ANALISIS ISI TEMA-TEMA PEMBERITAAN DALAM PRESS RELEASE PADA WEBSITE PT. INDOSAT

(1)

ANALISIS ISI TEM A-TEM A PEM BERITAAN

DALAM

PRESS RELEASE

PADA W

EBSITE

PT. INDOSAT

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:

INNE AYU EKA HERTANTY 201010040312327/Ikom

JURUSAN ILM U KOM UNIKASI

FAKULTAS ILM U SOSIAL DAN ILM U POLITIK

UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH M ALANG


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Inne Ayu Eka Hertanty

NIM : 201010040312327

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : ANALISIS ISI TEMA-TEMA PEMBERITAAN DALAM

PRESS RELEASE PADA WEBSITE PT. INDOSAT

Diterima dan Disetujui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Drs. Abdullah Masmuh, M.Si) (Drs. Sugeng Pujileksono, M.Si)

Mengetahui

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi


(3)

LEM BAR PENGESAHAN

Nama : Inne Ayu Eka Hertanty

NIM : 201010040312327

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : ANALISIS ISI TEMA-TEMA PEMBERITAAN DALAM

PRESS RELEASE PADA WEBSITE PT. INDOSAT

Telah dipertahankan dihadapan dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Dan dinyatakan LULUS

Pada Hari : Jum’at

Tanggal : 08 April 2011

Tempat : 607

Mengesahkan Dekan FISIP UMM

Dr. Wahyudi, M.Si

Dewan Penguji

1. Farid Rusman, S.Sos., M.Si ( )

2. Nasrullah,S.Sos.,M.Si ( )

3. Drs. Abdullah Masmuh, M.Si ( )


(4)

LEMBAR ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Inne Ayu Eka Hertanty

Tempat Tanggal Lahir : Malang, 5 Agustus 1985

NIM : 201010040312327

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya ilmiah/skripsi kami yang berjudul:

ANALISIS ISI TEMA-TEMA PEMBERITAAN DALAM PRESS RELEASE PADA

WEBSITE PT. INDOSAT

Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapat sanksi akademis.

Malang, 21 Oktober 2010 Yang menyatakan,


(5)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Inne Ayu Eka Hertanty

NIM : 201010040312327

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : ANALISIS ISI TEMA-TEMA PEMBERITAAN DALAM

PRESS RELEASE PADA WEBSITE PT. INDOSAT

Pembimbing I : Drs. Abdullah Masmuh, M.Si

Pembimbing II : Drs. Sugeng Pujileksono, M.Si

Tanggal Paraf Pembimbing Keterangan

Pembimbing I Pembimbing II

20 Oktober 2009 ACC Judul

14 Desember 2009 Seminar Proposal

12 Januari 2010 ACC Bab I

08 Februari 2010 ACC Bab II

09 Agustus 2010 ACC Bab III

01 Oktober 2010 ACC Bab IV

15 Oktober 2010 ACC Keseluruhan

Malang, 21 Oktober 2010

Disetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II


(6)

M otto

Syukuri Apa Yang Ada Hidup Adalah Anugerah

Tet ap Jalani Hidup I ni M elakukan Yang Terbaik

Tuhan Pasti M enunjukkan K ebesaran Dan K uasanya

Bagi Hamba-Nya Yang Sabar Dan Tak K enal Putus Asa

Jangan M enyerah Dan Putus Asa… … ...

Dengan U saha Dan Sabar K ita Bisa M eraih


(7)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Rasa syukur dan sembah sujudku pada Sang K halik juga N abi besar M uhammad SAW yang t elah memberikan rizki, hidayah, perlindungan kepada saya

sehingga skripsi ini Alhamdulillah dapat saya selesaikan dengan baik dan lancar

K eluargaku

U nt uk orang t ua dan semua keluarga yang selalu mendukung dan memberikan dorongan

sert a doa agar cepat menyelesaikan skripsi ini

Sahabat - sahabat ku

makasih at as persaudaraan dan masukan-masukannya sert a krit ik yang diberikan.(akhirnya aku lulus juga)


(8)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah, yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik, Hidayah dan Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi yang berjudul: “ ANALISIS ISI TEMA-TEMA

PEMBERITAAN DALAM PRESS RELEASE PADA WEBSITE PT. INDOSAT.

Pada kesempatan ini dan lewat tulisan ini pula penulis mengucapkan terima kasih, kepada:

1. Drs. Muhadjir Effendy, M.Ap. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang.

2. Dr. Wahyudi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial

Universitas Muhammadiyah Malang;

3. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Malang;

4. Drs. Abdullah Masmuh, M.Si, selaku pembimbing I yang selalu membantu dan

memberi semangat serta nasehat- nasehat selama proses bimbinga n skripsi sampai selesai.

5. Drs. Sugeng Pujileksono, M.Si, selaku pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Politik dan


(9)

7. Orang tua dan semua keluarga yang turut membantu memberikan doa dan semangat pada penulis selama menyelesaikan skripsi ini

8. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa apa yang tertulis dalam Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka jika ada saran dan kritik dari pembaca akan menjadikan suatu tambahan wawasan dan informasi yang sangat berguna bagi peneliti dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.

Malang, 08 April 2011


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

LEMBARORISINALITAS ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 11

C. Tujuan Penelitian ... 12

D. Kegunaan Penelitian ... 12

E. Tinjauan Pustaka ... 12

1. Pesan Komunikasi ... 12

2. Isi Pesan atau Message ... 16

3. Public Relations ... 18

4. Perkembangan Media Massa... 28

5. Internet sebagai Media Komunikasi Publi Relations ... 31

6. Press Release ... 32

7. Efektivitas Website ... 36

8. Electronic Public Relations (e-PR) ... 37

9. Hubungan antara Humas dengan Analisis Isi ... 41

F. Definisi Konseptual ... 43

G. Metode Penelitian... 44

1. Tipe Penelitian... 45

2. Ruang Lingkup Penelitian ... 46

3. Struktur Kategori ... 46

4. Unit Analisis dan Satuan Ukur... 48

5. Teknik Pengumpulan Data ... 48

6. Teknik Analisis Data ... 49


(11)

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. INDOSAT TBK

A. Sejarah PT. Indosat ... 52

B. Visi dan Misi Indosat ... 55

C. Motto PT. Indosat Tbk. ... 57

D. Logo PT. Indosat ... 57

E. Tag Line Indosat... 60

F. Bidang Jasa PT. Indosat Tbk... 63

G. Segmen Pasar PT. Indosat Tbk ... 74

H. Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab ... 75

BAB III. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Tema Pemberitaan dalam Press Release pada Website PT. Indosat ... 84

B. Penyajian Tema Pemberitaan dalam Press Release pada Website PT. Indosat ... 85

C. Uji Reliabilitas... 119

BAB IV. PENUTUP A. Kesipulan... 124

B. Saran ... 125 DAFTAR PUSTAKA


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Anggoro, M. Linggar, 2002. Teori & Profesi Kepublik relationsan serta Aplikasinya

di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta.

Ardianto, Elvinaro & Soleh Soemirat, 2005. Dasar-Dasar Publik Relations, PT

Remaja Rosdakarya, Bandung.

Bivins, Thomas, 2008. Public Relations Writing.NTC Bussiness Work. Lincolin

Wood

Darmastuti, Rini. 2007. Etika PR dan e-PR, Gava Media, Yogyakarta.

Effendy, Onong Uchjana, 1994. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Effendy, Onong Uchjana, 2002. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis,

PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Fischer, B Aubrey, 1996. Teori-Teori Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Iriantara, Yosal, 2005.Media Relations.Simbiosa Rekatama Media, Bandung.

Iriantara, Yosal, 2004. Manajemen Strategi Publik Relations. Ghalia, Jakarta.

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis dan Riset Komunikasi. Penerbit Kencana

Prenada Media Group, Jakarta.

__________., 2008. Public Relations Writing, Teknik Produksi Media Public

Relations dan Publisitas Korpirat. Penerbit Kencana Prenada Media Group.

Kusumastuti, Frida. 2004. Dasar-Dasar Humas. Ghalia Indonesia dan UMM Press,

Bogor.

Rachmadi, F, 1994. Public Relation Dalam Teori dan Praktek, PT Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Rumanti, Maria Assumpta. 2004. Dasar-dasar Public Relations : Teori dan Praktik.

Grasindo, Jakarta.

Simandjuntak, John P, dkk. 2003. Public Relations Dilengkapi 7 Kasus dan


(13)

Soemirat, Soleh.2002. Dasar-Dasar Public Relations. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relations Perusahaan ; Kajian Program

Implementasi. Nuansa, Bandung.

Stephen Robbins, 2002. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi Dan Aplikasi, PT.

Prenhallindo: Jakarta,

Sumber Lain:

(http://dyahsuryani.blogsome.com) www.indosat.com

Happy Prihatini, “Pesan Komunikasi melalui Website dalam Praktik Public Relations

(Analisis isi website PT. Pertamina, PT. Chevron dan PT. Total Fina E&P)”

Skripsi Tidak Dipublikasikan.

Ivan Ferdiyanto, 2009. Pengaruh Friendster Dan Facebook Di Kalangan Mahasiswa

Dalam Memperluas Hubungan Sosial Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Affiliasi. Skripsi Tidak Dipublikasikan


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perkembangan zaman yang begitu pesat dan ditopang dengan perdagangan bebas memberikan kesempatan bagi Negara maju untuk mengembangkan perusahaannya di berbagai belahan dunia, termasuk negara di dunia ketiga seperti Indonesia. Efek positif dari maraknya perusahaan asing di Indonesia secara langsung kian memicu semangat dan produktifitas industri tanah air. Teknologi informasi dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini didukung oleh perkembangan zaman, dimana saat ini merupakan suatu era/ zaman yang disebut era globalisasi. Era globalisasi merupakan suatu era dimana terjadi perkembangan peradaban manusia secara global, yang mengantar manusia kearah kebudayaan yang sifatnya global. Dampak yang ditimbulkan berkaitan erat dengan penyebaran informasi yang mudah didapatkan dengan bantuan teknologi media massa yang semakin canggih.

