utamanya adalah sektor industri makananminuman dan sektor industri kimia dan farmasi.
Peningkatan yang terjadi pada sektor indutsri makananminuman dikarenakan penambahan nilai investasi yang dilakukan oleh PT Nestle dengan
nilai kontrak sebesar 490 juta USD. Sedangkan peningkatan yang terjadi di sektor industri kimia dan farmasi dikarenakan investasi dari PT Chiel Jedang CJ yaitu
perusahaan multinasional dari Korea Selatan yang memproduksi asam amino, Hcl-L, Lysne, MSG.
4.2. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk
Sumber : Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi Jatim Gambar 4.2. Persentase Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Timur
Berdasarkan sektor Tahun 2001-2010
0.45 1.60 0.35 0.85 1.31 0.43 5.29 0.85 2.28 0.09 99.30
85.92 66.46
52.68 68.86
25.21 85.41
23.52 54.34
77.86 0.24
12.48 33.19
46.47 29.83
74.36 9.30
75.63 43.38
22.05
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
p er
sen tase
P MA
p er
sen
Tahun Pertanian Pertambangan
Industri Lainnya
dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negaradaerah dan pemerataan pendapatan bagi penduduknya. Pembangunan
ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi karena pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi
memperlancar proses pembangunan Kuncoro, 2010. Produk Domestik Regional Bruto PDRB mencerminkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Perkembangan PDRB Provinsi Jawa Timur dari tahun ke tahun terus meningkat, hal ini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang positif. Gambar
4.2. menunjukkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur yang terus mengalami peningkatan, kecuali pada tahun 1998 terjadi penurunan sebesar 11,21
persen, hal ini dikarenakan krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 1998. Karena perekonomian dunia cukup terintegrasi, sebagai konsekuensi dari arus
globalisasi, setiap terjadi krisis global akan berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia termasuk Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 1999 pertumbuhan
ekonomi mengalami sedikit peningkatan meskipun hanya sebesar 1,21 persen sebagai bentuk proses pemulihan ekonomi.
Pada perkembangan selanjutnya dari tahun 1999 sampai dengan 2009 PDRB Provinsi Jawa Timur terus mengalami peningkatan, demikian juga pada
tahun 2010 terjadi peningkatan sebesar 6,88 persen yaitu dari 320,21 miliar Rp menjadi 342,24 miliar Rp pada tahun 2010. Adapun krisis finansial yang terjadi
pada tahun 2008 hanya mengakibatkan laju pertumbuhan sedikit melambat. Pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik ini diharapkan mampu membuka
peluang bagi para investor asing untuk melakukan investasi di Provinsi Jawa Timur.
4.3. Perkembangan Inflasi