diserahkan kepada Accounting Office sebagai lampiran laporan Front Off-ice Cashier Report. Pembagian tugas antara berbagai fungsi sesuai dengan pokok pengendalian tersebut diatas dimaksud agar selalu terjadi internal check antara bagian-bagian yang menyelenggarakan transaksi.

4.3.3 Sistem Pemerosesan Penjualan Kredit

Dalam prosedur penjualan kredit pada Hotel Sahid Medan telah terdapat pengendalian interen yang baik. Hal ini terlihat pada prosedur check in, dimana telah diketahui cara pembayaran yang akan dilakukan oleh tamu. Apakah dengan tunai atau kredit. Bila pembayaran dengan kredit maka tamu harus memenuhi syarat-syarat adanya jaminan yang dinyakini keabsyahannya untuk nantinya bisa dijadikan media penyelesaian tagihan. Tamu harus membubuhkan tanda tangannya ke dalam Stream Line Guest Account atau Master Bill Tagihan sebagai pengakuan atas besarnya rekening. Kebenaran dan kelengkapan dari syarat fasilitas kredit diteliti oleh nite auditor. Dan apabila nite auditor mendapati ketidak benaran atau ketidak Universitas Sumatera Utara lengkapan atas syarat kredit maka nite auditor akan segera melakukan tindakan perbaikan. Mengenai prosedur check out dengan fasilitas kredit memiliki internal kontrol yang baik karena bill atau SGA harus dibubuhi tanda tangan tamu yang akan digunakan sebagai dokumen untuk penagihan. Bukti transaksi kredit oleh FO Cashier dicatat dalam FO Cashier Report pada lajur Charge atau credit card untuk dikirim kepada internal control agar diperiksa dan diteliti kebenarannya. Setelah data kredit dikoreksi oleh internal control maka dikirimkan kepada AR Clerk untuk dibuat nota debet. Piutang baru diakui setelah AR Clerk membuat nota debet dan ditanda tangani oleh manager kredit. Setelah itu nota debet diserahkan kepada bill colector untuk dilakukan penagih. Disini penulis melihat penjualan kredit telah memiliki verifikasi atas transaksi yang terjadi serta organisasi yang terstruktur yang menyulitkan petugas melakukan penyelewengan.

4.3.4 Sistem Pemerosesan penerimaan Kas

Prosedur penerimaan kas pada Hotel Sahid Medan yang berasal dari penjualan tunai dan kredit dibuat per shift sehingga penjualan dapat tercakup seluruhnya. Menurut penulis penerimaan kas atas penjualan total sudah memiliki pengendalian intern karena sebelum dicatat sebagai penerimaan terlebih dahulu harus dicocokkan antara uang yang disetor dengan jalur yang ada pada alur cash sales. Pencocokan dan penelitian ini dilakukan oleh general cashier dan internal control. Universitas Sumatera Utara Bukti penerimaan kas yang cocok harus mendapat otorisasi dari internal control accounting dan general manager. Setelah itu baru dapat dicatat oleh cash flow check dalam buku kas hasil. Mengenai sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang menurut penulis sudah baik tapi yang perlu diperhatikan disini adalah kentrol dari bagian AR clerk dan General Cashier atas penerimaan kas tersebut. Untuk kas bon masuk seharusnya diberi nomor urut tercetak sebagai salah satu unsur sistem pengawasan intern untuk mencegah penyelewengan dan blanko nisebaiknya di control oleh bagian akunting. Bagian akunting juga harus melakukan pengecekan data antara faktur yang kembali karena tidak tertagih yang harus dilakukan setiap hari, dan dimungkinkan untuk melakukan konfirmasi piutangkepadalangganan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada bab IV, penulis telah melakukan analisa sekaligus evaluasi terhadap kegiatan operasional maupun pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi pada Hotel Sahid Medan. Pada bab V ini, penulis akan mencoba menyimpulkan hasil analisa dan evaluasi serta nantinya akan juga menyampaikan beberapa saran. 1. Hotel Sahid Medan adalah suatu badan hukum yang bergerak dalam bidang usaha jasa perhotelan, dalam menjalankan usahanya telah mengimpelementasikan manajemen modren. 2. Struktur Organisasi perusahaan berbentuk garis dan staf, dimana pembagian tugas dan wewenang didasarkan pada tingkat atau jenjang yang telah diterapkan sehingga dapat menunjang keberhasilan dan kelancaran perusahaan. 3. Sistem Informasi Akuntansi pada Hotel Sahid Medan dilaksanakan oleh accounting department, dengan pasokan data atas transaksi yang terjadi di income center, cost center dan treasury dan dikerjakan secara semi komputer atau dengan kata lain belum full computerize. Product akhir dari pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi adalah laporan keuangan yang dibuat oleh book keeper. 4. Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi di Hotel Sahid Medan pada dasarnya sesuai dengan teori tahapan siklus akuntansi yang berlaku umum. Namun Universitas Sumatera Utara