Dengan adanya teknologi yang semakin canggih ini, manusia bisa berkenalan tanpa tatap muka atau pertemuan yang melibatkan kontak fisik secara langsung. Manusia zaman dulu tidak dapat melakukan hal diatas dikarenakan oleh beberapa faktor. Faktor utama dikarenakan terbatasnya sarana komunikasi. Faktor kedua, perkenalan tanpa tatap muka semisal perkenalan melalui telepon dianggap kurang sopan, dan orang yang ditelepon itupun bisa merasakan ketidaknyamanan. Manusia pada saat itu hanya bisa melakukan komunikasi lisan melaui media surat menyurat.


(15)

2

Sarana komunikasi tersebut tentunya dipergunakan oleh dua orang yang sudah saling mengenal. Bahkan menjamurnya perusahaan asing di Indonesia ditandai dengan tumbuhnya industri di segala bidang; seperti industri pertambangan, manufaktur, retail, perdagangan, otomotif, perbankan dan telekomunikasi.

Pertumbuhan dan perkembangan di bidang industri ini menuntut keahlian

berbagai profesi, salah satunya profesi public relations. Karena telah menjadi

kesadaran umum bahwa suatu perusahaan dituntut untuk membangun dan mempertahankan relasi. Dalam menterjemahkan dan mengimplementasikan tuntutan

tersebut, kepiawaia n public relations menjadi hal yang sangat kruisal bagi sebuah

perusahaan. Pada umumnya humas merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang non-komersial. Mulai dari yayasan, perguruan tinggi, dinas militer sampai dengan lembaga- lembaga pemerintahan, dan usahapun memerlukan humas. Kebutuhan akan kehadirannya tidak bisa dicegah terlepas dari kita menyukainya atau tidak, karena humas merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan organisasi secara positif. Arti penting humas sebagai sumber informasi terpercaya kian terasa pada era globalisasi sekarang ini.

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain. Tidak ada kelompok yang dapat eksis tanpa komunikasi : pentransferan makna di antara anggota-anggotanya. Hanya lewat pentransferan makna dari satu orang ke orang lain informasi dan gagasan dapat dihantarkan. Tetapi komunikasi itu lebih dari sekedar menanamkan makna tetapi harus juga dipahami (Robbins, 2002 : 310). Komunikasi juga dapat bertindak untuk


(16)

3

mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, sehingga setiap orang yang

bekerja di dalam suatu perusahaan dapat bekerja menyelesaikan tugas (job

description) sesuai dengan yang diharapkan oleh pimpinan perusahaan. Dalam hal ini pesan komunikasi yang akan disampaikan melalui sebsite harus benar-benar relevan dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga si penerima pesan tersebut akan merasa tertarik untuk membaca pesan tersebut.

Internet merupakan perkembangan teknologi yang ada pada saat ini. Dengan adanya internet manusia bisa mencari segala macam informasi yang ada. Selain itu, internet bisa digunakan sebagai sarana komunikasi. Sifat manusia yang selalu ingin tahu dan ingin mencoba sesuatu yang baru membuat manusia ingin bisa memanfaatkan teknologi internet tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemunculan internet ini membawa pengaruh yang cukup besar, baik di bidang komputer itu sendiri, maupun pada bidang ekonomi, politik, kebudayaan dan masih banyak yang lainnya. Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia (Laquey, 1997 dalam Ferdiyantono, 2009:2). Dengan adanya internet, faktor perbedaan geografis seperti jarak dapat diabaikan. Tidak hanya orang dewasa saja yang mengenal internet, anak- anak pun sudah mulai mengenal teknologi ini.

Dengan internet, orang dari berbagai negara bisa mengakses informasi dengan

cepat ketika otang tersebut sedang online. Dan internet sendiri bersifat dunia maya,

tetapi orang dapat mengerti keberadaannya dengan pasti, informasi yang didapatkan pun akan sama meskipun orang tersebut mengakses dari negara yang berbeda ketika masyarakat tersebut memasuki suatu situs yang sama. Asal mula internet adalah


(17)

4

tercipta oleh suatu ledakan tak terduga di tahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen Kementrian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA (Department of Defense Advanced Research Projects Agency) (Lacque, dalam Komunikasi Massa suatu Pengantar, 2007,151). Istilah situs lebih dikenal dengan

istilah website. Website merupakan sebutan bagi sekelompok halaman web (web

page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name)

atau subdomain di World Wide Web (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh

situs web yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses

dari sebuah URL yang menjadi "akar" (root), yang disebut homepage (halaman

induk; sering diterjemahkan menjadi "halaman muka"), dan biasanya disimpan dalam server yang sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis. Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surat elektronik (e-mail),

dan lain- lain. Bagi orang – orang yang memiliki home page pada World Wide Web

(www), termasuk kepada content provider.(Straubhar dan LaRose.2000:268-269

dalam Ferdiyantono, 2009:3)

Perkembangan teknologi internet yang pesat memberikan banyak pilihan bagi masyarakat untuk berkomunikasi dengan orang lain serta bisa membaca pesan lewat website yang telah disediakan oleh perusahaan-perusahaan atau instansi- instansi tertentu. Di Indonesia, telepon seluler merupakan teknologi utama yang digunakan khalayak untuk menjalin dan memperluas pertemanan. Seiring dengan semakin terjangkaunya akses internet, teknologi lain seperti email, messenger, dan situs jejaring sosial seperti friendster pertemanan. Pesan sebagai terjemahan dari


(18)

5

Messege“ merupakan lambang bermakna (Meaning Full Symbol) yang membawakan pikiran atau perasaan komunikator. Pada umumnya, komunikasi berlangsung menggunakan bahasa, mengingat bahasa mampu membawakan pikiran atau perasaan seseorang, baik mengenai hal konkrit maupun abstrak, tidak saja tentang hal atau peristiwa yang terjadi sekarang, namun juga yang terjadi di masa mendatang.

Salah satu unsur komunikasi yang perlu dibahas lebih mendalam dalam penelitian ini adalah unsur pesan. Proses penyampaian pesan merupakan salah atau indikator bagi keberhasilan aktivitas komunikasi. Pesan itu sendiri dapat diartikan sebagai perintah, nasehat atau permintaan dan amanat yang disampaikan lewat orang

lain. Pesan tidak dapat lepas dari komunikasi massa yang bersifat umum (public).

Karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum jadi tidak ditujukan kepada perorangan atau kepada sekelompok orang tertentu. Sebagai suatu komponen dalam model mekanistis komunikasi manusia, konsep pesan penting bagi perspektif mekanistis. Tinjauan tradisional tentang komunikasi manusia itu merupakan campuran perspektif mekanistis dan psikologis maka pesan tetap merupakan konsep penting yang digunakan dalam banyak ulasan teoritis, praktis dan empiris tentang komunikasi manusia.

Faktanya, sebuah perusahaan tidak dapat berlaku hipokrit di hadapan para publiknya. Apalagi tingkat yang semakin kompetitif, arus informasi yang semakin luas, instan dan terbuka serta bertambahnya varian jenis produk barang dan jasa, maka perusahaan harus berfikir dan berjuang ekstra keras dalam mempertahankan eksistensi organisasinya. Seperti pernyataan yang disampaikan oleh Lew Hahn,


(19)

6

seorang pengusaha terkenal di Amerika serikat, yaitu: “sukses yang besar yang diraih oleh suatu perusahaan disebabkan oleh pelanggan, bukan oleh penjualnya itu sendiri. Setiap barang dapat saja dijual untuk satu kali kepada seorang pembeli, akan tetapi sebuah perusahaan dinilai sukses kalau bisa meningkatkan jumlah pelanggan yang membeli berulang kali” (Effendy, 2002: 112).

Agar impian perusahaan dapat tercapai, kerjasama dan kerja keras setiap lini

dalam perusahaan mutlak dibutuhkan. Akan lebih efektif lagi jika kegiatan public

relations dapat didukung dengan alat bantu teknologi yang mampu mengakses saluran-saluran komunikasi dengan para pelanggannya dalam waktu yang relatif singkat. Kini telah tercipta sejumlah teknologi untuk keperluan pembangunan hubungan tersebut. Teknologi mutakhir yang lahir berkat inovasi para ahli akan

memacu kegiatan public relations menjadi lebih menarik dan lebih hangat. Bahkan

seakan-akan teknologi telah meremajakan konsep public relations (Simandjuntak

dkk, 2003:181).

Dengan hadirnya kecanggihan teknologi komputer yang dapat terkoneksi melalui internet ke seluruh dunia, membuat kinerja semakin instan,efektif, akurat dan

sesuai dengan keinginan. Bahkan kegiatan public relations dapat dipastikan kurang

berhasil dengan sempurna jika tidak mengoptimalkan teknologi tersebut. Sistem informasi yang sistematis, lengkap, terpadu dan mudah dijalankan merupakan salah satu kunci sukses untuk membangun sebuah relasi dengan siapapun.

Menurut Simandjuntak, sistem informasi merupakan kesatuan elemen-elemen dalam perusahaan yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan


(20)

7

keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan (Simandjuntak, dkk, 2003:185).

Hadirnya teknologi internet membuat jurang perbedaan yang besar antara

komunikasi face to face dengan komunikasi interface to interface. Melalui teknologi

jaringan internet (komunikasi interface to interface) kegiatan public relations

menjadi dimudahkan untuk melakukan komunikasi jarak jauh sekaligus memanjakan publik yang haus akan informasi perusahaan terkait. Kegiatan komunikasi khususnya

dalam praktik public relations dapat dilakukan dengan membuat website.

Saat ini untuk membuat halaman informasi yang berisi tentang kegiatan, profil, produk, sapaan, penjelasan, pesan, respon sosial dan keunggulan sebuah perusahaan tidak lagi harus dibutuhkan waktu yang panjang dan proses yang sulit. Seluruh informasi yang dibutuhkan publik dapat diakomodir melalui kehadiran sebsite yang merupakan media online (media elektronik) yang diolah oleh pemikiran

kreatif person-person perusahaan, salah satunya individu yang tergabung dalam

public relations di sebuah perusahaan.

