Latar Belakang Analisis Sistem Usaha Perikanan Gillnet Millenium di Karangsong, Kabupaten Indramayu

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang memiliki wilayah pesisir dengan garis pantai sepanjang 114 km yang merupakan garis pantai terpanjang di Provinsi Jawa Barat. Secara umum Kabupaten Indramayu dikenal sebagai daerah pertanian dan sebagai daerah nelayanmaritim. Lebih dari 45 produksi perikanan laut Jawa Barat dipasok dari hasil nelayan di Kabupaten Indramayu Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, 2005. Kebijakan pembangunan perikanan Kabupaten Indramayu sebagai pengembangan kawasan pertumbuhan ekonomi daerah salah satunya adalah pengembangan kawasan PPI Karangsong di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu. Menurut Omat 2008 hasil tangkapan ikan yang didaratkan di PPI Karangsong terdiri dari jenis ikan pelagis dan ikan demersal, diantara jenis ikan tersebut terdapat jenis komoditas ekspor seperti kakap merah, kakap putih dan cumi-cumi. . Jenis ikan yang mempunyai nilai produksi tertinggi yakni ikan tongkol. Nilai produksi yang dihasilkan oleh PPI Karangsong pada tahun 2006 sebesar Rp134.380.384.100,00 dan pada tahun 2010 mencapai Rp241.998.234.340,00 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, 2011. Alat tangkap gillnet sangat banyak digunakan oleh nelayan, terdapat jenis gillnet yang populer yaitu gillnet millenium atau jaring millenium. Jaring millenium ditemukan pada tahun 1999, kemudian menjadi alat yang banyak digunakan di Indramayu, khususnya di Desa Karangsong. Keuntungan dari gillnet millenium ini adalah perawatannya mudah dan umurnya relatif lama sampai 10-12 tahun. Selain itu, sejak memakai gillnet millenium pendapatan nelayan rata-rata meningkat. Jaring millenium juga tidak dapat kusut dibandingkan dengan jaring mono yang cepat rusak. Namun, jaring millenium ini punya beberapa larangan, agar tetap awet, yaitu tidak boleh terkena minyak apapun dan terkena sinar matahari langsung, sehingga apabila tidak dipakai jaring ini biasanya langsung ditutupi dengan terpal. Harga gillnet millenium adalah Rp7.200,00 per kg. . Satu tali jaring adalah 8-10 senar poli a orang lndramayu banyak menyebutnya dengan fly, satu senar ukurannya 0,2 dim. KKP, 2011. Penggunaan gillnet millenium oleh nelayan berkembang dengan pesat dan menghasilkan keuntungan yang besar. . Namun, kendala yang dihadapi yaitu semakin mahalnya harga BBM dan iklim yang tidak menentu dapat mengancam usaha penangkapan gillnet millenium. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji usaha unit penangkapan gillnet millenium di Karangsong dengan pendekatan sistem, sehingga dapat diketahui potensi usaha gillnet millenium di Karangsong dalam menghadapi kendala-kendala yang dihadapi.

1.2 Tujuan