31
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kondisi proses aging terbaik didapatkan pada suhu 80
o
C dan lama aging 60 menit. Parameter utama penentuan kondisi proses terbaik didasarkan pada kadar bahan aktif tertinggi,
nilai bilangan iod terendah, dan bilangan asam tertinggi. Proses aging pada suhu aging 80
o
C selama 60 menit memberikan nilai bahan aktif tertinggi sebesar 14.83, pH 1.2, bilangan iod
25.08 mgIg MESA, bilangan asam 19.78 mg KOHg MESA, densitas 1.0298 gml, dan viskositas 345 cP, sedangkan kualitas MES yang dihasilkan pada kondisi yang sama yaitu bahan
aktif 15.51, pH 6.58, serta bilangan iod 23.895 mg Iodg MES. Dari hasil analisa diperoleh nilai pH MESA antara 1.2 sampai 2.1, densitas antara 0.9541
gml sampai 1.0312 gml, viskositas antara 130.5 cP sampai 345 cP, bilangan asam antara 10.55 mg KOHg MESA sampai 19.78 mg KOHg MESA, bilangan iod antara 22.48 mg Iodg MESA
sampai 38.19 mg Iodg MESA, dan kadar bahan aktif antara 5.59 sampai 14.82. Adapun dari hasil analisa nilai pH MES antara 6.34 sampai 7.09, bilangan iod antara 22.06 mg Iodg MES
sampai 38.91 mg Iodg MES, dan kadar bahan aktif antara 5.91 sampai 15.51. Perubahan sifat fisikokimia MESA dari metil ester jarak pagar pasca aging dipengaruhi
oleh kondisi proses dan kondisi reaktor yang digunakan, selain ditentukan juga oleh kontrol laju alir metil ester jarak pagar terhadap konsentrasi SO
3
. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa suhu aging berpengaruh nyata terhadap bilangan asam MESA dan bilangan iod MES, sedangkan
lama aging berpengaruh nyata terhadap bilangan iod MESA dan bilangan iod MES.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait kecepatan pengadukan dalam reaktor aging untuk mendapatkan optimasi proses aging MESA.
32
DAFTAR PUSTAKA
Abdu, S. 2006. Kajian Proses Produksi MES dari Minyak Kelapa Sawit Menggunakan Reaktan H2SO4. Skripsi Departemen Teknologi Industri Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Bernardini, E. 1983. Vegetable Oils and Fats Processing. Volume II. Interstampa, Rome. Baidawi, A., I. Latif, dan O. Rachmaniah. 2009. Transesterifikasi dengan Co-solvent Sebagai Salah
Satu Alternatif Peningkatan Yield Metil Ester pada Pembuatan Biodiesel dari Crude Palm Oil CPO. Jurnal Fakultas Teknologi Industri. Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Canaki, M. dan J.V. Gerpen. 2001. Biodiesel from Oils and Fats with High Free Fatty Acid. Journal of American Oil Chemist Society. Automotive Engine 44:1429-1436.
Departemen Pertanian. 2008. http:database.deptan.go.id [20 September 2009] Fessenden, R.J dan Fessenden, J.S. 1982. Kimia Organik 2. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Flider, F.J. 2001. Commercial Considerations and Markets for Naturally Derived Biodegradable Surfactants. Inform 12 12 : 1161
– 1164. Foster NC. 1996. Sulfonation and Sulfation Processes. In : Spitz, L. Ed. Soap and Detergents : A
Theoretical and Practical Review. AOCS Press, Champaign, Illinois. Foster NC, dan Rollock MW. 1997. Medium to Very High Active Single Step Neutralization.
[terhubung berkala].www.chemithon.com.[22 Juli 2009] Freedman, B., E.H. Pryde, dan T.L. Mounts. 1984. Variable Affecting the Yield of Fatty Esters from
Transesterification Vegetable Oils. Journal of American Oil Chemist Society. 61:1638-1643. Gates TS dan Grayson, MA. 1998. On The Use of Accelerated Aging Methods for Screening High
Temperature Polimeric Composite Materials. Paper AIAA 2 : 925-935. Gerpen JHV, EG Hammond LA, Johnson, Marley SJ, Yu L, I. Li and Monyem A. 1996. Determining
the influence of contaminants on Biodiesel Properties. Final report prepared for The Iowa Soybean promotion Board. Iowa state University. 28 p.