Public relations dengan komunikasi sebagai hakikat dasarnya, yakni komunikasi dua arah yang memungkinkan terjadinya arus komunikasi timbal-balik. Tujuannya pun dapat dianalogikan dengan tujuan komunikasi, yaitu adanya penguatan dan perubahan kognisi, afeksi dan aspek psikomotoris (Kusumastuti,

2004:20). Komunikasi sebagai salah satu aspek bagi Public relations adalah hal yang

penting. Berkomunikasi yang baik dan efektif akan menghasilkan keuntungan yang

tinggi. Semakin efektif dan produktif komunikasi yang dilakukan oleh Public


(21)

8

eksternal, dan pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi kelo mpok publiknya maupun masyarakat pada umumnya yang sebenarnya merupakan kelanjutan hidup suatu organisasi atau perusahaan (Rumanti, ,2004:112).

Keuntungan dan dampak positif yang telah disebutkan tadi, tentunya tidak diperoleh hanya dengan berkomunikasi apa adanya, tetapi juga disertai dengan teknik komunikasi yang tepat. Teknik komunikasi sendiri dapat diartikan sebagai cara-cara atau metode yang digunakan komunikator dalam menyampaikan pesan kepada

komunikannya. Salah satu upaya public relations dalam melakukan komunikasi

eksternal adalah dengan melakukan publisitas. Publisitas merupakan salah satu

kegiatan utama dari public relations dalam hal memberikan keterangan dan

penerangan kepada publik perusahaan atau instansinya, yang mengandung nilai serta unsur-unsur berita atau informasi yang disusun sedemikian rupa untuk menarik perhatian publik.

Dalam menjalankan publisitas, petugas public relations harus banyak

memberikan informasi atau keterangan, baik kepada publik organisasinya atau masyarakat luas, agar mereka memperoleh cukup pengetahuan tentang organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Informasi yang disampaikan pun bukan sekedar penerangan atau propaganda, melainkan informasi yang mempunyai batas-batas kejujuran dan untuk kepentingan umum (Suhandang, 2004:168).

Selanjutnya, ia juga menjelaskan bahwa publisitas dapat dilakukan melalui beberapa bentuk komunikasi serta menggunakan berbagai media komunikasi ataupun dengan komunikasi secara langsung, yang sifatnya pemberitahuan dengan tujuan membangkitkan perhatian, simpati, dan kepercayaan masyarakat pada kegiatan dan


(22)

9

kebijaksanaan perusahaan. Demikian pula halnya upaya yang dilakukan oleh PT. Indosat yang dalam tujuannya untuk menciptakan opini publik yang menguntungkan bagi perusahaan, serta membina hubungan baik dengan publik serta masyarakat umumnya, yakni menunjukan keterbukaan dengan memilih media informasi yang dapat dengan mudah diakses oleh hampir seluruh masyarakat, khusunya publik PT. Indosat yakni dengan menempatkan alamat situs web tersendiri di internet.

Sedangkan dalam website itu sendiri berisikan pesan komunikasi yang bersifat

umum atau universal dan informatif, yang dimana pesan komunikasi tersebut bertujuan untuk publisitas dari suatu perusahaan. Dimana publisitas itu meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan perusahaan tersebut mulai dari berita mengenai perusahaan tersebut sampai dengan promosi produk. Dari situlah perusahaan menyampaikan pesan komunikasinya agar dapat diketahui masyarakat secara luas.

Hal tersebut juga dilakukan oleh PT. Indosat dimana website tersebut mengandung

pesan komunikasi, khususnya pesan komunikasi dalam praktik public relations yang

ingin disampaikan oleh suatu perusahaan.

Selain itu tujuan digunakannya internet oleh PT. Indosat adalah untuk menjaga dan menguatkan hubungan dengan khalayak, khususnya publik eksternal.

Mengingat popularitas dan multifungsi dari media online ini, maka pemanfaatan

internet oleh perusahaan atau instansi tertentu merupakan bagian dari aktivitas public

relations dalam membangun merek (brand) dan memelihara kepercayaan (trust).

Penggunaan internet untuk menunjang kegiatan public realtions dikenal dengan

istilah Public Relations on the Net atau Electronic Public Relations (E-PR) atau


(23)

10

Dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, pemilihan teknik komunikasi yang tepat dapat memudahkan manajemen meraih apa yang menjadi cita-citanya. Penyampaian pesan dengan pemilihan teknik komunikasi yang tepat dapat memberikan efek yang positif bagi perusahaan/organisasi. Alasan peneliti mengambil Indosat dalam penelitian ini karena manajemen PT. Indosat

menyampaikan pesan komunikasi khususnya dalam praktik public relations melalui

media internet yang secara khusus ditujukan untuk publiknya, dan bagi masyarakat umumnya. Dimana dalam penyampaian pesan komunikasi tersebut akan menghasilkan suatu efek, yang disebut dengan opini publik. Di samping itu pula

Indosat sebagai perusahaan jasa yang berhasil meraih HR Excellence Award 2009

dengan empat kategori masing- masing kategori Overal Tallent, Management &

Succession Planning, Development Management dan Performance Management.

Yang diserahkan oleh Managing Director Lembaga Management Fakultas Ekonomi

Universitas Idonesia, Budi W. Soetjipto yang diselenggarakan oleh majalah SWA yang bekerja sama dengan Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia dan Human Resources Indonesia.

Selain penghargaan tersebut Indosat juga berhasil meraih penghargaan

tertinggi dalam ajang Bubu Award V.06 dengan memenangkan Corporate Website of

The Year. Berhasil pula memenangkan penghargaan untuk Corporate Award Commerce & Consumer Category (www.indosat.com) yang diserahkan oleh menteri komunikasi dan informatika Bapak Muhammad Nuh. Maka PT. Indosat selalu

berusaha memberikan informasi yang jelas, lengkap, dan selalu up to date serta


(24)

11

adalah berdasarkan situs yang memenangkan anugerah dalam kategori korporat meliputi desain terbaikl, konten terbaik, (isi dan kandungan situs) teknologi terbaik, serta best usability.

Opini publik dalam hal ini adalah sesuatu yang penting bagi perusahaan. Positif atau pun negatif opini publik yang ditujukan bagi perusahaan, hal tersebut merupakan masukan bagi perusahaan untuk melakukan koreksi ke dalam, melakukan perbaikan dan pembenahan diri, sehingga nantinya dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat, khususnya bagi publiknya. Selain itu, adanya opini publik sebagai efek dari proses komunikasi merupakan suatu bentuk bahwa keberadaan organisasi atau perusahaan diakui oleh masyarakat. Hal ini dapat menunjang perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan untuk terus mempertahankan eksistensinya di masyarakat.

Dengan menggunakan metode analisis isi, peneliti tertarik untuk mengkaji

pesan komunikasi apa saja yang ada pada tema-tema pemberitaan dalam press release

pada website dalam praktik public relations PT. Indosat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : “Tema-tema pemberitaan apa saja yang muncul dalam Press


(25)

12

C. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui tema-tema pemberitaan yang muncul dalam Press Release pada Website

PT. Indosat.

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara akademis, penelitian ini dapat menjadi academic exercise bagi peneliti

pemula, khususnya pada pendalaman studi analisis isi.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan informasi bagi manajemen

dalam kaitannya dengan teknik komunikasi melalui tampilan isi website PT.

Indosat dan berdasarkan metode analisis isi, sekaligus memberi masukan mengenai pentingnya teknik komunikasi dalam mencapai tujuan organisasi.

E. Tinjauan Pustaka

1. Pesan Komunikasi

Aubrey Fisher dalam buku teori- teori komunikasi menguraikan pesan dalam berbagai pengertian sebagai berikut:

a. Pesan sebagai isyarat yang disampaikan

Model mekanistis komunikasi manusia dari Shannon dan Weaver akan membawa orang kepada konseptualisasi pesan sebagai fenomena yang berjalan pada rute perputarannya pada suatu saluran yang menghubungkan dua sumber penerima atau lebih. Dalam bentuk energi fisik antara sumber atau penerima, maka pesan itu bukanlah merupakan pikiran bukan pula


(26)

13

merupakan kata-kata. Akan tetapi ia merupakan seperangkat isyarat (signalis) fisik.

b. Pesan dalam bentuk struktural

Miller mempergunakan bentuk struktural suatu pesan untuk membedakan komposisinya ke dalam “tiga buah faktor yang prinsipal”. Stimuli verbal (yang mencakup kata-kata/lambang- lambang linguistik), stimuli fisik (yang mencakup isyarat atau gerakan, ekspresi muka dan sebagainya, dalam suatu interaksi tatap muka) dan stimuli vokal (yang mencakup petunjuk linguistik berupa ketepatan berbicara, kerasnya suara, infleksi, penekanan, aksen berbicara, dan dalam interaksi tatap muka).

c. Pesan sebagai pengaruh sosial

Menurut pendapat ahli komunikasi, Steve King, pesan sebagai suatu bentuk yang disandi, tersirat di dalamnya pengaruh sosial. Ia menulis “pesan itu secara sederhana adalah perilaku memberi pengaruh yang berhubungan dengan kebutuhan”. Dalam pandangan King, komunikasi sebenarnya secara mutlak dan inheren, mempunyai pengaruh sosial-tidak mesti harus bersifat manipulatif atau disengaja, namun begitu bersifat berpengaruh.

d. Pesan sebagai penafsiran

Perspektif psikologis komunikasi adalah pandangan tentang pesan sebagai penafsiran lambang/stimuli. Clevenger dan Matthews memaknai “pesan merupakan peristiwa simbolis ya ng menyatakan suatu penafsiran tentang kejadian fisik”. Baik oleh sumber maupun penerima. Proses penafsiran


(27)

14

(yakni proses penyandian pengalihan sandi) memberikan nilai pesan stimuli.

Definisi pesan dari Mortensen ada dua buah persyaratan konsep pesan sebagai penafsiran (1) stimuli perilaku “harus tersedia untuk dikaji” (2) perilaku itu harus ditafsirkan oleh salah seorang anggota kelompok.

Konseptualisasi pesan sebagai suatu proses penafsiran benar-benar tergantung pada penjelasan psikologis tentang komunikasi manusia.

e. Pesan sebagai refleksi diri

Berllo secara jelas menyatakan bahwa “pesan merupakan peristiwa perilaku yang berhubungan dengan keadaan internal yang sering dihubungkan dengan pesan adalah yang berhubungan dengan maksud (intent).

Clevenger dan Matthews menyatakan bahwa komunikasi nonverbal merupakan indikasi yang langsung dari ‘sikap’ dan ‘emosi’ maupun

‘perasaan’ dan suasana emosional’ (moods). Pesan itu mencerminkan

maksud/sikap/keadaan internal), namun asumsi pesan behavioral sedikit banyak dihubungkan pada satu atau lebih keadaan internal dan hubungan itu merupakan bidang penting bagi penelitian komunikasi.

f. Pesan sebagai kebersamaan

Kibler dan Barker mengungkapkan keyakinan pada konseptualisasi pesan yang secara langsung relevan dengan implikasi : “kebersamaan” (commoniality) yang terkandung dalam komunikasi manusia. Pesan dapat dipandang sebagai hubungan yang mengikat orang-orang menjadi satu


(28)

15

dalam situasi komunikastif. Mortensen mendefinisikan pesan sebagai fungsi kerja kelompok ‘satuan perilaku apapun berfungsi menghubungkan para anggota komunikasi’

Mackay, seorang ahli teori informasi memberikan wawasan tentang bagaimana pesan dapat bertindak menghubungkan para peserta dalam proses komunikatif. Kebersamaan merupakan suatu prinsip komunikasi manusia yang terlalu tersebar luas untuk tidak diakomodasikan dalam setiap/semua perspektif komunikasi manusia (Fischer, 1996:364-373). Pesan merupakan obyek dari komunikasi. Pesan merupakan seperangkat tanda dan lambang yang memiliki nilai atau makna tertentu. Pesan disampaikan komunikator kepada komunikan untuk mewujudkan motif komunikasi : apa yang ia pikir dan rasakan. Makna pesan terkait dengan makna denotatif, yaitu makna formal yang biasanya tertera sebagaimana di kamus, sedangkan makna konotatif terkait dengan konotasi dari lambang komunikasi yang digunakan. Pesan terdiri atas pesan auditif, yaitu pesan yang terucap, dan pesan visual, yaitu pesan yang tercermin dari

gambar. Sedangkan komunikasi menurut Harold Lasswell adalah “Who Says What

In Which Channel To Whom With What Effect” (pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu) (Effendy, 1994:10). Jadi pesan komunikasi adalah seperangkat tanda dan la mbang yang memiliki makna tertentu yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan media tertentu untuk menimbulkan efek tertentu.


(29)

16

2. Isi Pesan atau Message

Pesan merupakan keseluruhan dari apa yang disampaikan komunikator. Pesan harus mempunyai int i pesan sebagai arah dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan.

Adapun bentuk-bentuk pesan dapat berupa: a. Informatif

Pesan yang informative lebih banyak ditujukan pada perluasan wawasan dan kesadaran khalayak dengan memberikan keterangan-keterangan dan kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan sendiri dalam kondisi tertentu pesan informative lebih berhasil dari pesan persuasive.

b. Persuasive

Pesan yang bersifat persuasive memiliki tujuan untuk mengubah persepsi, sikap, dan pendapat khalayak oleh sebab itu memiliki sebuah proposisi, yaitu apa yang dikehendaki sumber terhadap penerima sebagai hasil pesan disampaikannya artinya pesan yang dibuat diinginkan adanya perubahan. c. Koersive

Pesan yang bersifat koersif memiliki tujuan memaksa dengan sanksi-sanksi, misalnya perintah atau sebuah instruksi. Pesan ini disampaikan dengan penekanan-penekanan yang menimbulkan penekanan batin dan ketakutan diantara sesama dan pada kalangan publik.

Komponen-Komponen Komunikasi

a. Komunikator

Komunikator dapat berupa individu, kelompok orang dan organisasi

komunikasi seorang komunikator harus mempunyai kredibilitas yang


(30)

17

b. Pesan

Pesan adalah keseluruhan daripada apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan harus mempunyai inti pesan (tema) sebagai pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan

c. Saluran atau channel

Saluran komunikasi merupakan alat komunikator untuk menyampaikan pesan pada penerima. Saluran ini dapat dikatakan sebagai penerus atau penyampaian pesan yang bermula dari komunikator kepada tujuan informasi.

d. Komunikan

Komunikan dapat berupa personal, kelompok, dan massa. Sedangkan syarat yang harus dimiliki oleh komunikan adalah harus mempunyai kemampuan dan meneruskan pesan.

e. Tujuan Efek yang diharapkan

Tujuan merupakan sesuatu yang diharapkan dari pesan yang disebarkan oleh komunikator agar terjadi kondisi pemahaman pesan dari komunikator terhadap komunikan. Komunikasi langsung digunakan bila mengharapkan efek perubahan tingkah laku komunikan dengan saling bertatap muka. Komunikasi tidak langsung ini banyak digunakan untuk komunikasi informative, karena tidak begitu ampuh untuk mengubah tingkah laku tetapi dapat menjangkau komunikan dalam jumlah besar (Effendy, 1994: 42 - 43).


(31)

18

3. Public Relations

a. Definisi Public Relations

Tersusun atas dua kata,yakni ”public” dan ”relations”, public relations telah

menjadi sebuah konsep yang saat sekarang ini keberadaannya diperlukan oleh setiap organisasi baik pemerintah atau swasta, komersial ataupun sosial. Dalam konsep public relations, kata public diartikan sebagai sekelompok orang atau masyarakat tertentu yang memiliki kepentingan yang sama terhadap suatu hal. Sedangkan relations pada hakikatnya dimaksudkan dengan kegiatan membentuk suatu pertalian relasi atau menjalin hubungan satu sama lain (Webster, 1956 dalam

Suhandang,2004:34). Untuk lebih jelasnya mengenai konsep public relations, berikut

ini beberapa definisi mengenai public relations yang telah dikutip dari beberapa

sumber,yaitu:

a. The British Institute of Public Relations mendefinisikan fungsi public relations sebagai berikut. ”The deliberate, planned and susiained effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its publics”.”Ketenangan, perencanaan dan upaya yang terus-menerus untuk menetapkan dan memelihara pemahaman bersama antara organisasi dan publiknya” ( Kusumastuti, 2004:34)

b. Definisi menurut Institute of Public Relations (IPR)

Definisi public relations berdasarkan kamus terbitan Institute of Public

Relations (IPR) yaitu sebagai keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi


(32)

19

dengan segenap khalayaknya. Jadi, public relations adalah suatu

rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sedemikian rupa sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu dan semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan teratur. (Anggoro, 2002:2)

c. Definisi menurut kamus Fund and Wagnal, American Standard Desk

Dictionary terbitan 1994, istilah public relation diartikan sebagai segenap kegiatan dan teknik atau kiat yang digunakan oleh organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan sepak terjangnya. Kata ” kiat” dalam definisi ini mengindikasikan bahwa public relations harus menggunakan metode manajemen berdasarkan

tujuan (management by objectives).( Anggoro,2002:2)

d. Definisi menurut pertemuan Mexico,1978

Public relation didefinisikan sebagai seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memprediksi setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi dan mengimplementasikan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalyaknya.(Anggoro,2002:2)

e. Definisi public relations menurut Rhenald Kasali

Public Relations merupakan suatu fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari publik. (Iriantara,2004:44).


(33)

20

b. Karakteristik Public Relations

Berlangsungnya fungsi humas dalam suatu organisasi dapat diketahui dari aktivitas komunikasi yang dijalankan menunjukkan karakteristik humas atau bukan. Karakteristiknya tersebut sebagai berikut:

a. Adanya upaya komunikasi yang bersifat dua arah.

Hakikat humas adalah komunikasi. Namun tidak semua komunikasi dapat dikatakan humas. Komunikasi yang menjdai cirri kehumasan adalah komunikasi dua arah yang memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik. Komunikasi timbal balik dalam praktik kehumasan bukan berarti komunikasi yang bersifat langsung,melainkan bersifat tertunda (delayed). Oleh karena itu setiap upaya yang memungkinkan terjadinya arus timbal balik dapat disebut sebagai komunikasi kehumasan. Beberapa upaya tersebut, diantaranya adalah dengan menyediakan media komunikasi seperti kotak surat, bulletin atau media internal, forum dialog bagi karyawan, forum bebas, dan sebagainya. Pemanfaatan sarana/media

komunikasi tersebut harus menjadi perhatian petugas public relations,

dimana petugas public relations merupakan dinamisator dan pendorong

bagi publik untuk memanfaatkan sarana/media komunikasi secara efektif.

Petugas public relations haruslah membudayakan timbulnya komunikasi

dua arah.

b. Sifatnya yang terencana

Humas adalah suatu kerja manajemen atau fungsi manajemen. Oleh karena itu, kerja humas haruslah menerapkan prinsip-prinsip manajemen,


(34)

21

supaya hasil kerjanya dapat diukur. Humas tidak beda dengan fungsi

manajemn yang lain, yang memerlukan fact finding, perencanaan,

pengorganisasian, aksi dan evaluasi. Artinya aktivitas humas perlu direncanakan, dirumuskan, tujuannya dan ditentukan ukuran keberhasilannya. Sifat humas yang terncana akhirnya mengandung pengertian bahwa kerja aktivitas humas merupakan kerja atau aktivitas yang berkesinambungan, memiliki metode, terintegrasi dengan bagian lain

dan hasilnya tangible (nyata).

c. Berorientasi pada organisasi atau lembaga

Syarat mutlak dalam kerja humas adalah pemaha man yang tinggi terhadap visi, misi dan budaya organisasi atau lembaga. Visi, misi dan budaya organisasi atau lembaga inilah yang menjadi materi utama humas, sehingga dapat mencapai tujuan humas marketing. Analisis sederhana untuk menjelaskan hubungan marketing dan humas adalah bila orang memahami dan percaya pada suatu perusahaan, maka orang akan percaya terhadap produk yang dihasilkan.

d. Sasaranya adalah publik

Sasaran public relations adalah publik, yakni suatu kelompok masyarakat

yang memiliki karakteristik kepentingan yang sama. Dalam praktiknya, publik ini dikelompokan menjadi dua, yakni publik internal dan publik eksternal. Publik internal meliputi publik karyawan, yakni mereka yang bekerja dalam organisasi dengan karakteistik kepentingan berupa kesejahteraan (penghasilan), promosi jabatan atau penghargaan prestasi


(35)

22

kerja; publik pemegang saham yang memiliki karakteristik kepentingan investasi yang aman, terjaganya asset: publik pengelola, yang memiliki kepentingan terhadap peningkatan kinerja organisasi atau lembaga.

Sedangkan publik eksternal pada prinsipnya adalah publik yang berada di luar organisasi, yakni meliputi komunitas lokal (tetangga) yang memiliki karakteristik kepentingan rasa aman, rasa bangga, keindahan dan kesehatan lingkungan, kesempatan kerja, penambahan penghasilan; publik pers yang memiliki kepentingan terhadap peristiwa-peristiwa yang memiliki nilai berita dan sumber-sumber berita; publik pemerintah yang memilki kepentingan terhadap mitra pengelola sumber daya alam dan lingkungan, pemasukan pajak, penyerapan tenaga kerja, dan sebagainya. (Kusumastuti, 2004:15-17)

c. Fungsi dan Tugas Public Relations

Fungsi utama public relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan

hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya, internal maupun eksternal, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik

dalam upaya menciptakan pendapat yang menguntungkan perusahaan. Public

Relations berfungsi mengatur lalu lintas, sirkulasi informasi internal dan eksternal, dengan memberikan informasi serta penjelasan seluas munkin kepada publik mengenai kebijakan, program serta tindakan-tindakan dari perusahaannya agar dapat

dipahami sehingga memperoleh public support dan public acceptance. ( Rachmadi,


(36)

23

Adapun tugas public relations sehari- hari adalah sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi

secara lisan, tertulis atau melalui gambar kepada publik sehingga publik mempunyai pengertian yang benar tentang hal ikhwal perusahaan, segenap tujuan serta kegiatan yang dilakukan.

2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum

masyarakat.

3. Mempelajari dan melakukan analisis reaksi publik terhadap kebijaksanaan

perusahaan maupun segala macam pendapat.

4. Menyelenggarakan hubungan baik antara dengan masyarakat dan media

massa untuk memperoleh public favour, public opinion dan perubahan

sikap. ( Rachmadi, 1996 : 23 )

Dalam booklet in PRSA (Public Relations Society of America) dengan judul

Careers in Public Relations, fungsi- fungsi humas memberikan gambaran lebih khusus. Fungsi- fungsi tersebut antara lain :

1) Programming. Fungsi ini mencangkup antara lain analisis masalah dan

peluang menentukan goals dan publik serta merekomendasikan dan

merencanakan kegiatan.

2) Relationship. Seorang praktisi public relations yang berhasil harus mengembangkan keterampilan dalam mengumpulkan informasi dari manajemen, sejawat dalam organisasi dan dari sumber-sumber di luar organisasi. Untuk itulah banyak kegiatan humas mensyaratkan para praktisi selalu bekerjasama dan menjalin hubungan terutama dengan


(37)

24

bagian-bagian lain dalam organisasi seperti kepegawaian, hukum dan pemasaran serta yang lainnya.

3) Writing dan Editing. Sejalan dengan sasaran kegiatan humas, yakni mencapai publik yang amat besar, alat penting yang dapat digunakan adalah melalui barang-barang cetakan. Banyak ragam barang cetakan yang

digunakan dalam kegiatan humas seperti laporan tahunan, bookslets,

media release, newsletter, penerbitan dan beberapa yang lainnya. Tulisan yang jelas dan masuk akal sangat penting artinya bagi keefektifan kerja praktisi humas.

4) Information. Membangun sistem informasi yang baik merupakan salah satu cara menyebarkan informasi secara efektif. Ini biasanya berkaitan dengan usaha pengenalan cara kerja berbagai media atau saluran komunikasi yang ada, termasuk di dalamnya, suratkabar, media elektronik radio dan televisi, serta multimedia.

5) Production. Fungsi ini berkaitan dengan kegiatan produksi media komunikasi yang digunakan dalam menyebarkan pesan-pesan yang dirancang oleh praktisi humas.

6) Special Event. Konferensi pers, pameran, ulang tahun perusahaan, pemberian penghargaan, kunjungan perusahaan dan sebagainya merupakan kegiatan-kegiatan yang harus ditangani oleh praktisi humas. 7) Speaking. Keterampilan penting yang juga harus dimiliki oleh seorang

praktisi humas adalah keterampilan berbicara baik untuk tatap muka


(38)

25

8) Research dan Evolution. Aktivitas penting yang dilakukan seorang praktisi humas adalah pengumpulan fakta. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk iyu. Biasa dilakukan secara formal maupun informal. Dapat menggunakan berbagai teknik. Penelitian biasanya digunakan baik pada awal maupun pada akhir sebuah program kehumasan. Pengevaluasian kegiatan humas juga sekarang mulai memperoleh perhatian yang semakin besar.

d. Bentuk Penyampaian Pesan

Dalam penyampaian pesan pada publiknya, ada dua bentuk komunikasi

yang dilakukan oleh public relations,yaitu:

a. Komunikasi internal

Komunikasi internal, adalah komunikasi yang ditujukan bagi publik

yang berada dalam organisasi. Kegiatan public relations ke dalam

perusahaan tersebut diperlukan untuk memupuk adanya suasana yang menyenangkan diantara para karyawannya, komunikasi antara bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta menyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan. Keserasian hubungan di antara para pegawai, baik vertikal maupun horizontal diharapkan akan memperkuat tim kerja dalam perusahaan tersebut (Suhandang, 2004:73).

b. Komunikasi eksternal

Komunikasi eksternal, adalah komunikasi yang ditujukan bagi publik yang berada di luar organisasi/perusahaan, yang memiliki kepentingan


(39)

26

terhadap perusahaan. Komunikasi eksternal terdiri dari dua jalur secara timbal balik, yaitu komunikasi dari organisasi ke publik dan dari publik ke organisasi. Komunikasi organisasi ke publik pada umumnya bersifat informatif, yang dibuat sedemikian rupa sehingga publik merasa ada keterlibatan (Rumanti,2004: 97).

e. Media Public Relations

Salah satu pengertian public relations adalah sebagai suatu kegiatan

komunikasi. Dalam proses komunikasi dikenal unsur media berupa saluran yang dapat mengantarkan pesan kepada komunikan. Saluran berupa sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan komunikasi itu kepada khalayak sasaran. Dengan kata lain, media dapat diartikan sebagai sarana yang berupa unit jaringan kerja alat-alat guna kelancaran jalannya suatu proses kegiatan tertentu. Media komunikasi dapat diartikan sebagai unit jaringan kerja alat-alat yang terlibat dalam proses komunikasi.

Atas dasar pihak-pihak yang melakukan komunikasi, ada dua jenis media

komunikasi. Pertama, media komunikasi antar personal seperti telepone, surat,

telegraf, radiogram, telex faximile, dan sebagainya. Kedua, media komunikasi massa,

seperti internet, surat kabar, radio, televise, dan film. Sedangkan dalam hal penggunaannya, selain tergantung dari jenis proses komunikasinya, semua media tersebut dibedakan pula atas sifat yang ada pada media itu. Dalam hal ini ada tiga

sifat media, yaitu: (1) auditif (hanya bisa didengarkan saja) atau dikenal pula dalam

sebutan the spoken word, (2) visual (hanya bisa dilihat saja) atau disebut pula the


(40)

27

Dalam kaitannya dengan penggunaan media massa, salah satu media yang

saat ini banyak digunakan untuk kegiatan public relations adalah penggunaan sebsite

perusahaan. Mengingat peranannya yang penting dalam penyebaran informasi/berita kepada masyarakat, juga kepada pemerintah (pejabat-pejabat pemerintah), dan dalam pembentukan pendapat umum karena dapat diakses dimana saja dan kapan pun.

Menurut Wicaksono Nuradi, hubungan public relations dengan media massa

mempunyai lima sasaran, yaitu:

a. Untuk memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan serta

langkah lembaga/organisasi yang dianggap baik untuk diketahui publik.

b. Untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan pers (liputan, laporan,

ulasan, tajuk) yang objektif, wajar, dan seimbang (balance) mengenai

hal-hal yang menguntungkan lembaga/organisasi.

c. Untuk memperoleh umpan balik mengenai upaya dan kegiatan lembaga/

organisasi.

d. Melengkapi data/informasi bagi pimpinan lembaga/organisasi untuk

keperluan pembuatan penilaian (assessment) secara tepat mengenai situasi

atau permasalahan yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan lembaga/perusahaan.

e. Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi oleh


(41)

28

4. Perkembangan Media

a. Media cetak

Kondis i dan karakter media cetak di masing- masing Negara berbeda. Ditentukan oleh sejarah, geografi, politik, ekonomi, agama, konfigurasi kelompok-kelompok etnik, standar pendidikan, ukuran atau luas Negara serta baik-tidaknya fasilitas transportasi dan komunikasi yang tersedia. Selama berabad-abad, London merupakan pusat pers internasional sedangkan Jerman, Italia, Amerika dan berbagai Negara lainnya hanyalah federasi yang merupakan gabungan dari beberapa unit politik sehingga masing- masing Negara tersebut tidak terdapat suatu pusat pers tunggal sperti halnya London (Anggoro, 2002: 138).

Studi media merupakan kegiatan yang sangat vital bagi para praktisi public relations karena dunia media dan publikasi selalu berubah dari waktu ke waktu. Pertumbuhan media makin mencolok di Negara- negara berkembang seperti Nigeria dimana nama-nama media baru bermunculan demikian cepat dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan serupa juga terjadi di banyak Negara berkembang lainnya seperti di Indonesia dan Negara-negara timur tengah (Anggoro, 2002:138).

Media cetak di Eropa juga harus menyesuaikan diri dengan berbagai perkembangan baru seperti munculnya fenomena pasar tunggal Eropa. Para penerbit Inggris semakin lama semakin terpacu untuk mengembangkan diri, baik di bidang teknik maupun perkembangan media cetak. Negara- negara yang sangat mengandalkan keandalan serta kesehatan perekonomiannya pada bidang


(42)

29

perdagangan internasional semakin lama juga semakin bergantung pada media

asing baik untuk keperluan iklan maupun untuk kegiatan-kegiatan public

relations.

b. Radio

Radio merupakan sebuah media utama informasi, hiburan, dan pendidikan massal yang sangat popular. Selama 60 tahun lebih radio menduduki peran sebagai media yang utama, meskipun tentu saja arti pentingnya bervariasi dari satu Negara ke Negara lainnya. Di beberapa Negara terdapat lembaga siaran

berskala nasional yang dimiliki dan dijalankan oleh pemerintah sperti British

broadcasting Corporation (BBC) di inggris, The voice of America (VOA) yang dibentuk Washington sebagai juru penrang selama perang dunia ke dua, serta Radio Republik Indonesia (RRI) yang menjadi perintis dunia radio di Indonesia setelah kemerdekaan.

Belakangan ini, perkembangan radio di Inggris semakin pesat. Ada sebuah stasiun radio komersial berbahasa Inggris yang amat terkenal di Eropa yang dimiliki dan dikelola oleh pihak asing, yaitu radio Luxemburg. Perkembangan radio di Inggris semakin marak dengan munculnya stasiun-stasiun pemancar radio yang berlokasi di tengah-tengah lautan sehingga mereka sering disebut

sebagai stasiun radio “bajak laut” (pirate stations) (Anggoro, 2002:146).

c. Televisi

Pada dasarnya, perusahaan televisi tidak membuat sendiri iklan atau program siaran yang ditayangkan. Hal- hal tersebut dibuat oleh beberapa rumah

produksi (production house) atau perusahaan-perusahaan tertentu yang


(43)

30

Bisnis pertelevisian memang cukup menguntungkan karena tariff iklannya yang cukup mahal. Antara stasiun televisi yang satu dengan yang lainnya diperbolehkan saling bertukar atau berjual-beli program acara. Setiap stasiun televisi harus menyiapkan berbagai macam program untuk menarik khalayak (pemirsa). Karena sama halnya dengan artikel feature di media cetak, setiap berita dapat dikaitkan dengan produk barang dan jasa, minat, hobi- hobi khusus, karakter seorang tokoh dan berbagai hal lainnya yang bisa membentuk kaleidoskop program televisi.

Belakangan ini kemajuan di dunia pertelevisian semakin pesat. Begitu banyak perubahan yang sudah terjadi yang dengan sendirinya merombak kebiasaan khalayak dalam menikmati acara televisi. Bagi para pemirsa, perkembangan ini merupakan suatu hal yang positif karena memberi mereka lebih banyak pilihan.

d. Medium Internet

Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah komputer. Dewasa ini, internet telah menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi. Penggunaan internet sudah semakin luas dan mencakup berbagai kalangan. LaQuey menjelaskan bahwa internet merupakan jaringan komputer terbesar di dunia, dan dilihat dari segi jumlah jaringan merupakan orang dan sumber daya yang tersambungkan. Interne t terus menjadi semakin besar, dan arena itu semakin “bernilai”, bahkan setiap menit (Rachmadi, 1994:189).


(44)

31

Tingkat interaksi dan kecepatan dalam menyampaikan pesan merupakan hal utama yang membedakan antara media dan jaringan global lainnya dari teknologi komunikasi tradisional.

5. Internet sebagai Media Komunikasi Public Relations

Pemilihan media komunikasi yang sesuai dengan sasaran publik sangat penting dalam tahap persiapan dan penyebaran berita. Hal ini disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh media tersebut, sehingga benar-benar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Salah satu media yang menjadi pilihan banyak perusahaan

atau organisasi dalam berkomunikasi kepada publiknya adalah media online.

Dijelaskan oleh Simandjuntak, bahwa keberadaan dan pemanfaatan media online ini

menjadi penting Karena beberapa alasan, yaitu pertama, perkembangan teknologi

informasi dan telekomunikasi dapat membuat industri media massa mengalami perubahan-perubahan yang sangat cepat, sehingga komunikasi massa modern seperti radio, televisi, dan surat kabar menjadi ketinggalan jaman dan dianggap sebagai

media tradisional dan konvensional. Kedua, media online sebagai media baru

memiliki kemampuan dan karakteristik yang berbeda dengan media konvensional (Simandjuntak dkk, 2003:144).

Dari alasan yang dikemukakan oleh Simandjuntak di atas maka diuraikan

beberapa karakteristik media online, sebagai berikut:

a. Bersifat convergent, menyatukan media komunikasi dalam bentuk digital

dan elektronik yang didorong oleh teknologi komputer dan diperkuat oleh teknologi jaringan.


(45)

32

b. Pengiriman yang cepat karena terjadi proses digitalisasi.

c. Adanya interaktivitas yang merupakan komunikasi dua arah antara sumber

dengan penerima (komunikasi banyak arah antar sejumlah sumber dan penerima).

d. Tidak terikat waktu terbit (dapat di up-date setiap waktu dengan

meng-upload).

e. Ruang elektronik yang disediakan lebih luas dan hampir tak terbatas.

f. Berpusat pada pembaca (reader centric), sehingga media interaktif

memberi peluang bagi setiap pengguna untuk mengambil informasi (Simandjuntak dkk, 2003:145).

6. Press Release

Pada dasarnya press releasemerupakan berita tentang perusahaan (individu,

kegiatan, pelayanan atau produk). Berita tersebut dikirimkan atau disiarkan ke media

(pers) sehingga disebut juga siaran pers atau news release. Press release bisa disebut

release/rilis adalah sebuah berita atau informasi yang disusun oleh sebuah organisasi yang menggambarkan kegiatannya (Kriyantono, 2008:138).

Menurut Soemirat (2002:54), “Press Release adalah informasi dalam bentuk

berita yang dibuat oleh Public Relations (Humas) suatu organisasi atau perusahaan

yang disampaikan kepada pengelola pers atau redaksi media massa (TV, radio, surat kabar, majalah) untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut. Dilihat dari jenis-jenisnya press release terdapat tiga jenis press release yang berdasarkan pada


(46)

33

penekanan topik atau key issue yang ditampilkan yaitu Basic Publicity Release,

Product Release dan Financial Release (Bivins, 2008:140).

Dengan kemajuan teknologi komunikasi, saat ini press release bisa ditulis

pada media online (website perusahaan). Perusahaan bisa membuat website tersendiri

yang berisi berbagai informasi, jadi bukan hanya press release tentang perusahaan

yang bisa diakses semua orang termasuk media. Fenomena ini memungkinkan public

relations tidak mengirim press release ke media massa bahkan media mencarinya

dengan cara mengakses situs perusahaan. Public relations pun dapat secara reguler

menulis release meskipun tidak semuanya mengandung nilai berita menonjol. Bukan

berarti kehadiran website menggantikan media massa konvensional (surat kabar,

televisi, atau radio), sifatnya hanya komplementer atau saling melengkapi. Public

relations tetap harus megirim press release ke media massa meskipun dia sudah mempunyai situs sendiri, dengan alasan:

a. Untuk tetap menjalin hubungan harmonis dengan media, dengan tetap

berinisiatif mengirimkan informasi bagi media. Karena jika media

mengakses website untuk mencari release berarti media yang aktif

mencari public relations hanya menunggu untuk diakses, tidak aktif

mengirim berita

b. Khalayak yang mengakses website tentu terbatas dibanding khalayak

surat kabar, televisi atau radio. Untuk menjangkau khalayak yang lebih

luas, maka mengirim press release ke media konvesional tetap perlu


(47)

34

c. Media online berfungsi sebagai pelengkap atau kepanjangan tangan dari

media konvensional

d. Meskipun versi online memungkinkan PR menulis lebih detail, tetapi

membaca tulisan di layar komputer lebih sulit dan tidak senantiasa jika membaca tulisan di surat kabar. Karena itu usahakan membuat tulisan yang lebih singkat, jangan lebih antara 1-2 layar. (Kriyantono, 2008:266)

Berikut adalah persamaan dan perbedaan antara press release dengan berita.

1. Persamaan

Press release dan berita memiliki kesamaan dalam hal:

a. Sama-sama merupakan informasi yang ditujukan untuk khalayak

umum

b. Sama-sama harus mengandung news value yang dapat menarik

perhatian khalayak

c. Sama-sama menuntut adanya teknik penulisan tertentu, seperti 5W +

1H

2. Perbedaan

a. Press release

1) Penyampaian kegiatan organisasi, misalnya produsen kecap

membuat kegiatan lomba memasak kemudian public relation

membuat press release yang berisi informasi tentang kegiatan ini


(48)

35

2) Ssebagai bahan atau sumber berita bagi media. Sebuah press

release yang dikirim public relations setelah dianggap layak oleh media bisa dimuat dalam bentuk berita.

3) Untuk membina dan menumbuhkan sikap, pendapat atau citra

yang baik dari anggota masyarakat kepada organisasi (membentuk opini positif).

4) Alat untuk mengalihkan perhatian publik dari fakta yang

merugikan organisasi dan emusatkan fakta yang menguntungkan organisasi.

5) Dibuat oleh organisasi atau perusahaan. Beritanya mencakup

yang direncanakan yaitu dari even yang dibuat perusahaan

b. Berita

1) Dibuat oleh wartawan. Wartawan mencari dan menulis berita

untuk diedit redaksi

2) Melaporkan fakta sebagaimana adanya

3) Biasanya banyak untuk peristiwa yang nonrekayasa. Maksudnya

adalah peristiwa yang terjadi terjadi dengan sendirinya tanpa direncanakan manusia.

4) Dampak pemberitaan tidak selalu harus berkembang kepada

sikap atau pedapat yang baik terhadap apa yang disampaikan malah dapat terjadi yang sebaliknya.


(49)

36

7. Efektivitas Website

Secara berkala, public relations mesti memantau hasil yang diperoleh dari

penggunaan media online sebaga i media komunikasi dengan publiknya. Beberapa hal

yang bisa dilakukan public relations untuk mengevaluasi aktivitas website adalah:

a. Menghitung jumlah orang yang mengunjungi dan memberikan informasi rinci

mengenai dirinya pada website yang disediakan public relations

b. Mengukur tingkah laku khalayak. Pengukuran dapat dilakukan pada beberapa

banyak orang yang memberikan umpan balik melalui saluran yang tersedia dan berapa banyak yang menggunakan jasa perusahaan dan sebagainya

c. Memantau liputan media. Berapa banyak informasi yang tersedia di website

dijadikan sumber berita oleh media. Berkaitan dengan hal ini, public relations

perlu mencatat berapa banyak wartawan yang memberikan alamat e-mail

untuk mendapatkan release atau informasi lainnya, jumlah wartawan yang

berlangganan e-mail public relations, jumlah wartawan yang pernah

menggunakan hubungan lewat website dan situs public relations, seberapa

lengkap informasi website yang ditulis wartawan, apakah wartawan merasa

jelas dan lengkap akan informasi website dan sebagainya.

d. Memantau penambahan database. Sifat interet yang one to one

memungkinkan public relations mendapatkan informasi rinci tentang

khalayak sasaran yang tidak dapat diperoleh dari media konvensional.

Informasi- informasi tentang khalayak tersebut akan masuk ke database

marketing. Penambahan database ini yang menjadi ukuran efektivitas public relations (Kriyantono, 2008:267)


(50)

37

8. Electronic Public Relations (e-PR)

E-PR merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh banyak praktisi

public relations dalam menjalin hubungan dengan khalayaknya. E-PR adalah

penerapan dari perangkat ICT (Informations and Communications Technologies)

yang digunakan untuk keperluan tugas public relations. Tujuannya untuk

mempercepat penyampaian informasi dan untuk memberikan respon yang cepat

terhadap permasalahan yang muncul. Fokus utama e-PR, menurut Onggo adalah

membidik media online dan mengadakan kerjasama dengan mereka untuk

menyampaikan pesan-pesan public relations (Darmastuti, 2007:145).

Keunggulan e-PR dibandingkan dengan PR konvensional:

a. Melalui teknologi internet, para praktisi public relations mampu

langsung menjangkau audiens mereka tanpa harus diintervensi oleh para penyunting naskah maupun para reporter yang bertindak sebagai penjaga pintu dan yang melakukan sensor terbitnya suatu informasi.

b. Membangun hubungan yang bersifat one to one secara cepat dan

interaktif.

c. Lebih flexibel & ekonomis dari public relations yang dilakukan di

dunia nyata.

d. Menyediakan informasi yang lengkap tentang institusi secara kontinyu

dan konstan.


(51)

38

f. Public relations konvensional bergantung pada perantara (reporter atau wartawan), sedangkan e-PR pesan-pesan koorporat langsung disampaikan kepada target publik.

g. Membangun digital brand images.

h. Membina hubungan yang baik dengan berbagai media, melalui media

center online.

i. E-PR digunakan sebagai sarana komunikasi pasar global.

j. Dapat langsung memperoleh feedback dari publik serta mengetahui

secara langsung keinginan-keinginan mereka.

k. Mendukung departemen pemasaran melaui 3 R; relations dengan

berbagai target audiens, reputations melalui penggunaan teknologi

modern, relevations member informasi yang relevan dengan keinginan

target audiens (http://dyahsuryani.blogsome.com, diakses tanggal 29

september, pukul 18.00).

Berdasarkan kelebihan diatas, ada beberapa hal yang dilakukan public

relations melalui media internet adalah:

a. Publikasi. Public relations dapat melakukan publikasi tentang

perusahaan tempat public relations itu berkarya atau tentang produk

dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan melalui medium internet.

b. Media relations. Hubungan dengan media dapat dilakukan melalui

internet bahkan dapat dikatakan internet sangat membantu dan mempermudah hubungan dengan media massa.


(52)

39

c. Mencari informasi yang up to date. Informasi tentang topik ataupun

dapat dicari dengan menggunakan internet. Informasi yang disediakan oleh internet adalah informasi sepanjang jaman dan informasi paling up to date (Darmastuti, 2007:149).

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan public relations dalam rangka

membangun relasi dengan khalayak dengan menggunakan medium internet: a. One-to-one communication

Merupakan komunikasi antara satu individu dengan individu yang lain

secara face to face. One-to-one communication dapat dilakukan public

relations melalui internet dengan beberapa cara:

1) E-mail. Merupakan media penyampaian pesan yang sangat efektif dan efisien dengan biaya yang sangat murah dan dapat menjangkau khalayak pada level internasional. Prinsip kerja e-mail sama persis dengan prinsip kerja surat yang dikirim melalui pos.

2) Chat. Merupakan layanan percakapan online yang biasa digunakan

oleh pengguna internet lainnya melalui situs tertentu (Darmastuti, 2007:150).

b. One-to-many communication

Merupakan komunikasi yang dilakukan antara seorang komunikator

dengan komunikan yang jumlahnya lebih dari satu atau kelompok.


(53)

40

1) Mailing list. Merupakan sebuah forum diskusi internet dengan

menggunakan e-mail. Satu pesan yang dikirim oleh seorang

anggota akan diterima oleh semua anggota.

2) Newsgroup. Merupakan komunitas dunia maya yang bersifat hierarki dan disusun berdasarkan kategori tertentu, seperti sains, kesehatan, bisnis, olahraga, musik dan lain sebagainya (Darmastuti, 2007:150).

c. Mass communication

Merupakan kegiatan komunikasi yang dapat dilakukan oleh public

relations dengan menggunakan fasilitas yang disediakan oleh internet.

Kegiatan komunikasi ini merupakan kegiatan yang dilakukan public

relations untuk menjangkau khalayak dalam jumlah yang besar (massa). Layanan informasi yang dapat dilakukan untuk membantu pekerjaan E-PR adalah :

1) www (world wide web). Merupakan aplikasi yang paling menarik

di internet. Setiap homepage mempunyai alamatnya

sendiri-sendiri. Informasi yang diletakkan di WWW disebut homepage.

Informasi yang disajikan dalam WWW bukan hanya berupa teks,

tetapi juga berupa gambar (image), bahkan multimedia. Ada

beberapa fasilitas yang disajikan dalam aplikasi ini, yaitu pengunjung dapat mengakses semua informasi dalam bentuk gambar, teks maupun multimedia. Selain itu, pengunjung juga


(54)

41

2) E-Newsletters (Newsletter electronic). Merupakan media paling

baru yang dapat digunakan oleh public relations untuk

membangun hubungan dengan khalayak, serta dapat digunakan untuk menginformasikan produk-produk baru yang dihasilkan oleh

perusahaan atau institusi tempet public relations itu berkarya.

Selain itu, informasi terbaru yang berhubungan dengan perusahaan

dapat disampaikan melalui e-newsletter. Melalui media ini, public

relations dapat memposisikan perusahaanya sebagai perusahaan yang terdepan di bidangnya dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain.

3) Layanan jaringan internet. Yang termasuk layanan jaringan

internet adalah Publik Relations Newswire, Internetwire,

Businesswire, dan sebagainya. Layanan ini dapat digunakan public relations sebagai media untuk melakukan press release.

4) Media Relations. Adanya fasilitas ini akan membantu public relations untuk menjalin hubungan dengan institusi media yang ada (Darmastuti, 2007:155).

9. Hubungan antara Humas dengan Analisis Isi

Beranjak dari tujuan dan fungsi humas, maka di sini dapat dijabarkan mengenai

ruang lingkup pekerjaan humas yang disingkat menjadi PENCILS, yaitu:

a. Publications and Publicity yaitu mengenalkan perusahaan kepada publik. b. Events, mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya membentuk citra


(55)

42

c. News, pekerjaan seorang punlib relations adalah menghasilkan

produk-produk tulisan yang sifatnya menyebarkan informasi kepada publik, seperti press release, newssleter, berita dan lain- lain

d. Community involvement, public relations mesti membuat program-program yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya.

e. Identity Media, merupakan pekerjaan public relations dalam membina hubungan dengan media, (pers).

f. Lobbying, public relations sering melakukan upaya persuasi dan negosiasi dengan berbagai pihak

g. Social investment, pekerjaan public relation untuk membuat program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial.

(Kriyantono, 2008:23)

Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara humas dengan analisis isi adalah sangat erat karena dengan adanya tugas dan fungsi humas dalam menjalankan tugasnya tersebut akhirnya dapat diketahui tentang isi dan ruang lingkup dari kegiatan tersebut. Dengan ditempatkannya kegiatan yang dilakukan oleh

humas ke dalam website perusahaan, maka hal tersebut akan diketahui oleh banyak

khalayak. Jadi apa yang dilakukan oleh humas dalam suatu perusahaan ketika

dimasukkan ke dalam website perusahaan, khalayak akan mengetahui tentang isi dari

kegiatan tersebut. Selain itu dengan analisis isi Humas bias menentukan topik atau

berita yang akan ditampilkan dalam website sehingga mengundang antusiasme


(56)

43

F. Definisi Konseptual

Definisi konseptual pada dasarnya memberikan pengertian yang lebih jelas

dari istilah judul “tema-tema pemberitaan dalam press release pada website PT.

Indosat” dan memberikan gambaran umum mengenai konsep atau variabel yang akan diteliti.

1. Pesan komunikasi

Pesan merupakan seperangkat tanda dan lambang yang memiliki nilai atau makna tertentu. Pesan disampaikan komunikator kepada komunikan untuk mewujudkan motif komunikasi (Fisher,1996:364), sedangkan komunikasi

menurut Harold Lasswell adalah “Who Says What In Which Channel To

Whom With What Effect” (pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu) (Effendi, 1994:10). Jadi pesan komunikasi adalah seperangkat tanda dan lambang yang memiliki makna tertentu yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan media tertentu untuk menimbulkan efek tertentu.

2. Praktek Public Relations

Praktek Public Relations adalah aktifitas yang berkenaan dengan

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh public relations sebagai upaya pembentukan

opini dan citra perusahaan. 3. Website

Dalam perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini, penyampaian informasi tidak terbatas hanya dengan memanfaatkan media cetak atau


(57)

44

elektronik. Internet sebagai media online menjadi salah satu pilihan dalam

menyebarluaskan informasi, salah satunya publisitas dengan

menggunakan sebsite perusahaan.

