Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Metode Penelitian Keadaan Geografis dan Topografis

3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2011. Penelitian ini dilakukan di PPI Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.2 Bahan dan Alat Penelitian

Objek penelitian adalah unit penangkapan gillnet millenium kapal, alat tangkap, dan nelayan dan data hasil wawancara dari berbagai pihak yang terkait. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Alat tulis; 2 Kuesioner; 3 Datasheet; dan 4 Video kamera.

3.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan sistem. . Metode ini digunakan untuk menganalisis kebutuhan, formulasi masalah, dan identifikasi sistem. Langkah-langkah yang dilakukan, antara lain: 1 Analisis kebutuhan, mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dari pihak pihak terkait dalam suatu sistem, yaitu: pemilik unit penangkapan gillnet millenium, nelayan gillnet millenium, dan pegawai Dinas Perikanan Indramayu; 2 Formulasi masalah, menyederhanakan situasi nyata dari masalah menjadi lebih spesifik dan matematis sehingga dapat menemukan alternatif pemecahan masalah. Informasi-informasi yang didapatkan dalam penelitian diidentifikasi untuk menjadi perumusan masalah; 3 Identifikasi sistem, keterkaitan elemen-elemen yang berhubungan. Identifikasi sistem digambarkan dalam bentuk diagram sebab-akibat causal loop, diagram input-output, dan diagram struktur sistem. a

3.4 Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan metode survey observasi lapangan, pengambilan data dilakukan dengan cara purposive sampling. Wawancara dilakukan terhadap 30 unit kapal gillnet millenium untuk menjadi data dari uji regresi. Responden yang dituju adalah pemilik unit penangkapan gillnet millenium, nelayan gillnet millenium, dan pegawai Dinas Perikanan Indramayu. Data diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu data primer dan data sekunder.

3.4.1 Data primer

Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dan pengisian kuesioner terhadap nelayan dan pemilik kapal. Jenis data primer dari nelayan yang dikumpulkan berupa: dimensi utama kapal, desain alat tangkap gillnet millenium, daerah operasi penangkapan gillnet millenium, jumlah hasil tangkapan dari setiap unit penangkapan gillnet millenium, penggunaan keperluan produksi bahan bakar, es dan garam dalam operasi penangkapan. Data primer dari pemilik kapal berupa: penggunaan tenaga kerja atau anak buah kapal ABK yang digunakan dalam pengoperasian alat tangkap dan kapal, sistem bagi hasil dalam usaha perikanan gillnet millenium, dan biaya investasi yang digunakan dalam kegiatan usaha penangkapan. Data primer tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2.

3.4.2 Data sekunder

Data sekunder yang berasal dari Dinas Perikanan Indramayu berupa data produksi perikanan ikan selama lima tahun terakhir tahun 2006-2010, jumlah unit penangkapan gillnet millenium, dan data harga masing-masing jenis ikan hasil tangkapan. Data harga jenis ikan dapat dilihat pada Lampiran 3.

3.5 Analisis Data

3.5.1 Analisis teknis

Analisis teknis dari unit penangkapan gillnet millenium terdiri dari kapal, alat tangkap, nelayan dan metode pengoperasian alat. . Data analisis unit penangkapan tersebut didapatkan dari survey observasi lapangan dan wawancara dengan nelayan dan pemilik kapal gillnet millenium.

3.5.2 Analisis pendapatan usaha

Analisis pendapatan usaha melihat penerimaan yang dapat diperoleh setelah total penerimaan dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan. Perhitungan pendapatan usaha dilakukan dengan persamaan Djamin, 1984: K = TR – TC Keterangan : K : Keuntungan TR : Total revenuepenerimaan total TC : Total costbiaya total Dengan kaidah keputusan sebagai berikut : TR TC, usaha unit penangkapan gillnet millenium mendapat keuntungan; TR = TC, usaha unit penangkapan gillnet millenium dalam titik impas; TR TC, usaha unit penangkapan gillnet millenium merugi.

3.5.3 Analisis imbangan penerimaan dan biaya Revenue-Cost ratio

Analisis revenue cost ratio, untuk mengetahui tingkat kelayakan suatu usaha dapat dilakukan dengan analisis perbandingan penerimaan total dan biaya total. Perhitungan analisis imbangan penerimaan dan biaya dilakukan dengan persamaan Hernanto, 1989 yang dikutip Putra, 2008: RC = TRTC Keterangan : RC : Revenue Cost Ratio TR : Total revenuepenerimaan total TC : Total costbiaya total Dengan kaidah keputusan sebagai berikut : RC : 1, usaha unit penangkapan gillnet millenium layak untuk diusahakan; RC : = 1, usaha unit penangkapan gillnet millenium dalam titik impas; RC : 1, usaha unit penangkapan gillnet millenium rugi dan tidak layak untuk diusahakan.