Gerpen JV, Shanks B, Pruszko R, Clements D, and Knothe G. 2004. Biodiesel Production Technology. National Renewable Energy Laboratory. Colorado. 106 p.
Gubitz, G.M., M. Mittelbach., dan M. Trabi. 1999. Exploitation of The Tropical Seed Plant Jatropha curcas L. Bioresource Technology 671999: 73-82, Austria.
Hambali, E., A. Suryani, Dadang, Hariyadi, H. Hanafie, I.K. Reksowaedjojo, M. Rivai, M. Ihsanur, P. Suryadarma,. S. Tjitrosenito, T.H. Soerawidjaja, T. Prawitasari, T. Prakosa, W. Purnama. 2006.
Jarak Pagar: Tanaman Penghasil Biodiesel. Jakarta: Penebar Swadaya. Hamilton, R.J. 1983. The Chemistry of Rancidity in Foods. Applied Science Publisher, London and
New York. Hapsari, M. 2003. Kajian Pengaruh Suhu dan Kecepatan Pengadukan pada Psoses Produksi
Surfaktan dari metil ester Minyak Inti Sawit dengan Proses Sulfonasi. Skripsi. Fateta IPB, Bogor.
Hargreaves, T. 2003. Chemical Formulation: an Overview of Surfactant-Based Preparations Used in Everyday Life. RSC Paperbacks, Cambridge.
33
Hart, H., L.E. Craine, dan D.J. Hart. 2003. Kimia Organik: Suatu Kuliah Singkat. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hui, Y.H. 1996. Bailey’s Industrial Oil and Fat Products. 5th Edition. Volume 5. John Wiley Sons,
Inc., New York. Jungermann, E. 1979. Fat-Based Surface-Active Agent. Baileys Industrial Oil and Fat Products. Vol. I
4 editions. John Willey and Son, New York. Kemala, S. 2006. Simulasi Usaha Tani Jarak Pagar Jathropa curcas L. Jurnal
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak. UI-Press, Jakarta. Kirk, R.E. dan D.F. Othmer. 1964. Encyclopedia of Chemical Technology Vol. 3. The Interscience
Encyclopedia Inc., New York, USA. Lotero E, Y Liu, D.E. Lopez, K. Suwannakarn, D.A. Bruce dan J.G. Goodwin Jr., 2004. Synthesis of
Biodiesel via Acid Catalysis. http:scienzechimiche.unipr.itdidatticaatt5dd4.5996.file.pdf [12 February 2007].
Lower SK. 1996. Introduction to Acid-Base Chemistry.Simon Fraser University. MacArthur, W.B., W.B. Sheats, dan N.C. Foster. 1998. Meeting The Challenge of Methyl Ester
Sulphonate. The Chemithon Corporation, USA. MacArthur, B.W. dan Sheats W.B. 2002. Methyl Ester Sulfonate Products. The Chemiton
Corporation, USA. Matheson, K. L. 1996. Surfactant Raw Materials: Clasification, Syntesis, Uses. Di dalam Soaps and
Detergents, A Theorotical and Practical Review. AOCS Press, Champaign-Illinois. Meher LC, Dharmagadda VSS, dan Naik SN. 2005. Optimization of alkali-catalyzed
transesterification of Pongamia pinnata oil for production of biodiesel. Article in press. Nanewar, A. 2005. An Alternative Fuel: Biodiesel, Syntesized by Jatropha Oil. India.
Nave, R. 2009. Cohesion and Surface Tension. Diperoleh dari: http:hyperphysics.phy- astr.gsu.eduhbasesurten.html. Diakses pada 9 Maret 2010.
