Uji Kriteria Ekonometrika HASIL DAN PEMBAHASAN

minimum provinsi berpengaruh signifikan terhadap penanaman modal asing di Provinsi Jawa Timur.

5.3. Uji Kriteria Ekonometrika

1. Uji Autokorelasi

Pengujian ekonometrika dimaksudkan untuk mendeteksi ada tidaknya pelanggaran asumsi. Jika terjadi pelanggaran asumsi maka akan menghasilkan dugaan yang tidak valid. Uji ekonometrika terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas dan uji multikolinieritas. Pengujian autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya t-1. Autokorelasi dideteksi dengan menggunakan pengujian Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test. Kriteria ujinya adalah jika Prob Chi-square nya lebih besar dari taraf nyata α = 0,05 maka tidak tolak H yang artinya bahwa model persamaan yang digunakan pada penelitian tidak mengalami masalah autokorelasi. Sebaliknya jika jika Prob Chi- square nya lebih kecil dari taraf nyata α = 0,05 maka tolak H yang artinya bahwa model persamaan yang digunakan pada penelitian mengalami masalah autokorelasi. Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai Prob Chi-square sebesar 0,1794. Nilai ini lebih besar dari taraf nyata 0,05, artinya model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini tidak memiliki masalah autokorelasi. Hasil uji asumsi autokorelasi dapat dilihat pada gambar 5.2. Tabel 5.2. Hasil Estimasi Uji Autokorelasi pada Persamaan PMA Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistik 1.188623 Prob. F2,8 0.3532 ObsR-squared 3.436238 Prob. Chi-Square2 0.1794 Sumber: Hasil Pengolahan dengan Eviews 6.0.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedasitas dilakukan melalui uji white yaitu White’s General Heterokedasticity Test . Kriteria ujinya adalah jika Prob Chi-square nya lebih besar dari taraf nyata α = 0,05 maka model persamaan yang digunakan tidak mengalami masalah heterokedastisitas, dan sebaliknya jika Prob Chi-square nya lebih kecil dari taraf nyata α = 0,05 maka model persamaan yang digunakan mengalami masalah heterokedastisitas. Hasil uji dari persamaan yang digunakan dalam penelitian ini diketahui bahwa Prob Chi-square adalah sebesar 0,6302 dimana nilai tersebut lebih besar dari taraf nyata α = 0,05, maka model persamaan pada penelitian ini tidak mengalami masalah heterokedastisitas. Adapun hasil uji tersebut bisa dilihat pada tabel 5.3. di bawah ini. Tabel 5.3. Hasil Estimasi Uji Heterokedastisitas pada Persamaan PMA Heteroskedasticity Test: White F-statistik 0.436239 Prob. F4,10 0.7798 ObsR-squared 2.228558 Prob. Chi-Square4 0.6938 Scaled explained SS 0.598034 Prob. Chi-Square4 0.9633 Sumber: Hasil Pengolahan dengan Eviews 6.0.

3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk melihat koefisien korelasi antar variabel bebas independent pada correlation matrix. Pada model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat variabel yang mempunyai nilai koefisien korelasi yang relati f tinggi yaitu lebih dari │0,8│, maka tidak terdapat multikolinieritas. Tabel 5.4. Hasil Estimasi Uji Multikolinieritas pada Persamaan PMA Correlation LPMA PDRB OPEN INF UMP LPMA 1.000000 0.108897 0.144761 -0.121881 -0.034881 PDRB 0.108897 1.000000 -0.164070 0.275400 0.784974 LINF 0.144761 -0.164070 1.000000 0.512854 -0.158456 LNT -0.121881 0.275400 0.512854 1.000000 -0.295093 UMP -0.034881 0.784974 -0.158456 -0.295093 1.000000 Sumber: Hasil Pengolahan dengan Eviews 6.0.

4. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model yang memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Uji ini dilakukan pada nilai residualnya, bukan pada masing-masing variabel penelitian. Dimana dilakukan dengan uji histogram, kriteria ujinya adalah dengan melihat nilai p-value Jarque Berra. Jika nilai p-value Jarque Berra lebih besar dari taraf nyata α = 0,05 maka model persamaam yang digunakan nilai residualnya telah terdistribusi normal. Dan sebaliknya jika nilai p-value Jarque Berra lebih kecil dari taraf nyata α = 1 2 3 4 -10 -5 5 10 Series: Residuals Sample 1996 2010 Observations 15 Mean 2.46e-14 Median 0.111517 Maximum 8.156133 Minimum -9.542331 Std. Dev. 5.040389 Skewness -0.130680 Kurtosis 2.207576 Jarque-Bera 0.435153 Probability 0.804466 0,05 maka model persamaan yang digunakan nilai residualnya tidak terdistribusi normal. Pada penelitian ini nilai p-value Jarque Berra sebesar 0,804466, hal ini berarti bahwa model persamaan PMA nilai residualnya telah terdistribusi normal. Hasil uji normalitas tersebut bisa dilihat pada Gambar 5.5. di bawah ini. Sumber: Hasil Pengolahan dengan Eviews 6.0. Gambar 5.1. Hasil Estimasi Uji Normalitas pada Persamaan PMA

5.4. Estimasi Model