33 Makna denotatif kedua kata tersebut sama yaitu ‘ayah’, tetapi nilai rasa
berbeda. Kata chichi digunakan lebih formal dan halus, oyaji terkesan lebih akrab dan dekat.
3. Makna Dasar dan Makna Perluasan
Makna dasar disebut dengan kihon-gi 本義 merupakan makna asli yang
dimiliki oleh suatu kata. Makna asli yang dimaksud adalah makna bahasa yang digunakan pada masa sekarang ini. Hal ini perlu ditegaskan karena berbeda dengan
gen-gi 原義 atau makna asal. Dalam bahasa Jepang modern banyak sekali makna asal suatu kata yang sudah berubah dan tidak digunakan lagi. Sutedi, 2004:116
Makna perluasan atau disebut juga dengan ten-gi 義 merupakan makna yang muncul sebagai hasil perluasan dari makna dasar, diantaranya akibat
penggunaan secara kiasan atau majas hiyu.
4. Makna Kontekstual
Makna kontekstual contextual meaning, situational meaning adalah hubungan antar ujaran dan situasi di mana ujaran itu dipakai Kridalaksana,
2008:149. Sehubungan dengan hal itu Parera 2004:47 berpendapat bahwa makna sebuah kata terikat pada lingkungan kultural dan ekologis pemakai bahasa tertentu.
Lebih lanjut, Parera mengatakan teori kontekstual mengisyaratkan bahwa sebuah kata atau simbol ujaran tidak mempunyai makna jika ia terlepas dari konteks.
Universitas Sumatera Utara
34 Dalam skripsinya Roma Tiodolores 2012:36-37 menulis, konteks yang
dimaksud adalah a konteks perorangan, dalam hal ini berkaitan dengan jenis kelamin, kedudukan pembicara, usia pendengarpembicara, latar belakang social
ekonomi pendengarpembicara; b konteks situasi, misalnya situasi aman, situasi ribut, dan lain-lain; c konteks tujuan, seperti meminta, mengahrapkan sesuatu; d
konteks formaltidaknya pembicara; e konteks suasana hati pembicara pendengar, misalnya, takut, gembira, jengkel; f konteks waktu misalnya malam, pagi; g
konteks tempat, apakah tempatnya di pasar, di sekolah atau di luar bioskop; h konteks objek, maksudnya apa yang menjadi fokus pembicaraan; i konteks alat
kelengkapan pembicarapendengar pada pembicarapendengar; j konteks kebahasaan, maksudnya apakah memenui kaidah bahasa yang digunakan kedua
belah pihak; dan k konteks bahasa, bahasa apa yang digunakan. Pateda, 2001:116
5. Makna Tekstual