Gambar 4.1. Kurva kalibrasi larutan standar Kobal Co.
4.1.2. Pengolahan Data Logam Kobal Co
4.1.2.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Least Square
Hasil pengukuran absorbansi larutan seri standar logam Kobal Co pada tabel 4.2. diplotkan terhadap konsentrasi sehingga diperoleh kurva kalibrasi berupa garis linier.
Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi ini dapat diturunkan dengan metode
least square dengan data pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Penurunan persamaan garis regresi untuk penentuan konsentrasi
logam Kobal Co berdasarkan pengukuran absorbansi larutan standar Kobal Co.
No X
Y X
i
-X Y
i
-Y X
i
-X
2
Y
i
-Y
2
X
i
-XY
i
-Y
1 0,0000
0,0002 -1,1000
-0,0354 1,2100
0,0013 0,0389
2 0,1000
0,0011 -1,0000
-0,0345 1,0000
0,0012 0,0345
3 0,5000
0,0162 -0,6000
-0,0194 0,3600
0,0003 0,0116
4 1,0000
0,0317 -0,1000
-0,0039 0,0100
0,0001 0,0004
5 2,0000
0,0660 0,9000
0,0304 0,8100
0,0009 0,0274
6 3,0000
0,0982 1,9000
0,0626 3,6100
0,0039 0,1190
∑ 6,6000
0,2134 7,0000
0,0077 0,2318
R² = 0,9987
0,00 0,02
0,04 0,06
0,08 0,10
0,12
0,0 0,5
1,0 1,5
2,0 2,5
3,0 3,5
A bs
o rba
ns i
A
Konsentrasi Logam Kobal Co mgL
Y = 0,0356 X - 0,0008
Universitas Sumatera Utara
X = = 1,1
Y = = 0,0356
Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis :
dimana :
Selanjutnya harga slope dapat ditentukan dengan mengunakan metode least square sebagai berikut :
Dengan mensubstitusikan harga-harga yang tercantum pada tabel 4.3. pada persamaan ini maka diperoleh :
a = a = 0,0331
b = 0,0356 – 0,03311,1 b = 0,0356 – 0,0364
b = -0,0008
Maka pesamaan garis yang diperoleh adalah :
4.1.2.2. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
r =
Koefisien korelasi untuk logam Kobal Co adalah: r =
r = r = 0,9987
4.1.2.3. Persentasi penurunan konsentrasi logam Kobal Co
Dari data di atas dapat ditentukan persentase penurunan konsentrasi logam Kobal Co dengan menggunakan rumus :
x 100 Maka persentasi penurunan konsentrasi logam Kobal Co dalam larutan standar
setelah penambahan zeolit alam teraktivasi adalah :
x 100 = 95,02
Dengan cara yang sama dapat dihitung persentasi penurunan konsentrasi logam Kobal Co dalam larutan standar setelah penambahan zeolit alam teraktivasi. Data
selengkapnya pada tabel 4.4., tabel 4.5., 4.6. dan tabel 4.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Data persentase penurunan konsentrasi logam Kobal Co
dalam larutan standar setelah penambahan zeolit alam tearktivasi dengan variasi konsentrasi H
2
SO
4
.
Konsentrasi H
2
SO
4
N Konsentrasi mgL
Persentase penurunan
konsentrasi Sebelum
Penambahan Setelah
penambahan 1
3,0001 0,2247
92,54 2
3,0001 0,1784
94,05 3
3,0001 0,2403
91,99 4
3,0001 0,2609
91,30 5
3,0001 0,3019
89,94
Tabel 4.5.
Data persentase penurunan konsentrasi logam Kobal Co dalam larutan standar setelah penambahan zeolit alam teraktivasi
dengan variasi konsentrasi HCl.
Konsentrasi HCl N
Konsentrasi mgL Persentase
penurunan konsentrasi
Sebelum Penambahan
Setelah penambahan
1 3,0001
0,3212 89,29
2 3,0001
0,2904 90,32
3 3,0001
0,2819 90,60
4 3,0001
0,2317 92,28
5 3,0001
0,2658 91,14
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Data persentase penurunan konsentrasi logam Kobal Co
dalam larutan standar setelah penambahan zeolit alam teraktivasi konsentrasi H
2
SO
4
2 N dengan variasi pH larutan.
Konsentrasi H
2
SO
4
N
Variasi pH larutan
Konsentrasi mgL Persentase
penurunan konsentrasi
Sebelum Penambahan
Setelah penambahan
2
7
3,0001 0,1784
94,05 2
6
3,0001 0,1492
95,02 2
5
3,0001 0,2019
93,27 2
4
3,0001 0,2342
92,19
Tabel 4.7. Data persentase penurunan konsentrasi logam Kobal Co
dalam larutan standar setelah penambahan zeolit alam teraktivasi konsentrasi HCl 4 N dengan variasi pH larutan.
Konsentrasi HCl
N
Variasi pH larutan
Konsentrasi mgL Persentase
penurunan konsentrasi
Sebelum Penambahan
Setelah penambahan
4
7
3,0001 0,2319
92,27 4
6
3,0001 0,2021
93,26 4
5
3,0001 0,2518
91,60 4
4
3,0001 0,2562
91,46
Universitas Sumatera Utara
4.1.3. Logam Nikel Ni