Heterokedastisitas Uji Kriteria Ekonometrika

c. Ragam galat tidak jelas. d. Terjadi pendugaan kurang tepat pada ragam galat standar error underestimated , sehingga S b underestimated. Oleh karena itu, t overestimate cenderung lebih besar dari yang sebenarnya. H = β = 0 tidak terdapat serial autokorelasi H1 = β ≠ 0 terdapat serial autokorelasi Kriteria uji yang digunakan untuk melihat adanya autokorelasi adalah sebagai berikut : 1. Apabila nilai obsR-squared lebih besar dari taraf nyata yang digunakan, maka model persamaan yang digunakan tidak mengalami masalah autokorelasi. 2. Apabila nilai obsR-squared lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan, maka model persamaan yang digunakan mengalami masalah autokorelasi. Solusi dari masalah autokorelasi yaitu dengan menghilangkan variabel yang sebenarnya tidak berpengaruh terhadap variabel bebas. Jika terjadi kesalahan dalam spesifikasi model, hal ini dapat diatasi dengan mentransformasi model, misalnya dari model linier menjadi non linier atau sebaliknya.

3. Heterokedastisitas

Seringkali pada data yang dianalisis ditemukan masalah varians residual yang bervariasi heterokedastisitas, sementara itu analisis regresi menghendaki asumsi bahwa residual memiliki varians konstan homokedastisitas. Heterokedastisitas terjadi apabila ada pelanggaran pada asumsi regresi. Hal tersebut ditandai dengan varians tidak tetap. Heterokedastisitas tidak merusak sifat ketidakstabilan dan konsistensi dari penaksir OLS, tetapi penaksir dihasilkan tidak lagi mempunyai varians minimum efisien. Menurut Gujarati 1993, jika terjadi heterokedastisitas maka akan berakibat sebagai berikut : 1. Estimasi dengan menggunakan OLS tidak akan memiliki varians yang minimum atau estimator tidak efisien. 2. Prediksi nilai Y untuk X tertentu dengan estimator dari data yang sebenarnya akan mempunyai varians yang tinggi, sehingga prediksi tidak efisien. 3. Tidak akan ditetapkannya uji nyata koefisien atau selang kepercayaan dengan menggunakan formula yang berkaitan dengan varians. Secara umum ada beberapa cara atau teknik yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas, yaitu : 1. Uji Park. 2. Uji Breusch Pagan Godfrey. 3. Uji White White General Heterokedastisity Test. Dalam penelitian ini untuk menguji ada tidaknya heterokedastisitas dengan menggunakan Breusch Pagan Godfrey dan White General Heteroskedastisity Test . Kriteria uji yang digunakan untuk melihat adanya heterokedastisitas adalah jika nilai probability obsR-squared lebih besar dari taraf nyata yang digunakan, maka model persamaan yang digunakan tidak mengalami masalah heterokedastisitas. Sebaliknya jika nilai probability obsR-squared lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan, maka persamaan tersebut mengalami masalah heterokedastisitas. Untuk mengatasi masalah heterokedastisitas ada beberapa teknik, diantaranya : a. Metode Generalized Least Square GLS. b. Transformasi dengan logaritma.

4. Uji Multikolinearitas