yaitu nelayan juragan dan nelayan bendega. .
Nelayan bendega atau disebut nelayan buruh merupakan orang yang bekerja mencari ikan atau melaut tetapi
tidak memiliki kapal maupun alat tangkap. Terjadi kenaikan jumlah nelayan
pemilik dan nelayan buruh dari tahun 2006 ke tahun 2007, setelah itu jumlah cenderung tetap hingga tahun 2009 Tabel 3. Nelayan kapal penangkapan ikan 5
GT terdapat 4-5 orang nelayan, kapal 30 GT terdapat 11-12 orang nelayan, dan pada kapal 40 GT dan 60 GT terdapat 13 orang nelayan.
Tabel 3 Jumlah nelayan di Indramayu tahun 2005-2009
Tahun Nelayan Pemilik
Nelayan Buruh Jumlah
2005 4271
30411 34682
2006 4271
30411 34682
2007 4283
31124 35407
2008 4283
31124 35407
2009 4283
31124 35407
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu 2005-2009
4.4.3 Koperasi
Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra adalah pihak pengelola dari PPI Karangsong. Koperasi menyediakan unit-unit usaha untuk mendukung keperluan
nelayan, yaitu: unit waserda, unit BAPspare parts, unit perbekalan, dan unit depot es.
. Nelayan yang membutuhkan keperluan melautnya dapat mengambil
barang dari unit tersebut dan pembayarannya dikurangi dari pendapatan hasil tangkapan. Untuk peningkatan permodalan usaha, KPL Mina Sumitra
mengembangkan unit simpan pinjam bagi anggota untuk permodalan nelayan operasi penangkapan ikan di laut maupun permodalan bagi bakulpedagang.
Fasilitas-fasilitas di PPI Karangsong dapat dilihat pada Lampiran 4.
4.4.4 Produksi dan nilai produksi
Perkembangan produksi dan nilai produksi tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 34.585.015,65 kg, dengan nilai produksi sebesar Rp241.998.234.340,19.
Namun pada tahun 2006 hingga tahun 2010 produksi dan nilai mengalami fluktuasi, harga rata-rata ikan naik turun setiap tahun dikarenakan perbedaan
harga ikan dan jumlah ikan ekonomis yang didaratkan Tabel 4.
Tabel 4 Perkembangan volume dan nilai produksi di Indramayu tahun 2006-2010
Tahun Produksi kg
Nilai Rupiah Rp Rpkg
2006 25.205.291,10
134.380.384.100,00 5.331,44
2007 23.851.487,70
145.360.954.975,00 6.094,41
2008 30.668.798,00
206.969.729.400,00 6.748,54
2009 29.325.048,50
197.024.396.300,00 6.718,63
2010 34.585.015,65
241.998.234.340,00 6.997,19
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu 2006-2010
Volume dan nilai produksi yang terjadi di PPI Karangsong merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan pusat pendaratan ikan yang ada di Kabupaten
Indramayu. Volume produksi pada tahun 2010 sebesar 16.525.820 kg dan nilai produksi Rp180.943.935.000,00 Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra, 2010.
Alat tangkap yang mendominasi di PPI Karangsong adalah jaring millenium dan jaring rampus. Volume dari jaring millenium dan jaring rampus dihasilkan
sebesar 15.638.784 kg dan nilai produksi Rp171.123.881.900,00 pada tahun 2010. Alat tangkap lain yang beroperasi yaitu payang, jaring sotong, dan pancing. Ikan
tongkol merupakan hasil tangkapan terbesar yang didaratkan di PPI Karangsong yang tertangkap oleh jaring millenium dan jaring rampus.
. Jenis ikan yang
tertangkap pada jaring millenium lebih beragam. Berikut perbandingan volume dan nilai produksi pada jaring millenium dan jaring rampus rampus di PPI
Karangsong pada Tabel 5. Tabel 5 Volume dan nilai produksi di PPI Karangsong Indramayu berdasarkan
alat tangkap jaring millenium dan jaring rampus menurut catatan KPL Mina Sumitra Indramayu
Tahun Jaring Millenium
Jaring Rampus kg
Rp kg
Rp
2008 7.803.557
86.387.073.100,00 4.873.863
59.984.182.000,00 2009
7.724.301 74.783.493.500,00
5.397.378 62.452.647.000,00
2010 9.593.113
97.410.050.100,00 6.045.671
73.713.831.800,00 2011
bulan 1-5 5.457.852
66.959.644.500,00 2.690.071
34.646.236.000,00
4.4.5 Daerah penangkapan ikan