Pengukuran densitas bobot jenis berdasar SNI 01-2891-1992 Bilangan Asam Derajat Asam SNI 01-2891-1992

38 Perhitungan: Bilangan Penyabunan = 56,1 x T x V – V 1 m Keterangan: V = volume HCl 0,5 N yang diperlukan pada peniteran blanko ml V 1 = volume HCl 0,5 N yang diperlukan pada peniteran contoh ml M = bobot contoh gram

d. Kadar Asam Lemak Bebas FFA

Panaskan contoh uji pada suhu 60 o C sampai 70 o C, aduk hingga homogen. Timbang contoh uji sesuai tabel di bawah ini ke dalam erelnmeyer 250 ml. Asam Lemak Bebas Berat Contoh ± 10 g 1,8 10 ± 0,02 1,8 – 6,9 5 ± 0,01 6,9 2,5 ± 0,01 Tambahkan 50 ml pelarut yang sudah dinetralkan. Panaskan di atas penangas air atau pemanas dan atur suhunya pada 40 o C sampai contoh minyak larut semuanya. Tambahkan larutan indikator fenolftalein sebanyak 1 – 2 tetes. Titrasi dengan larutan titar sambil digoyang-goyang hingga mencapai titik akhir yang ditandai dengan perubahan warna menjadi merah muda merah jambu yang stabil untuk minimal selama 30 detik. Catat penggunaan ml larutan titar. Lakukan analisa sekurang-kurangnya duplo, perbedaan antara kedua hasil uji tidak boleh melebihi 0,05. Persentase asam lemak dihitung sebagai asam palmitat berdasarkan rumus di bawah ini dan dinyatakan dalam 2 desimal. Asam Lemak Bebas = 25,6 x N x V x 100 W Keterangan: V = Volume larutan titar yang digunakan ml N = Normalitas larutan titar W = Berat contoh uji gram 25,6 adalah konstanta untuk menghitung kadar asam lemak bebas sebagai asam palmitat

e. Pengukuran densitas bobot jenis berdasar SNI 01-2891-1992

Bersihkan piknometer dengan cara membilas dengan aseton kemudian dengan dietil eter. Keringkan piknometer dan timbang W 1 . Masukkan sampel ke dalam piknometer sampai tanda tera. Tutup, kemudian masukkan ke dalam penangas yang suhunya sudah diatur sesuai dengan yang diinginkan. Isi di dalam piknometer harus terendam dalam air. Biarkan 30 menit. Buka piknometer dan bersihkan leher pikno dengan kertas saring. Angkat piknometer. Diamkan pada suhu kamar, keringkan dan timbang W 2 . Ulangi prosedur tersebut dengan blanko air. Perhitungan: Densitas = W 2 – W 1 W – W 1 39 Keterangan: W 2 = bobot piknometer beserta sampel gram W 1 = bobot piknometer kosong gram W = bobot piknometer beserta blanko air gram

f. Bilangan Asam Derajat Asam SNI 01-2891-1992

Sebanyak 2 – 5 gram contoh ditimbang dan kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml, kemudian ditambahkan dengan 50 ml etanol 95 netral. Larutan dikocok lalu ditambahkan 3 – 5 tetes indikator PP dan dititer dengan larutan standar NaOH 0,1 N hingga warna merah muda tetap tidak berubah selama 15 detik. Lakukan pekerjaan untuk blanko. Perhitungan: Bilangan Asam = V x T x 56,1 M Derajat Asam = 100 x V x T m Keterangan: V = Volume NaOH yang diperlukan dalam peniteran ml T = normalitas NaOH m = bobot contoh M = bobot molekul asam lemak 40 Lampiran 3. Prosedur Analisis Metil Ester Biodiesel a. Metode Analisis Standar Bilangan Asam Biodiesel Ester Alkil FBI-A01-03 Timbang 19 – 21 ± 0,05 gram contoh biodiesel ester alkil ke dalam sebuah labu erlenmeyer 250 ml. Tambahkan 100 ml campuran pelarut yang telah dinetralkan ke dalam labu erlenmeyer tersebut. Dalam keadaan teraduk kuat, titrasi larutan isi labu erlenmeyer dengan larutan KOH dalam alkohol sampai kembali berwarna merah jambu dengan intensitas yang sama seperti pada campuran pelarut yang telah dinetralkan tersebut. Warna merah hambu ini harus bertahan paling sedikitnya 15 detik. Catat volume titran yang dibutuhkan ml. Perhitungan: Angka Asam Aa = 56.1 x V x N mg KOHg biodiesel m Keterangan: V = Volume larutan KOH dalam alkohol yang dibutuhkan pada titrasi ml N = normalitas eksak larutan KOH dalam alkohol m = berat contoh biodiesel ester alkil gram Nilai angka asam yang dilaporkan harus dibulatkan sampai dua desimal dua angka di belakang koma

b. Bilangan Iod AOAC, 1995