3.5.4 Payback period

Analisis payback period PP dimaksud untuk penghitungan perkiraan waktu pengembalian modal investasi uang yang ditanamkan Edris, 1983. Penghitungan payback period PP menggunakan rumus: Payback Period = LB I x 1 tahun Keterangan: PP : Payback Period LB : Laba bersih I : Jumlah investasi

3.5.5 Return of investment ROI

Analisis return of investment adalah analisis usaha yang digunakan untuk mengetahui seberapa persen kemungkinan pengambilan keuntungan dari investasi yang ditanamkan, dengan asumsi bahwa pendapatan setiap tahun tetap Hernanto, 1989 yang dikutip Putra, 2008. Rumus analisis ROI yaitu:

3.5.6 Analisis fungsi produksi

Analisis fungsi produksi digunakan untuk melihat hubungan antara produksi dan faktor-faktor produksi. Secara matematik persamaan Cobb-Douglas dapat dituliskan Soekartawi, 1990 sebagai berikut: Y= a X 1 ß1 X 2 ß2 X 3 ß3 .... X i ßi e Karena di dalam fungsi produksi Cobb-Douglas terdapat bilangan berpangkat, maka penyelesaiannya diperlukan bantuan logaritma. Persamaannya menjadi: Log Y = log a + ß 1 log X 1 + ß 2 log X 2 + ß 3 log X 3 + .... + ß i log X i + e Keterangan: Y = Produksi a = Intersepkonstanta X 1, X 2, X 3,… X i = Faktor produksi e = Galat ß 1, ß 2, ß 3,…. ß i = Nilai koefisien regresi masing-masing variabel ROI = investasi keuntungan x 100 1. Hipotesis yang digunakan diuji dengan uji F Uji statistik tentang pengaruh bersama-sama faktor produksi yang digunakan terhadap produksi ikan Y. Dirumuskan sebagai berikut: H : b i = 0 berarti antara Y dengan X tidak ada hubungan H 1 : minimal salah satu b i ≠ 0 berarti Y tergantung terhadap X secara bersama sama  Jika : F-hitung F-tabel .... Tolak Ho : Diartikan bahwa pada tingkat kepercayaan tertentu secara bersama-sama keempat faktor produksi yang digunakan berpengaruh nyata terhadap perubahan produksi ikan Y.  F-hitung F-tabel ... Terima Ho : Diartikan bahwa pada tingkat kepercayaan tertentu secara bersama-sama keempat faktor produksi yang digunakan tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap perubahan produksi ikan Y. Secara statistik dapat dibuktikan bahwa ukuran kapal X1, jumlah tenaga kerja X2, jumlah bahan bakar X3, dan investasi X4 secara bersama-sama simultan berpengaruh terhadap hasil produksi gillnet milllenium Y. 2. Pengujian hipotesis dengan uji t Uji statistik tentang pengaruh sendiri-sendiri faktor produksi yang digunakan terhadap produksi ikan Y. Dirumuskan sebagai berikut : H : b i = 0 berarti antara Y dengan X tidak ada hubungan H 1 : minimal salah satu b i ≠ 0 berarti Y tergantung terhadap X secara sendiri- sendiri  Jika : t-hitung t-tabel .... Tolak Ho : Diartikan bahwa pada tingkat kepercayaan tertentu atau taraf nyata tertentu, faktor produksi Xn berpengaruh nyata terhadap perubahan produksi ikan Y.  t-hitung t-tabel ... Terima Ho : Diartikan bahwa pada tingkat kepercayaan tertentu atau taraf nyata tertentu, faktor produksi Xn tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan produksi ikan Y Rini, 2006. 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Keadaan Geografis dan Topografis

Secara geografis Kabupaten Indramayu terletak pada posisi 107°52–108°36 BT dan 6°15 – 6°40 LS. Batas wilayah Kabupaten Indramayu: sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Subang; sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa; sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Cirebon; sebelah timur berbatasan dengan Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon. Cakupan wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Indramayu saat ini terdiri dari 31 Kecamatan, 307 desa dan 8 kelurahan, dengan luas wilayah sebesar 204,011 ha atau 2.040.110 km yang membentang sepanjang pantai utara antara Cirebon-Subang. Berdasarkan topografinya ketinggian wilayah pada umumnya berkisar antara 0-18 m di atas permukaan laut berupa rawa, tambak, sawah, pekarangan. Kabupaten Indramayu sebagian permukaan tanahnya berupa dataran dengan kemiringan antara 0-2 seluas 201.285 ha 96,03 dari total wilayah. Keadaan ini berpengaruh terhadap drainase, bila curah hujan tinggi maka daerah- daerah tertentu akan terjadi genangan air dan bila kemarau akan mengakibatkan kekeringan Pemerintah Kabupaten Indramayu, 2011. Kabupaten Indramayu memiliki wilayah pesisir dengan garis pantai sepanjang 114 km yang merupakan garis pantai terpanjang di Provinsi Jawa Barat Dinas Perikanan dan Kelautan Indramayu, 2005.

4.2 Keadaan Iklim Indramayu