2 Sistem sebagai suatu wujud benda entitas
Sistem sebagai suatu himpunan bagian-bagian atau unsur yang saling berkaitan, dilengkapi dengan unsur tujuan dan lingkungan Amirin, 1984. Ciri-
ciri pokok dari sistem adalah sebagai berikut: 1 Setiap sistem mempunyai tujuan;
2 Setiap sistem mempunyai “batas” boundaries yang memisahkannya dari lingkungannya;
3 Meskipun sistem itu mempunyai “batas”, akan tetapi sistem itu bersikap terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya;
4 Suatu sistem terdiri dari beberapa subsitem yang biasa pula disebut bagian, unsur, atau komponen;
5 Meskipun sistem itu terdiri dari beberapa bagian, unsur-unsur atau komponen, tidak berarti bahwa sistem itu merupakan sekedar kumpulan
dari bagian, unsur atau komponen tersebut, melainkan merupakan satu kebulatan yang utuh dan padu;
6 Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik di dalam intern sistem, maupun antara sistem dengan lingkungannya;
7 Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses mengubah masukan menjadi keluaran. Karena itu maka sistem disebut
sebagai “processor” atau “transformator”; 8 Di dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan
tersedianya umpan balik; dan 9 Mekanisme kontrol mengakibatkan sistem mempunyai kemampuan
mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan secara otomatik dengan sendirinya Amirin, 1984.
2.6 Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem merupakan salah satu cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya
sejumlah kebutuhan-kebutuhan, sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif Eriyatno, 1999. Metodologi sistem dimaksudkan
untuk mendapatkan suatu gugus alternatif sistem yang layak untuk mencukupi
kebutuhan-kebutuhan yang telah diidentifikasi dan lolos seleksi. Tahap tersebut dimulai dengan berusaha memahami kebutuhan sistem yang harus dicukupi.
Terdapat enam tahapan analisis sistem dari metodologi sistem yang harus dilakukan sebelum sampai pada tahap sintesi, yaitu 1 analisis kebutuhan, 2
identifikasi sistem, 3 formulasi masalah, 4 pembentukan alternatif sistem, 5 determinasi dari realitas fisik, sosial, dan politik, dan 6 penentuan kelayakan
Eriyatno, 1999.
2.7 Analisis Sistem
Analisis sistem
digunakan untuk
memahami perilaku
sistem, mengidentifikasi faktor-faktor penting yang terkait dengan keberhasilan sistem,
permasalahan yang dihadapi dan alternatif solusi yang dapat diajukan untuk mengatasi permasalahan. Tahap-tahap yang perlu dilakukan yaitu:
1 Analisis kebutuhan, merupakan permulaan pengkajian sistem. Analisis kebutuhan ditentukan berdasarkan kebutuhan pelaku sistem stakeholder.
Untuk keperluan analisis, terlebih dahulu dilakukan identifikasi pelaku secara selektif melalui pengamatan lapangan secara langsung, selanjutnya dilakukan
identifikasi kebutuhan pelaku melalui wawancara semi terstruktur. 2 Formulasi masalah, merupakan permasalahan-permasalahan spesifik yang
dihadapi sistem yang menyebabkan sistem tidak dapat bekerja secara optimal. Formulasi masalah dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan dan
wawancara semi terstruktur terhadap pelaku sistem. 3 Identifikasi sistem, merupakan gambaran sistem yang memperlihatkan rantai
hubungan antara kebutuhan-kebutuhan dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Identifikasi sistem digambarkan dalam bentuk diagram sebab-akibat
causal loop, diagram input-output, dan diagram struktur sistem Nurani, 2008.
3 METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian