Perkembangan Inflasi Perkembangan Ekspor

peluang bagi para investor asing untuk melakukan investasi di Provinsi Jawa Timur.

4.3. Perkembangan Inflasi

Pada triwulan I-2010, inflasi IHK 7 kota di Jawa Timur sebesar 3,01 persen yoy, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi triwulan sebelumnya yang mencapai 3,40 persen maupun dengan inflasi nasional yang mencapai 3,56 persen. Tingkat inflasi Jawa Timur hingga triwulan ini terus menunjukkan tren perlambatan. Kondisi ini secara umum dipengaruhi oleh cukup terjaganya tekanan inflasi pada kelompok yang mendominasi seperti kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar. Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jatim Gambar 4.3. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur Tahun 1990-2010 -15.00 -10.00 -5.00 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 P ertu m b u h an Ek o n o m i p erse n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 2009 2010 Nas 9.2 8.6 7.92 7.31 6.04 3.65 2.71 2.75 2.83 2.57 2.41 2.78 3.72 3.81 3.56 Jatim 7.9 8.07 7.52 6.76 5.74 3.67 2.64 2.47 2.75 2.45 2.6 3.4 4.06 3.55 3.01 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 Nas Jatim Secara umum, tren penurunan inflasi tersebut terutama dipengaruhi oleh terkendalinya harga bahan makanan sebagai kelompok yang memiliki bobot terbesar kedua di Jawa Timur. Meskipun sempat terjadi kenaikan harga pada kelompok tersebut pada bulan Januari dan Pebruari 2010, namun deflasi yang terjadi pada bulan Maret 2010 mampu menekan inflasi keseluruhan pada triwulan satu. Hal ini juga dipengaruhi oleh kecukupan distribusi, ketegasan pemerintah provinsi dalam pengendalian harga komoditas strategis terutama gula pasir, serta didukung oleh ekspektasi masyarakat yang terjaga.

4.4. Perkembangan Ekspor

Selama bulan Desember 2010 ekspor hasil pertanian menunjukkan kenaikan sebesar 34,60 persen disbanding bulan sebelumnya, dari 80,58 juta USD Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur Gambar 4.4. Perkembangan Inflasi Provinsi Jawa Timur 2009-2010 di bulan November 2010 menjadi 108,47 juta USD di bulan Desember 2010. Hasil industri naik 30,86 persen dari 1.073,81 juta USD menjadi 1.405,18 juta USD di bulan Desember 2010, dan hasil pertambangan danlainnya naik 66,02 persen disbanding bulan sebelumnya yaitu dari 2,66 juta USD di bulan November 2010 menjadi 4,41 juta USD di bulan Desember 2010. Dibanding periode yang sama tahun 2009, ekspor hasil pertanian Januari-Desember 2010 naik 21,86 persen. Hasil industri naik 34,59 persen dan hasil pertambangan dan lainnya naik sebesar 6,32 persen tabel 4.1. Tabel 4.1. Perkembangan ekspor Provinsi Jawa Timur 2009-2010 Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur 2011 Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada bulan Desember 2010, ekspor migas memberikan kontribusi sebesar 5,79 persen dan non migas sebesar 94,21 persen. Sedangkan besarnya peranan ekspor sektor industri sebesar 87,21 persen, sektor pertanian serta sektor pertambangan dan lainnya masing- masing sebesar 6,73 persen dan 0,27 persen. Adapun selama Januari-Desember 2010 ekspor migas berperan 10,18 persen, ekspor non migas berperan sebesar 89,82 persen. November Desember Jan-Des Jan-Des Perubahan Jan-Des 2010 Des Jan-Des Thd. 2009 2010 2010 Migas 115,059.48 93,275.25 685,592.65 1,447,142.79 111.08 5.79 10.18 Non Migas 1,157,053.53 1,518,063.97 9,571,710.37 12,770,044.27 33.41 94.21 89.82 - Pertanian 80,582.34 108,465.05 810,005.03 987,065.80 21.86 6.73 6.94 - Industri 1,073,811.98 1,405,184.00 8,728,433.53 11,747,605.16 34.59 87.21 82.63 - Pertambangan lainnya 2,659.21 4,414.92 33,271.81 35,373.31 6.32 0.27 0.25 Total ekspor 1,272,113.01 1,611,339.22 10,257,303.02 14,217,187.06 38.61 100.00 100.00 Nilai 000 USD Peran thd. Total Ekspor Sektor 2010 2010 2009 2010

4.5. Perkembangan Upah Minimum Provinsi