Peace, O.E.O dan O. Aladesanmi. 2008. Effect of Fermentation on Some Chemical and Nutritive Properties of Berlandier Nettle Spurge Jatropha cathartica and Physic Nut Jatropha
curcas. Pakistan Journal of Nutrition, vol. 7 2: 292-296. Pore, J. 1976. Oil and Fats Manual. Intercept Ltd, Andover, New York.
Prihandhana, R. R. Hendroko, Makmuri. 2006. Menghasilkan Biodiesel Murah. Jakarta: Agromedia Pustaka
Rieger, M.M. 1985. Surfactant in Cosmetics. Surfactant Science Series. New York: Marcel Dekker, Inc.
Roberts DW, L. Giusti dan A. Forcella. 2008. Chemistry of Methyl Ester Sulfonates. Biorenewable Resources 5 : 2-19.
Rosen, J. M. 2004. Surfactant and Interfacial Phenomena. Third Edition. John Wiley Sons, Inc. Sadi, S. 1993. Penggunaan Minyak Sawit dan Inti Sawit sebagai bahan Baku Surfaktan. Berita Pusat
Penelitian Kelapa Sawit PPKS, 1 1 : 57 – 63.
34
Setyaningsih, D. E. Hambali, S. Yuliani, dan J. Sumangat. 2007. Peningkatan Kualitas Biodiesel Jarak Pagar Melalui Sintesis Gliserol Eter sebagai Aditif, Proses Winterisasi
dan Isomerisasi. Laporan Akhir Tahun I. Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian antara Perguruan Tinggi dan badan Litbang Pertanian KKP3T. Departemen Teknologi
Industri Pertanian, FATETA IPB, Bogor.
Shaw, D.J. 1980. Introduction to Colloid and Surface Chemistry. Butterworths-Oxford, England. Sinaga, E. 2006. Jatropha curcas L, Jarak Pagar. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan
Obat UNAS. Yogyakarta. Sopian, T. 2005. Biodiesel dari Tanaman Jarak. http:www.beritaiptek.com[5 September 2008]
Stein W, dan Baumann H. 1975. E-Sulfonated Fatty Acids and Esters:Manufacturing Process, Properties and Applications. Journal of The American Oil Chemistry Society 50:322-329
Syam, A.M, R. Yunus, T.I.M. Ghazi, dan T.C.S. Yaw. 2009. Methanolysis of Jathropha Oil in The Presence of Potassium Hydroxide Catalyst. Journal of Applied Sciences. 9 17 :
3161-3165 Takeuchi, Yoshito. 1998. Materi Kimia Dasar Cairan dan Larutan. Diperoleh dari http:www.chem-
is-try.orgmateri_kimiakimia_dasarcairan_dan_larutanlarutan. Diakses pada 9 Maret 2010. Winkler, E., N. Foidl., G.M. Gubitz., R. Staubmann., dan W. Steiner. 1997. Enzyme-Supported Oil
Extraction from Jatropha curcas Seeds. Journal Applied Biochemistry and Biotechnology, vol. 63-65.
Watkins, C. 2001. Surfactant and Detergent: All Eyes are on Texas.Inform 12: 1152-1159.
35
LAMPIRAN
36
Lampiran 1. Prosedur Analisis Biji Jarak Pagar a.
Kadar Air SNI 01-2891-1992, Metode Oven
Sampel ditimbang dengan seksama sebanyak 1 -2 gram pada sebuah botol timbang bertutup yang sudah diketahui bobotnya. Untuk contoh yang berupa cairan, botol timbang
dilengkapi dengan pengaduk dan pasir kwarsa atau kertas saring berlipat. Sampel dikeringkan dalam oven suhu 105
o
C selama 3 jam. Kemudian sampel didinginkan dalam desikator, lalu sampel ditimbang. Pekerjaan diulangi hingga diperoleh bobot tetap.
Perhitungan: Kadar Air = W
1
x 100 W
W = bobot sampel sebelum dikeringkan gram W
1
= kehilangan bobot setelah dikeringkan gram
b. Kadar Abu SNI 01-2891-1992, Abu Total