Tempat pelelangan ikan Unit penangkapan ikan

sebanyak 84 hari sedangkan curah hujan terendah sekitar 1.063 mm dengan jumlah hari hujan 68 hari.

4.3 Demografi

Desa Karangsong memiliki jumlah penduduk sebesar 4.677 jiwa pada tahun 2011, penduduk laki-laki berjumlah 1.890 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 2.787. . Jumlah penduduk menurut mata pencaharian di Desa Karangsong dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Jumlah penduduk menurut mata pencaharian di Desa Karangsong pada 2011 No. Mata Pencaharian Jumlah Orang 1 Petani 106 2 Buruh Tani 252 3 BuruhSwasta 20 4 Pegawai Negeri 58 5 Pedagang 212 6 Peternak 6 7 Montir 7 Sumber: Profil Desa Karangsong tahun 2011

4.4 Keadaan Perikanan Tangkap Kabupaten Indramayu

4.4.1 Tempat pelelangan ikan

Secara geografis kawasan PPI Karangsong terletak pada koordinat 06°1845 dan 06°1945 LS dan 108° 2130 dan 108° 2230 BT. Kawasan PPI Karangsong berada di Desa Karangsong Kecamatan Indramayu, yang berjarak 4,5 km dari pusat ibu kota Kabupaten Indramayu. Lokasi PPI Karangsong berada di sekitar pesisir Laut Jawa yang letaknya berada masuk di bagian dalam dari bibir pantai. Keberadaan PPI Karangsong tidak lepas dari adanya peranan Sungai Prajagumiwang yang berfungsi sebagai alur pelayaran keluar masuk kapal atau perahu ke pelabuhan Omat, 2008. Fasilitas yang terdapat di PPI Karangsong meliputi: KUD, pabrik es, TPI, air tawar, alat timbang, keranjang dan drum, kantor administrasi, dan papan informasi DPI. Retribusi ke pihak TPI dikenakan 3 dari nelayan dan 3 dari bakul. Biaya ini lebih besar dibandingkan yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini terjadi karena adanya kesepakatan rapat anggota tahunan antara para juragan, bakul, KUD, dan pihak TPI untuk membangun PPI menjadi lebih baik.

4.4.2 Unit penangkapan ikan

Usaha penangkapan ikan merupakan suatu unit penangkapan ikan yang terdiri dari alat tangkap, kapalperahu, dan nelayan. Alat tangkap yang beroperasi pada tahun 2005-2009 didominasi oleh gillnet dan alat tangkap yang terbanyak setelahnya yaitu alat pukat pantai. Jumlah alat tangkap yang beroperasi pada tahun 2005 tidak mengalami perubahan hingga tahun 2006. . Namun, terjadi pertambahan alat tangkap gillnet yang beroperasi pada tahun 2007, diduga penambahan terjadi akibat nelayan yang mengoperasikan alat tangkap pukat cincin, pukat pantai, dan trammel net beralih untuk memakai gillnet. Ketiga alat tangkap tersebut mengalami penurunan pada tahun 2007. Jumlah alat tangkap yang beroperasi pada tahun 2007 tidak mengalami perubahan hingga tahun 2009. Perkembangan jumlah dan alat tangkap di Indramayu pada tahun 2005-2009 dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Jenis dan jumlah alat tangkap di Indramayu 2005-2009. Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu 2005-2009 Alat tangkap yang paling banyak dioperasikan di Karangsong yaitu jaring rampus kemudian jaring millenium. Sebagian kecil menggunakan alat tangkap pancing, jaring cumi dan payang. . Bulan Januari merupakan jumlah teringgi pengoperasian alat tangkap jaring millenium dengan jumlah 296, sedangkan pada bulan Desember merupakan jumlah terendah yaitu sebesar 196. Jumlah kedua alat tangkap tersebut di PPI Karangsong pada tahun 2010 dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Jenis dan jumlah alat tangkap yang beroperasi di PPI Karangsong tahun 2010. Sumber: Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra 2010 Perkembangan jumlah armada penangkapan terjadi peningkatan dari tahun 2005 hingga tahun 2007, namun terjadi penurunan pada tahun 2009 Tabel 2. Kapal motor tempel mendominasi jumlah armada secara keseluran dan merupakan kapal yang sebagian besar berukuran 5 GT, dengan kekuatan mesin 20 PK dan berbahan bakar solar. Kapal motor terjadi peningkatan jumlah yang pesat pada tahun 2009, pertambahan ini karena bertambahnya jumlah kapal motor berukuran 5-10 GT dan 10-30 GT. Tabel 2 Jumlah armada penangkapan di Indramayu tahun 2005-2009 Tahun Kapal Motor Motor Tempel Jumlah 2005 285 5656 5941 2006 285 5656 5941 2007 303 5725 6028 2008 303 5725 6028 2009 697 5282 5979 Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu 2005-2009 Salah satu faktor yang mempengaruhi di dalam penangkapan ikan adalah nelayan. Nelayan berdasarkan fungsinya dan permodalannya dibagi menjadi dua yaitu nelayan juragan dan nelayan bendega. . Nelayan bendega atau disebut nelayan buruh merupakan orang yang bekerja mencari ikan atau melaut tetapi tidak memiliki kapal maupun alat tangkap. Terjadi kenaikan jumlah nelayan pemilik dan nelayan buruh dari tahun 2006 ke tahun 2007, setelah itu jumlah cenderung tetap hingga tahun 2009 Tabel 3. Nelayan kapal penangkapan ikan 5 GT terdapat 4-5 orang nelayan, kapal 30 GT terdapat 11-12 orang nelayan, dan pada kapal 40 GT dan 60 GT terdapat 13 orang nelayan. Tabel 3 Jumlah nelayan di Indramayu tahun 2005-2009 Tahun Nelayan Pemilik Nelayan Buruh Jumlah 2005 4271 30411 34682 2006 4271 30411 34682 2007 4283 31124 35407 2008 4283 31124 35407 2009 4283 31124 35407 Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu 2005-2009

4.4.3 Koperasi