3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jarak Pagar
Jarak pagar Jatropha curcas L. telah lama dikenal oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, yaitu sejak diperkenalkan oleh bangsa Jepang sekitar tahun 1942. Ketika itu
masyarakat diperintahkan untuk menanam jarak pagar di pekarangan rumahnya. Jarak pagar tersebut kemudian diambil minyaknya untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan untuk
perang pada masa itu Hambali et al. 2006. Jarak pagar merupakan golongan pohon perdu dengan ketinggian mencapai 3 hingga 7
meter, dan memiliki cabang yang tidak teratur. Jarak pagar dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian 0-1,700 m dpl dan suhu 19-38
o
C. Kisaran curah hujan daerah penyebarannya bervariasi antara 200-2,000 mmtahun, tetapi ada pula yang sampai lebih dari
4,000 mmtahun. Secara umum jarak pagar dapat tumbuh pada daerah kurang subur Hambali et al. 2006.
Tanaman jarak pagar termasuk famili Euphorbiaceae. Klasifikasi tanaman jarak pagar adalah sebagai berikut.
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Euporbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies : Jatropha curcas Linn.
Jarak pagar memiliki buah berupa buah kotak berbentuk bulat telur dengan diameter 2 – 4
cm, berwarna hijau ketika masih muda dan kuning jika sudah masak. Buah terbagi menjadi tiga ruang, masing-masing ruang berisi satu biji. Bahan penyusun biji jarak pagar dapat dilihat pada
Tabel 1. Biji jarak pagar berbentuk bulat lonjong, berwarna coklat kehitaman, dan mengandung banyak minyak Sinaga 2006.
Tabel 1. Bahan penyusun biji jarak pagar
Kandungan bahan Nilai
a b
c
Minyak bb 34.38
56. 8− 58.4
46.24±0.37 Protein bb
17.08 22.2
– 27.2 29.40±1.04
Serat bb 22.96
- 2.57±0.35
Abu bb 3.17
3.6 – 4.3
4.90±0.26 Air bb
5.77 3.1
– 5.8 5.00 ±0.01
Karbohidrat bb -
- 16.89±0.91
Sumber : Winkler et al. 1997
a
; Gubitz et al. 1999
b
; Peace dan Aladesanmi 2008
c
Asam lemak dominan pada minyak jarak pagar adalah asam oleat, asam linoleat, dan asam palmitat. Asam oleat dan asam linoleat merupakan asam lemak tak jenuh, sedangkan asam
palmitat merupakan asam lemak jenuh. Asam oleat merupakan asam lemak yang terdapat di
4
sebagian besar minyak atau lemak dengan rata-rata komposisinya 50 dari total asam lemak. Menurut Hamilton 1983 semakin tinggi jumlah asam lemak tak jenuh dalam suatu minyak,
maka akan menyebabkan minyak tersebut semakin mudah teroksidasi. Komposisi asam lemak minyak jarak pagar dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Komposisi asam lemak minyak jarak pagar
Kandungan asam lemak Sifat dan komponen
Presentase
Asam miristat Jenuh, C 14 : 0
– 0.1 Asam palmitat
Jenuh, C 16 : 0 14.1
– 15.3 Asam stearat
Jenuh, C 18 : 0 3.7
– 9.8 Asam arachidat
Jenuh, C 20 : 0 – 0.3
Asam behenat Jenuh, C 22 : 0
– 0.2 Asam palmitoleat
Tidak jenuh, C 16 : 1 – 1.3
Asam oleat Tidak jenuh, C 18 : 1
34.3 – 45.8
Asam linoleat Tidak jenuh, C 18 : 2
29.0 – 44.2
Asam linolenat Tidak jenuh, C 18 : 3
– 0.3 Sumber: Gubitz et al. 1999
Tanaman jarak pagar menghasilkan biji yang memiliki kandungan minyak cukup tinggi, sekitar 30
– 50, sehingga sangat prospektif untuk digunakan sebagai bahan baku produk oleokimia seperti surfaktan. Kelebihan minyak jarak pagar apabila dibuat menjadi metil ester
antara lain adalah minyak jarak pagar tidak termasuk kategori minyak makan edible oil sehingga pemanfaatannya tidak mengganggu penyediaan kebutuhan minyak makan. Minyak jarak
pagar tidak dapat dikonsumsi manusia karena mengandung senyawa forbol ester dan cursin yang bersifat toksik Hambali et al. 2006. Sifat fisikokimia minyak jarak pagar dapat dilihat pada
Tabel 3. Tabel 3. Sifat fisikokimia minyak jarak
Analisis Satuan
Nilai
Kadar Air
c
0.07 Bilangan Asam
a
mg KOHg lemak 3.21±0.21
Bilangan Iod
b
mg iodg lemak 96.5
Bilangan Penyabunan
a
mg KOHg lemak 198.5±0.5
Densitas
a
gcm
3
0.911 Sumber : Peace dan Aladesanmi 2008
a
; Hambali et al. 2006
b
; Gubitz et al. 1999
c
2.2 Surfaktan dan Kinerja Surfaktan