Ada beberapa pesan komunikasi yang dapat disampaikan oleh public

relations melalui website, diantaranya:

a. Penyampaian informasi yang bukan hanya berupa teks, tetapi yang

berupa gambar (image), bahkan multimedia.

b. Penyampaian pesan yang dapat digunakan untuk membangun

hubungan dengan khalayak, ataupun informasi mengenai produk-produk baru yang dihasilkan oleh perusahaan atau institusi.

c. Penyampaian informasi- informasi terbaru, terkait dengan keadaan

perusahaan.

4. PT.Indosat

PT. Indosat merupakan perusahaan provider telepone seluler terbesar di

Indonesia. Perusahaan ini memanfaatkan media online (website) dalam

menyebarkan informasi yang berkaitan dengan perusahaan. Dengan

adanya website ini, diharapkan publik PT.Indosat khususnya, dan

masyarakat pada umumnya dapat memantau informasi terkini ataupun yang telah lalu sesuai dengan kepentingan masing- masing publik.

G. Metode Penelitian

Menurut Wimmer & Dominic, analisis isi merupakan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitaif


(58)

45

terhadap pesan yang akan disampaikan. Analisis isi kuantitatif memfokuskan risetnya pada isi komunikasi yang tersurat (tampak atau manifest) (Kriyantono, 2006:228).

Sedangkan menurut Budd, analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih (Kriyantono,2006: 228).

Tahap-tahap dalam analisis isi adalah :

a. Merumuskan masalah.

b. Menyusun kerangka konseptual untuk riset deskriptif.

c. Menyusun perangkat metodologi.

d. Menentukan metode pengukuran atau prosedur operasionalisasi konsep,

dalam hal ini konsep dijabarkan dalam ukuran- ukuran tertentu dalam bentuk kategori-kategori beserta indikatornya.

e. Menentukan unit analisis, kategorisasi dan uji reliabilitas.

f. Menentukan universe atau populasi dan sampel.

g. Menentukan metode pengumpulan data.

h. Menentukan unit analisis.

i. Analisis dan interpretasi data.

1. Tipe Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Tujuannya untuk membuat deskripsi secara sistematis mengenai fakta-fakta mengenai fenomena empiris yang diteliti.


(59)

46

2. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah isi tampilan website pada PT. Indosat

dengan rubrik press release. Alasan peneliti memilih ruang lingkup penelitian tersebut

karena varian isi dan tampilan website perusahaan-perusahaan provider seluler

tersebut dijadikan senjata ampuh bagi mereka untuk mempublikasikan citranya pada khalayak umum maupun publik perusahaan terkait.

Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan pada tanggal 1-7 bulan Oktober 2009. Penelitian ini akan dilaksanakan setiap harinya pada pukul 09.00, 13.00, dan 17.00 WIB, alasan dipilih waktu tersebut karena pukul 09.00 merupakan mulai aktif karyawan bekerja, kemudian puk ul 13.00 adalah waktu kerja setelah istirahat, dan pukul 17.00 adalah waktu berakhirnya jam kerja, sehingga dapat

dikatakan setelah pukul 17.00 tidak ada aktifitas up-load berita atau artikel di website.

3. Struktur Kategori

Dalam usaha untuk mengetahui frekuensi kemunculan pesan komunikasi

melalui website perusahaan provider telepone seluler, maka peneliti membuat

beberapa kategori dan sub kategori. Dimana kategorisasi dan sub-kategorisasi tersebut diperjelas dengan indikator- indikator untuk memudahkan penulis dan koder

dalam mengkategorisasikan pesan komunikasi yang ada dalam website tersebut

(Prihatini, 37). Press Release

Menurut Soemirat (2002:54), “Press Release adalah informasi dalam bentuk

berita yang dibuat oleh Public Relations (Humas) suatu organisasi atau


(1)

46

2. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah isi tampilan website pada PT. Indosat dengan rubrik press release. Alasan peneliti memilih ruang lingkup penelitian tersebut karena varian isi dan tampilan website perusahaan-perusahaan provider seluler tersebut dijadikan senjata ampuh bagi mereka untuk mempublikasikan citranya pada khalayak umum maupun publik perusahaan terkait.

Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan pada tanggal 1-7 bulan Oktober 2009. Penelitian ini akan dilaksanakan setiap harinya pada pukul 09.00, 13.00, dan 17.00 WIB, alasan dipilih waktu tersebut karena pukul 09.00 merupakan mulai aktif karyawan bekerja, kemudian puk ul 13.00 adalah waktu kerja setelah istirahat, dan pukul 17.00 adalah waktu berakhirnya jam kerja, sehingga dapat dikatakan setelah pukul 17.00 tidak ada aktifitas up-load berita atau artikel di website.

3. Struktur Kategori

Dalam usaha untuk mengetahui frekuensi kemunculan pesan komunikasi melalui website perusahaan provider telepone seluler, maka peneliti membuat beberapa kategori dan sub kategori. Dimana kategorisasi dan sub-kategorisasi tersebut diperjelas dengan indikator- indikator untuk memudahkan penulis dan koder dalam mengkategorisasikan pesan komunikasi yang ada dalam website tersebut (Prihatini, 37).

Press Release

Menurut Soemirat (2002:54), “Press Release adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Public Relations (Humas) suatu organisasi atau perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers atau redaksi media massa


(2)

47

(TV, radio, surat kabar, majalah) untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut. Dilihat dari jenis-jenisnya press release terdapat tiga jenis press release yang berdasarkan pada penekanan topic atau key issue yang ditampilkan yaitu Basic Publicity Release, Product Release dan Financial Release (Bivins, 2008:140). Berikut ini merupakan sub-kategori dari kategorisasi press release beserta indikatornya:

1) Tema tentang Event (Basic Publicity Release)

Press release jenis ini adalah segala informasi yang dinilai mengandung nilai

berita bagi media massa. Indikator:

a. Isi berita tentang perusahaan yang mengadakan kegiatan-kegiatan amal

(charity event), kegiatan CSR (corporate social responsibility).

b. Isi berita tentang perusahaan yang mengadakan perlombaan dan seminar.

c. Berita tentang merger atau kerjasama dengan perusahaan lain.

d. Berita tentang hasil riset atau hasil kegiatan-kegiatan program yang telah diberitakan sebelumnya dan kinerja perusahaan.

e. Berita tentang penerimaan dan pemberiaan penghargaan (awards and industry community recognition).

2)Tema tentang Promo Produk (Product Release)

Press release ini berisi informasi tentang produk perusahaan.

Indikator:


(3)

48

b. Release tentang penambahan fitur dan layanan atau keunggulan sari

produk.

c. Release tentang perubahan nama produk.

d. Release tentang penjelasan penggunaan produk dan informasi tambahan.

3)Tema tentang Keuangan (Financial Release)

Jenis press release ini berkaitan atau berhubungan dengan laporan keuangan. a. Hutang atau pelunasan pinjaman.

b. Laporan kinerja perusahaan dalam hal keuangan.

4. Unit Analisis dan Satuan Ukur a. Unit Analisis

Unit analisis dari penelitian adalah per tematik artikel pada website PT. Indosat per satu artikel.

b. Satuan Ukur

Satuan ukur dari penelitian adalah frekuensi, yaitu berapa kali pesan komunikasi tertentu muncul pada keseluruhan website PT.Indosat.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan ada dua macam yaitu:

a. Data primer, melalui dokumentasi yaitu kegiatan dalam mencari data dengan mencatat beberapa hal yang dapat membantu dalam proses penulisan skripsi


(4)

49

yang berkaitan dengan apa yang menjadi objek dari penelitian yakni berupa dokumen yang berupa isi website PT.Indosat.

b. Data sekunder, data pendukung guna melengkapi referensi dan memperkuat data primer yakni berupa artikel, buku-buku literatur, jurnal, serta bahan-bahan tertulis lainnya guna menunjang kelengkapan data

6. Teknik Analisis Data

Penelitian ini akan menggunakan metode analisis isi kuantitatif, dimana peneliti memfokuskan risetnya pada isi komunikasi yang tersurat. Disini peneliti ingin mengetahui “Seberapa tinggi frekuensi kemunculan tema-tema pemberitaan dalam press release yang dikomunikasikan melalui isi website dalam praktik

public relations PT. Indosat” dalam menjalin dan mempertahankan hubungan

dengan publiknya dan masyarakat pada umumnya.

7. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan berdasarkan rumus Ole R. Holsty, yaitu:

CR = 2M N1+N2 Keterangan:

CR = Coeficient Reliability

M = Jumlah pernyataan yang disetujui oleh pengkoding (hakim) dan peneliti.


(5)

50

N1,N2 = Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkoding (hakim) dan peneliti.

Selanjutnya, untuk memperkuat hasil uji reliabilitas tersebut, digunakan rumus scott, yaitu:

pi = (% Observed Agreement - % Expected Agreement)

(1 - % Expected Agreement)

Observed Agreement adalah presentase persetujuan yang ditemukan dari

pernyataan yang disetujui antar pengkode (yaitu nilai CR). Sedangkan Expected

Agreement adalah presentase persetujuan yang diharapkan, yaitu proporsi dari

jumlah pesan yang dikuadratkan.

Ambang penerimaan yang sering dipakai untuk uji reliabilitas kategorisasi adalah 0,75. Sehingga jika persetujuan antara pengkoding (periset dan hakim) tidak mencapai 0,75 maka kategorisasi operasional perlu dirumuskan lebih spesifik lagi. Artinya, kategorisasi yang dibuat belum mencapai tingkat keterandalan atau keterpercayaan.

Lembar Kerja Koding

PT. Indosat (Hari, Tanggal, Waktu)

Press Release PT. Indosat

No. Judul Basic Publicity release

Product Release


(6)

51

Tabel di atas diisi dengan tanda:

þ : menyatakan ada indikator yang digunakan dan terdapat di hala man pertama / headline (skor 2)

ü : menyatakan ada indikator yang digunakan tetapi tidak terdapat di halaman pertama (skor 1)

û : menyatakan tidak ada indikator yang digunakan (skor 0)

Sehingga dari hasil analisis pada lembar kerja koding ini, dapat dihitung skoring kemunculan press release yang digunakan oleh PT. Indosat.