Latar Belakang Pengaruh Konsentrasi H2SO4 Dan HCL Pada Zeolit Alam Teraktivasi Serta PH Larutan Terhadap Adsorbsi Logam Kobal (Co) DAN Nikel (N) Dalam Larutan Standar Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zeolit merupakan senyawa alumino-silikat hidrat terhidrasi dengan unsur utama yang terdiri dari kation alkali dan alkali tanah terutama Ca, K dan Na, dengan rumus umum L a Al b Si c O 2 .nH 2 O dimana L adalah logam. Sifat umum dari zeolit adalah kristal yang agak lunak dengan warna putih coklat atau kebiru-biruan. Senyawaan kristalnya berwujud dalam sruktur tiga dimensi yang tak terbatas dan memiliki rongga-rongga yang saling berhubungan membentuk saluran ke segala arah dengan ukuran saluran tergantung dari garis tengah logam alkali ataupun alkali tanah yang terdapat pada srukturnya. Dimana rongga-rongga tersebut akan terisi oleh air yang disebut air kristal. Aktivasi asam pada zeolit menyebabkan terjadinya dekationisasi yang menyebabkan bertambahnya luas permukaan zeolit karena berkurangnya pengotor yang menutupi pori-pori zeolit. Luas permukaan yang bertambah diharapkan meningkatkan kemampuan zeolit dalam proses penyerapan Weitkamp, 1999. Situs dari rangka zeolit perlu diubah menjadi situs yang mudah disubstitusi oleh logam yaitu dengan jalan memodifikasi zeolit menjadi zeolit-H Pearson, 1963. Peningkatan daya guna atau optimalisasi zeolit sebagai adsorben penyerap dapat dilakukan melalui aktivasi secara fisis maupun kimia Priatna et al., 1985. Proses aktivasi secara fisis dilakukan dengan pemanasan yang bertujuan untuk menguapkan air yang terperangkap dalam pori-pori kristal zeolit sehingga jumlah pori dan luas permukaan spesifiknya bertambah. Aktivasi secara kimia dapat dilakukan dengan menggunakan larutan HCl atau H 2 SO 4 yang bertujuan untuk membersihkan permukaan pori, membuang senyawa pengganggu dan menata kembali letak atom yang dipertukarkan Suryono dan Husaini, 1991. Universitas Sumatera Utara Banyak penelitian yang telah dilakukan tentang zeolit alam yang digunakan sebagai adsorben logam berat. Pengaktivan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan zeolit alam dalam menyerap logam berat. Asam yang sering digunakan sebagai aktivator adalah HCl. Penambahan HCl bertujuan untuk mengeluarkan logam-logam Fe, Mg, dan zat lain yang terikat di sekitar kristal zeolit. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: Fe 2+ + 2HCl → FeCl 2 + H 2 Mg 2+ + 2HCl → MgCl 2 + H 2 M 3+ + 2HCl → 2MCl 3 + H 2 Proses selanjutnya adalah penyaringan dan pencucian. Proses pencucian dengan HF harus menggunakan wadah dan pengaduk yang terbuat dari bahan plastik. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya korosi, akibat penggunaan larutan yang bersifat asam. Kemudian zeolit yang bersifat asam dicuci dengan aquades sampai bebas asam pH filtrat = pH aquades. Pencucian dengan aquades membutuhkan waktu sekitar 3 hari. Zeolit mempunyai sifat asam, karena mempunyai situs asam lewis. Situs asam Lewis dapat diperoleh dari dehidroksilasi gugus hidroksil dengan perlakuan panas T750K Oudejans, 1984.

1.2 Permasalahan