Banyak penelitian yang telah dilakukan tentang zeolit alam yang digunakan sebagai adsorben logam berat. Pengaktivan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kemampuan zeolit alam dalam menyerap logam berat. Asam yang sering digunakan sebagai aktivator adalah HCl. Penambahan HCl bertujuan untuk
mengeluarkan logam-logam Fe, Mg, dan zat lain yang terikat di sekitar kristal zeolit. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Fe
2+
+ 2HCl → FeCl
2
+ H
2
Mg
2+
+ 2HCl → MgCl
2
+ H
2
M
3+
+ 2HCl → 2MCl
3
+ H
2
Proses selanjutnya adalah penyaringan dan pencucian. Proses pencucian dengan HF harus menggunakan wadah dan pengaduk yang terbuat dari bahan plastik.
Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya korosi, akibat penggunaan larutan yang bersifat asam. Kemudian zeolit yang bersifat asam dicuci dengan aquades
sampai bebas asam pH filtrat = pH aquades. Pencucian dengan aquades membutuhkan waktu sekitar 3 hari. Zeolit mempunyai sifat asam, karena
mempunyai situs asam lewis. Situs asam Lewis dapat diperoleh dari dehidroksilasi gugus hidroksil dengan perlakuan panas T750K Oudejans,
1984.
1.2 Permasalahan
1. Pada konsentrasi H
2
SO
4
dan HCl berapakah zeolit alam teraktivasi dapat mengadsorbsi logam Kobal Co dan Nikel Ni pada larutan standar secara
optimum. 2.
Apakah perbedaan asam sebagai aktivator yang digunakan mempengaruhi kemampuan zeolit alam teraktivasi dalam mengadsorpsi kadar logam pada
larutan standar. 3.
Apakah perbedaan pH dari larutan akan mempengaruhi kemampuan zeolit alam teraktivasi dalam mengadsorpsi kadar logam pada larutan standar.
1.3 Pembatasan Masalah
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dibatasi pada penentuan kadar logam Kobal Co dan Nikel Ni pada larutan standar dengan menggunakan instrumen SSA tipe nyala merek Shimadzu seri
AA-6300 sebelum dan sesudah penambahan zeolit alam teraktivasi dengan pH larutan tertentu.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi H
2
SO
4
dan HCl yang optimum dan persentase penurunan kadar logam Kobal Co dan Nikel
Ni pada larutan standar setelah penambahan zeolit alam teraktivasi. 2.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pH larutan yang optimum dalam penyerapan kadar logam Kobal Co dan Nikel Ni oleh zeolit alam yang
telah diaktivasi dengan HCl dan H
2
SO
4.
1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai aktivasi zeolit dengan menggunakan H
2
SO
4
dan HCl dan penggunaannya sebagai adsorben yang digunakan untuk menurunkan kadar ion
Nikel dan Kobalt dalam larutan standar. Serta pengaruh pH larutan terhadap kemampuan zeolit alam dalam mengadsorpsi ion logam Nikel dan Kobalt dalam
larutan standar.
1.6 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar LIDA Universitas Sumatera Utara dan analisis Spektrofotometri Serapan Atom dilakukan di
Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Universitas Sumatera Utara.
1.7 Metodologi Penelitian
1. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium.
2. Sampel yang digunakan adalah larutan standar.
3. Aktivator yang digunakan adalah H
2
SO
4
dam HCl 4.
Metode pengaktivan yang digunakan adalah pemanasan dan pengasaman. 5.
Konsentrasi H
2
SO
4
yang digunakan adalah 1; 2; 3; 4; dan 5 N.
Universitas Sumatera Utara
6. Konsentrasi HCl yang digunakan adalah 1; 2; 3; 4; dan 5 N.
7. pH larutan standar pada saat penyerapan adalah pH 7; 6; 5; dan 4.
8. Lamanya penyerapan larutan standar oleh zeolit alam teraktivasi selama 6 jam.
9. Zeolit alam yang digunakan adalah zeolit alam Sarulla dari kabupaten
Tapanuli Utara. 10.
Penentuan kadar ion Nikel dan Kobalt dilakukan dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom pada λ
spesifik
232 nm untuk Nikel dan 240 nm untuk Kobalt.
11. Kadar ion Nikel dan Kobalt dalam larutan standar dihitung dengan
menggunakan data analisis Spektrofotometri Serapan Atom dan dengan menggunakan persamaan garis regresi kurva standar
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Logam